48
dengan pernyataan Barg 1992 bahwa limbah nutrien dan bahan organik baik dalam bentuk terlarut maupun partikel, umumnya dikarakterisasi oleh peningkatan
TSS, BOD, COD dan konsentrasi N, dan P. Hasil pengukuran konsentrasi TOM dari masing-masing stasiun pengamatan dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Konsentrasi bahan organik total TOM pada perairan tambak, saluran kali Buaya dan laut Pesisir Holtekam Kota Jayapura.
Nilai konsentrasi TOM di atas 26 mgl tergolong subur. Kondisi ini cocok untuk tambak tradisional, namun tidak cocok untuk tambak intensif karena
berpotensi menurunkan kualitas air Reid 1961 in Utojo 2009. Jika dibandingkan antara konsentrasi TOM pada perairan tambak, saluran kali Buaya dan laut
memberikan indikasi bahwa tingginya konsentrasi TOM pada perairan laut tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh buangan limbah dari tambak, namun diduga juga
berasal dari massa air Teluk Yotefa yang terbawa arus dan masukan saluran irigasi .
4.2.11 Fitoplankton
Untuk analisis kelimpahan fitoplankton dilakukan pengambilan sampel air di tambak, saluran kali Buaya dan laut. Tujuan analisis kelimpahan fitoplankton
untuk mengetahui komposisi jenis dan kelimpahan fitoplankton dari ketiga stasiun pengamatan sebagai pengaruh adanya buangan limbah dari kegiatan
budidaya tambak. Jenis dan kelimpahan fitoplankton dari ketiga stasiun pada masing-masing substasiun pengamatan cukup fluktuatif. Data jenis
2,21 6,32
3,54 2,52
3,79 4,76
17 10,4
14
2,21 6,32
8,64 20
17,7 20,5
25,3 23,1
26,5
5 10
15 20
25 30
substasiun 1 substasiun 2 substasiun 3 substasiun 4 substasiun 5 substasiun 6 Tambak
Saluran Laut
mgl
TO M
49
plankton, kelimpahan dan komposisi jenis, Indeks Keseragaman, Indeks Keanekaragaman dan Indeks Dominansi dari masing-masing stasiun pengamatan
dapat di lihat pada Lampiran 3.
Gambar 14. Komposisi Jenis fitoplankton pada perairan tambak Pesisir Holtekam Kota Jayapura.
Penyebaran jenis fitoplankton pada ketiga stasiun pengamatan tidak merata dan didominasi oleh jenis tertentu. Suatu jenis plankton dikatakan
pendominan apabila memiliki komposisi jenis ≥ 10 dari total komposisi jenis
yang ditemukan. Hasil pengamatan pada stasiun tambak menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton umumnya didominasi oleh kelompok Bacillariophyceae
yakni Chaetoceros sp., Thallasiothrix sp. dan Coscinodiscus sp. Komposisi jenis fitoplankton pada setiap substasiun tambak dapat dilihat pada Gambar 14.
22
47 11
12 8
Thallassiotrix sp. Branchiorus sp.
Coscinodiscus sp. Cypridina sp.
Chaetoceros sp.
St. Tambak 1
1 48
45 1
32 Bacillaria sp.
Nitzschia sp. Thallassiothrix sp.
Navicula sp. Branchiorus sp.
Coscinodiscus sp.
St. Tambak 2
8
87 5
Bacillaria sp. Thallassiotrix sp.
Coscinodiscus sp.
St. Tambak 3
16 70
14 Nitzschia sp.
Coscinodiscus sp. Thallassiothrix sp.
St. Tambak 4
79 11
5 2
3 Coscinodiscus sp.
Thallassiothrix sp. Nitzschia sp.
Chaetoceros sp. Gloeotrichia sp.
St. tambak 5
1 8
91 Chaetoceros sp.
Nitzschia sp. Coscinodiscus sp.
St. tambak 6
50
Pada stasiun pengamatan saluran kali Buaya jenis fitoplankton yang mendominasi adalah kelompok Bacillarophyceae, tetapi pada substasiun saluran 3
kelimpahan fitoplankton didominasi oleh plankton air tawar Microspora willeana. Komposisi fitoplankton pada stasiun saluran kali Buaya dapat dilihat pada
Gambar 15.
Gambar 15. Komposisi Jenis fitoplankton pada saluran kali Buaya Pesisir Holtekam Kota Jayapura.
5 3
6 2
34 31
7 3
9 Merismopedia sp.
Bidullphia sp. Thallassiothrix sp.
Nitzchia sp. Aphanizomenon sp.
Chaetoceros sp. Coscinodiscus sp.
Pleurosigma sp. Bacillaria sp.
St. Saluran 1
75 3
7 12
3 Chaetoceros sp.
Thallassiothrix sp. Nitzschia sp.
Trichodesmium sp. Distephanus sp.
St. Saluran 2
24
76 Microspora
willeana FW Algae
Mycrocytis aeroeginosa
St. Saluran 3
1 5
53 4
2 30
1 2 2
Navicula sp. Microspora willeana
FW Chaetoceros sp.
Bacillaria sp. Thallassiothrix sp.
St. Saluran 4
1214
92 Cestum veneris
Thallasiothrix sp. Tricodesmium sp.
Coscinodiscus sp. Chaetoceros sp.
St. Saluran 5
53 40
2 5 Chaetoceros sp.
Naviculla sp. Thallassiothrix
sp.
St. Saluran 5
51
Pada stasiun laut, komunitas fitoplankton didominasi oleh kelompok Bacillarophyceae yakni Chaetoceros sp., Coscinodiscuss sp., dan Thallassiothrix
sp. Hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis dan kestabilan komunitas relatif lebih rendah. Komposisi jenis fitoplankton pada stasiun laut dapat dilihat
pada Gambar 16. Keberadaan jenis Chaetoceros sp. yang mendominasi kelimpahan jenis fitoplankton pada stasiun tambak, saluran kali Buaya dan laut,
diduga karena jenis ini mampu memanfaatkan nutrien secara optimal serta mampu beradaptasi dengan kondisi fisik kimia perairan yang ada.
Gambar 16. Komposisi Jenis fitoplankton pada perairan laut Pesisir Holtekam Kota Jayapura.
87 5
3 3 2
Thallasiothrix sp.
Coscinodiscus sp.
Ceratium sp.
St. Laut 1 57
2 34 7
Chaetoceros sp. Biddulphia sp.
Thallassiothrix sp. Coscinodiscus sp.
St. Laut 2
30
27 27
73 6
Thallassiothrix sp. Chaetoceros sp.
Coscinodiscus sp. Nitzschia sp.
Ceratium sp. Biddulphia sp.
St. Laut 3
5 41
2 3
41 5 3
Coscinodiscus sp. Thallassiothrix sp.
Bacilaria sp. Pleurosigma sp.
Chaetoceros sp. Nitzschia sp.
Ceratium sp.
St. Laut 4
6 5 19
60 4 6
Thallassiothrix sp. Coscinodiscus sp.
Pleurosigma sp. Chaetoceros sp.
Biddulphia sp. Melosira sp.
St. Laut 5
4 2
84 1
25 2
Nitzschia sp. Novicula sp.
Chaetoceros sp. Coscinodiscus sp.
Biddulphia sp. Thallassiothrix sp.
Ceratium sp.
St. Laut 6
52
Hasil pengamatan komposisi jenis fitoplankton pada ketiga stasiun pengamatan, tidak ditemukan adanya dominansi jenis plankton yang merupakan
indikator adanya limbah pencemaran. Hal ini menunjukkan bahwa perairan pesisir Holtekam masih berada pada kondisi baik.
5.3 Analisis Spasial Karakteristik Parametereter Kualitas Air