dari pemerintah berupa peralatan telah beberapa kali diterima, namun peralatan tersebut tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga
pada akhirnya alat suling tersebut tidak terpakai. Selain itu, penggunaan alat pemisah air dan minyak yang masih sederhana, membuat mutu
minyak kurang bagus dan rendahnya rendemen akibat tingginya penyusutan. Mutu oli bekas pun rendah sehingga pembakaran tidak
optimal karena terlalu banyaknya bahan campuran lain pada oli bekas tersebut.
4.2.4 Karakteristik Minyak Akar Wangi
Proses produksi minyak akar wangi diawali dengan pencucian akar wangi yang baru dipanen. Pencucian ini ditujukan agar akar wangi
bersih dari sisa-sisa kotoran dan tanah yang menempel pada akar. Penyulingan akar wangi tanpa dilakukan pencucian terlebih dahulu
akan berpengaruh terhadap rendemen yang lebih sedikit, diakibatkan adanya tanah yang masuk kedalam proses penyulingan. Setelah itu,
dilakukan pengeringan yang bertujuan mengurangi sebagian air pada bahan baku, sehingga proses penyulingan lebih mudah dan singkat.
Pengeringan akar wangi sebaiknya dilakukan selama 12 jam di bawah sinar matahari langsung atau pada kadar air 15 persen sampai 25
persen. Sebelum penyulingan sebaiknya akar wangi dirajang terlebih dahulu untuk memudahkan penguapan akar wangi. Akar wangi yang
sudah dikeringkan dan dirajang dimasukkan dalam ketel yang tertutup rapat.
Prinsip kerja penyulingan tidak langsung adalah ketel penyulingan diisi air sampai batas saringan. Selanjutnya, akar wangi
diletakkan di atas saringan sehingga tidak berhubungan langsung dengan air yang mendidih, tetapi akan berhubungan dengan uap air.
Pada fase ini akan terjadi penguapan dalam ketel. Uap air yang bercampur dengan partikel minyak dialirkan ke alat pendingin melalui
pipa. Alat pendingin yang dimaksud merupakan bak penampungan air dingin yang permanen. Pada alat pendingin tersebut terjadi
pengembunan dan uap air yang bercampur minyak akan mencair
kembali. Uap air yang mencair tersebut dialirkan ke alat pemisah minyak akar wangi dan air. Berat jenis air lebih ringan dibanding
dengan akar wangi, sehingga air akan berada di atas dan minyak berada pada lapisan bawah. Selanjutnya minyak dialirkan melalui lubang
bawah alat pemisah ke alat pengumpul minyak. Menurut survey, sebagian besar penyuling tidak menerapkan
penyulingan dengan ketentuan yang baku yaitu Good Manufacturing Process GMP. Pencucian akar wangi hanya dilakukan apabila musim
hujan dan terlalu banyak tanah yang menempel. Penjemuran pun hanya dilakukan pada pagi hari dan tidak ada proses perajangan. Semua itu
dilakukan untuk mempercepat proses produksi dan menghemat biaya operasional. Pemisahan air dan minyak menggunakan kertas saring
yang tidak tembus air. Proses penyulingan yang sesuai standar menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian
dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Tahapan Penyulingan Sesuai Standar GMP Balitbang Deptan,2011
Penyulingan uap Akar wangi panen
Pencucian akar
Penyulingan Pemisahan minyak dengan
“oil separator” Pengisian Ketel Kepadatan: 0,09-0,1
Perajangan 15-20 cm Pengeringan 2 hari Ka: 25-30
Penampungan minyak Pengemasan
Dibersihkan dari tanah dan kotoran lainnya
Laju destilasi: 0,6-0,7 kg uapjam. kg bahan
Jirigen atau botol gelas berwarna gelap
Kesadaran yang rendah untuk memproses dengan ketentuan yang baku membuat mutu dan rendemen minyak tidak optimal. Gambaran
mutu hasil penyulingan rakyat dibandingkan dengan beberapa standar mutu nasional dan internasional dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Perbandingan Mutu Minyak Akarwangi Penyulingan Rakyat dengan Standar Mutu Nasional dan Internasional
Parameter Penyulingan
Rakyat Standar
Mutu Indonesia
Reunion Haiti
Warna Coklat
tuagelap Kuning
muda-coklat kemerahan
Coklat- merah
kecoklatan Coklat-
merah kecoklatan
Bobot Jenis
2020°C 0.9882-
0.9870 0.980-1.003
0.9900- 1.1015
0.9860- 0.9980
Indeks Bias pada
20°C 1.5178-
15221 1.520-1.530
1.5220- 1.5300
1.521-1.526 Bilangan
asam 26.82-51.17
10-35 Maks 35
Maks 14 Kelarutan
dalam etanol
80 pada 20°C
1 : 1 1 : 1
Maks 1 : 2 Maks 1 : 2
Bilangan ester
3.17-17.82 5-26
5-16 5-16
Vetiverol total
asetilasi -
Min 50 -
- Kadar
vetiverol 4.44-6.31
- -
-
Sumber : Tutuarima 2009
Kasus penjualan komoditas minyak akar wangi mempunyai beberapa keragaman. Penyuling yang memiliki modal besar dapat
menjual minyak akar wangi kepada pengumpul atau eksportir yang mampu memberi harga yang lebih menguntungkan. Hal tersebut tidak
berlaku bagi sebagian besar penyuling yang kesulitan modal. Mereka bergantung pada pinjaman modal dari pengumpul atau eksportir
sehingga harus mengembalikan pinjaman modal tersebut berupa
minyak. Minyak akar wangi di Garut mempunyai kasus yaitu terdapat satu pengumpul yang dominan sehingga hampir seluruh penyuling
memiliki hubungan keterkaitan dengan pedagang pengumpul tersebut. Konsekuensi dari hal tersebut adalah harga minyak akar wangi dibeli
oleh pedagang yang bersangkutan dengan harga relatif lebih murah dari harga yang berlaku.
4.2.5 Aktivitas Pengumpul Minyak Akar Wangi