Nitrogen NO Karakteristik Parameter Kualitas Air

44

4.2.8 Nitrogen NO

3 , NO 2 Nitrogen dalam perairan dapat berbentuk senyawa ammonia, nitrit, nitrat dan senyawa bentuk lain. Secara alami senyawa ammonia di perairan berasal dari hasil metabolisme hewan dan hasil proses dekomposisi bahan organik oleh mikroba dan jamur melalui proses amonifikasi. Sumber ammonia di perairan adalah hasil pemecahan nitrogen organik urea dan protein dan nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air. , N-Total Nitrit NO 2 merupakan produk nitrifikasi ammonia yang relatif beracun terhadap biota perairan apabila berada dalam konsentrasi yang tinggi. Hasil pengamatan konsentrasi nitrogen dalam bentuk NO 2 pada stasiun tambak, saluran Kali Buaya dan laut menunjukkan rata-rata kisaran 0.0013 mgl, 0.0013 mgl dan 0.0018 mgl Tabel 2. Gambar 9. Konsentrasi nitrit NO 2 pada perairan tambak, saluran Kali Buaya dan laut Pesisir Holtekam Kota Jayapura. Konsentrasi NO 2 ini masih dalam Kisaran yang layak bagi biota perairan, dimana masih lebih rendah dari persyaratan kualitas air tambak udang yakni 0.25 mgl Poernomo 1992. Perairan alami umumnya mengandung NO 2 sebesar 0.001 mgl dan sebaiknya tidak lebih dari 0.06 mgl. Konsentrasi NO 2 sebesar 6.4 mgl dapat menghambat laju pertumbuhan udang putih Penaeus indicus sebanyak 50 Poernomo 1988. 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,002 0,001 0,001 0,002 0,002 0,001 0,001 0,001 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025 substasiun 1 substasiun 2 substasiun 3 substasiun 4 substasiun 5 substasiun 6 Tambak Saluran Laut mgl N O 2 45 Nitrat NO 3 merupakan produk akhir dari proses nitrifikasi sebagai sumber unsur N yang esensial bagi pertumbuhan fitoplankton dan tanaman air. Hasil pengamatan konsentrasi NO 3 pada perairan tambak, saluran kali Buaya dan laut menunjukkan Kisaran nilai rata-rata masing-masing 0.0017 mgl, 0.0027 mgl dan 0.0022 mgl Tabel 2; Gambar 10. Nilai konsentrasi NO 3 dari hasil pengamatan masih dalam kategori baik jika dihubungkan dengan konsentrasi NO 3 yang dipersyaratkan untuk kehidupan biota laut yaitu 0.008 mgl KLH 2004. Gambar 10. Konsentrasi nitrat NO 3 pada perairan tambak, saluran kali Buaya dan laut Pesisir Holtekam Kota Jayapura. Hasil pengukuran konsentrasi N-total pada stasiun tambak, saluran kali Buaya dan laut masing-masing berkisar 0.101–0.382 mgl, 0.102–4.152 mgl dan 3.794–4.751 mgl dengan nilai rata-rata 0.28 mgl, 1.29 mgl dan 4.19 mgl Tabel 2. Nilai N-total secara gradual meningkat dari tambak, saluran kali Buaya dan laut. Nilai N-total cukup tinggi terutama terdapat pada dua substasiun di perairan muara saluran kali Buaya dan laut. Kondisi ini diduga berkaitan dengan perilaku nitrogen yang mudah larut dalam air. Sebagai contoh ion nitrat yang bermuatan negatif bersifat lebih mobile sehingga jika tidak di manfaatkan oleh produser primer akan mudah larut dalam air. Hal sebaliknya terjadi pada 0,002 0,002 0,002 0,001 0,002 0,001 0,004 0,003 0,003 0,002 0,002 0,002 0,001 0,003 0,002 0,003 0,002 0,002 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025 0,003 0,0035 0,004 0,0045 substasiun 1 substasiun 2 substasiun 3 substasiun 4 substasiun 5 substasiun 6 Tambak Saluran Laut mgl N O 3 46 konsentrasi fosfat, dimana sangat mudah mengalami sedimentasi. N-total yang terukur masih dalam kisaran yang layak bagi kehidupan biota perairan, berdasarkan rekomendasi standar kualitas air limbah untuk udang oleh Boyd dan Gautier 2000 in Boyd 2003 yakni ≤5 mgl. Gambar 11. Konsentrasi N- total pada perairan tambak, saluran kali Buaya dan laut Pesisir Holtekam Kota Jayapura.

4.2.9 Fosfat PO