Sub kriteria untuk kriteria harga akar wangi

yang diinginkan penyuling menarik minat penyuling minyak akar wangi untuk memilihnya sebagai pemasok. Spesifikasi akar wangi yang baik yaitu penampakan warnanya kekuning-kuningan, akar keras dan panjang, memiliki bau yang harum, dan jika digigit rasanya pahit yang menandakan rendemennya bagus. Jika kualitas akar wanginya bagus maka kualitas minyak yang dihasilkan akan bagus pula dan dapat berpengaruh terhadap harga. Namun pada kenyataannya, penyuling minyak akar wangi menerima semua akar wangi yang dihasilkan petani meskipun terkadang kualitasnya tidak selalu bagus. Hal ini dikarenakan kualitas tanaman akar wangi yang sangat bergantung pada cuaca, sehingga penyuling terkadang tidak bisa menetapkan spesifikasi atau mengharuskan petani untuk selalu menghasilkan akar wangi dengan kualitas yang bagus. Tetapi, ada juga beberapa penyuling minyak akar wangi yang sangat selektif memilih akar wangi yang akan dibelinya dari petani. Jika akar wangi yang ditawarkan petani tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkannya, maka tidak akan dibeli karena penyuling sangat mengutamakan mutu minyak akar wangi yang akan dihasilkannya. Sub kriteria yang menjadi prioritas terakhir adalah kemampuan memberikan kualitas konsisten dengan bobot 0,406. Berdasarkan hasil survey di lapangan, kualitas akar wangi yang konsisten sulit untuk dicapai karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kualitas tanaman akar wangi juga sangat bergantung pada cuaca dan budidaya yang dilakukan petani sendiri. Cuaca yang tidak menentu, menyebabkan tanaman akar wangi yang dihasilkan pun tidak selalu bagus, sehingga mengakibatkan rendemen minyak pun tidak konsisten jumlahnya. Oleh karena itu, penyuling tidak terlalu mengutamakan petani yang mampu memberikan kualitas yang konsisten untuk dipilih menjadi pemasok walaupun hal tersebut masih menjadi pertimbangan.

2. Sub kriteria untuk kriteria harga akar wangi

Sub kriteria yang menjadi prioritas utama adalah kesesuaian harga dengan bobot 0,540. Kemampuan petani akar wangi dalam memberikan harga yang sesuai dengan kualitas akar wangi yang ditawarkan menarik minat penyuling untuk membeli dan memilihnya menjadi pemasok. Harga ditentukan oleh penyuling sendiri ketika akan membeli akar wangi. Namun, tetap ada negosiasi atau tawar- menawar harga antara penyuling dan petani hingga dicapai kesepakatan antara kedua belah pihak. Harga akar wangi di Kabupaten Garut rata-rata sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000 per kg, tergantung dari kualitas dan kuantitas akar wangi yang dihasilkan. Oleh karena itu, kesesuaian harga akar wangi dengan kualitas dijadikan prioritas utama dalam memilih petani akar wangi. Sub kriteria yang menjadi prioritas kedua adalah proses penentuan harga dengan bobot 0,460. Penyuling akan lebih tertarik dengan petani yang mudah untuk melakukan negosiasi dalam proses penentuan harga akar wangi. Kemudahan dalam proses penentuan harga akan memperlancar transaksi pembelian tanpa merugikan kedua belah pihak. Meskipun harga ditentukan oleh penyuling, tetapi proses tawar- menawar pasti terjadi, dan harga akar wangi yang ditentukan disesuaikan dengan kualitasnya. Oleh karena itu, kemudahan dalam proses penentuan harga juga menjadi pertimbangan penyuling dalam memilih petani akar wangi sebagai pemasok. 3. Sub kriteria untuk kriteria performance history Sub kriteria yang menjadi prioritas utama adalah track record atau rekam jejak petani dengan bobot 0,469. Petani yang memiliki reputasi baik, jujur, dan dikenal mampu melakukan budidaya akar wanginya dengan baik akan dipercaya oleh penyuling untuk dijadikan pemasok. Berdasarkan hasil survey, dalam memilih petani akar wangi, penyuling akan mencari petani yang sudah dikenalnya memiliki reputasi yang baik dan berpengalaman dalam budidaya akar wangi. Selain itu, adapula informasi dari lingkungan sekitar mengenai petani akar wangi yang akan dipilihnya tersebut, sehingga adanya kepercayaan dari penyuling untuk memilihnya menjadi pemasok, baik dalam jangka pendek atau dalam jangka panjang. Prioritas kedua adalah loyalitas petani dengan bobot 0,423. Berdasarkan hasil survey, penyuling minyak akar wangi sangat menyukai petani yang loyal dalam memasok akar wangi yang dihasilkannya. Loyalitas petani akan mempererat kemitraan antara penyuling dan petani karena petani yang loyal memasok akar wanginya dalam jangka panjang akan menjamin kontinuitas bahan baku penyuling sehingga kegiatan operasional penyulingan akan berjalan lancar. Adanya kerjasama dalam jangka panjang dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. Selain terjaminnya kontinuitas bahan baku bagi penyuling, petani juga biasanya mendapatkan binaan dari penyuling sendiri, dan tidak jarang mendapatkan bantuan modal untuk budidaya akar wangi. Prioritas terakhir dari kriteria performance history adalah keluhan terhadap petani dengan bobot 0,108. Banyaknya keluhan terhadap petani atas kinerjanya yang kurang baik menjadi pertimbangan penyuling dalam memilih petani sebagai pemasok akar wangi. Hal ini disebabkan karena penyuling tidak ingin adanya ketidakpuasan dalam kerjasama dan transaksi pembelian akar wangi. Namun, keluhan – keluhan tertentu terhadap petani akar wangi jarang terjadi di Kabupaten Garut, karena pada umumnya mereka sudah secara turun- temurun melakukan budidaya akar wangi, sehingga sebagian besar petani sudah berpengalaman. Buruknya kualitas akar wangi lebih sering terjadi akibat cuaca yang tidak menentu. Oleh karena itu, keluhan terhadap petani tidak terlalu berpengaruh dalam pemilihan petani akar wangi sebagai pemasok oleh penyuling.

4. Sub kriteria untuk kriteria pelayanan