Limbah di Perairan TINJAUAN PUSTAKA 1 Wilayah Pesisir

tumbuhan air, apabila didukung oleh nutrien nitrogen terlarut Alaerst Santika 1987. Fosfat merupakan komponen yang penting bagi

2.4 Limbah di Perairan

kesuburan perairan. Fosfat dalam air dapat berupa bahan padat atau bahan terlarut. Fosfat padat dapat terbentuk sebagai suspensi garam-garam yang ticlak larut Sastrawijaya 1991. Fosfat yang diserap oleh organisme nabati berada dalam bentuk ortophosphat yang merepresentasikan nutrien fosfor P terlarut dan merupakan bioavailable phosphorus. Ketersediaan kedua nutrien ini merupakan gambaran tingkat kesuburan perairan, yang merupakan faktor paling penting bila perairan hendak dimanfaatkan untuk keperluan perikanan. Konsentrasi fosfat dalam perairan alami pada umumnya tidak melebihi 0.1 mgl. Menurut Wardo yo 1987 kandungan fo sfat yang me lebihi nor mal aka n meningkatkan kesuburan perairan dan merangsang pertumbuhan fitoplankton. Pengertian kualitas lingkungan perairan adalah faktor bio fisika-kimia yang mempengaruhi kehidupan organisme perairan dalam ekosistemnya. Menurut Wardoyo 1987 perairan yang ideal adalah perairan yang dapat mendukung kehidupan organisme dalam menyelesaikan daur hidupnya. Menurut Boyd 1982 kualitas lingkungan perairan adalah suatu kelayakan lingkungan perairan untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhan organisme air yang nilainya dinyatakan dalam suatu kisaran tertentu. Pencemaran didefenisikan sebagai dampak negatif yang berbahaya bagi kehidupan biota, sumberdaya, kenyamanan ekosistem, serta kesehatan manusia dan nilai guna lainnya dari suatu ekosistem Dahuri 2003. Berdasarkan sumbernya, bahan pencemaran dapat dikategorikan menjadi dua golongan yaitu dari alam dan kegiatan manusia. Pencemaran yang berasal dari alam, seperti sedimentasi akibat terjadinya abrasi pantai dan erosi. Menurut Sutamihardja 1992, pencemaran yang disebabkan oleh kegiatan manusia di antaranya adalah penggalian dan pengelolaan sumberdaya melalui pertambangan, perindustrian dan pertanian termasuk Perikanan. Selanjutnya dinyatakan bahwa sumber pencemaran menjadi dua golongan yaitu : 1 limbah bahan organik yang berupa pengkayaan hara yang relatif tinggi, sehingga terbentuk komunitas biotik yang berlebih blooming dan 2 zat-zat kimia toksik yang dapat menurunkan kelimpahan biota perairan dan mematikan kehidupannya.

2.5 Potensi Limbah Perikanan Budidaya