Panen dan Pasca Panen

66 Penyakit ikan didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari organ-organ tubuh baik sebagian maupun secara keseluruhan, baik secara langsung maupun tidak langsung Effendi 2004. Penyakit timbul sebagai hasil dari interaksi yang tidak serasi antara faktor lingkungan kualitas air, ikan dan patogen. Interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stress pada ikan yang dipelihara, sehingga mekanisme pertahanan tubuh menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit. Penyakit ikan dapat mengakibatkan kerugian ekonomis yang tinggi karena penyakit dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ikan, organ- organ tubuh yang tidak sempurna, pertumbuhan lambat, konversi pakan yang tinggi dan produksi yang rendah. Jenis-jenis penyakit yang menyerang ikan bandeng adalah penyakit pilekflu cold sebagai akibat perubahan cuaca yang mendadak hujan dan penurunan suhu air. Penyakit ini ditandai dengan menurunnya nafsu makan, kondisi ikan lemah dan warna kulit kusam, pertumbuhan lambat dan meningkatkan peluang dimangsa oleh predator. Disamping itu penyakit parasiter yang umum menyerang adalah bacteria yakni Vibrio sp. yang menyebabkan vibriosis haemorrhagic septicemia, Flexibacter columnaris yang menyebabkan ekor busuk finn root. Penyakit parasiter ini umumnya menyerang benih dan gelondongan ikan bandeng. Disamping penyakit yang disebabkan oleh bakteri, juga terdapat penyakit non parasiter yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang buruk, pakan yang jelek, benih yang kualitasnya rendah serta perubahan iklim yang ekstrim, sehingga ikan yang dipelihara mengalami stress dan mudah terserang penyakit infeksi. Hasil pengamatan dan wawancara dengan petambak di Holtekam diperoleh informasi bahwa penyakit yang menyerang ikan bandeng di tambak belum ada, hal ini disebabkan karena padat tebar yang masih rendah dan kondisi lingkungan tambak yang relatif stabil dan baik.

D. Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan setelah ikan mencapai ukuran konsumsi. Biasanya ukuran ikan konsumsi adalah 3–4 ekorkg dengan lama pemeliharaan 4-5 bulan. Panen dapat dilakukan secara selektifbertahap atau secara total. Panen secara 67 bertahap dilakukan apabila ukuran ikan tidak seragam, dimana hanya ikan yang telah mencapai ukuran konsumsi yang ditangkap dengan jaring sedangkan sisanya di pelihara lagi sampai mencapai ukuran konsumsi. Waktu panen disesuaikan dengan permintaan konsumen, dalam hal ini pedagang pengumpul. Setelah panen, maka pembeli langsung datang ke lokasi tambak dan transaksi jual beli dilakukan. Pembayaran dilakukan dengan dua cara yakni secara tunai di lokasi tambak dan setelah ikan habis terjual 2-3 hari. Pemanenan secara total dilakukan dengan menguras tambak sehingga ikan dapat di panen semuanya, selanjutnya dilakukan persiapan tambak untuk pemeliharaan periode berikutnya. Metode panen ikan yang dilakukan oleh petambak di Holtekam adalah dengan panen selektif dan juga panen total. Pengelolaan air limbah pada saat panen perlu dilakukan sehingga peluang tergelontornya lumpur cair yang mengandung banyak bahan organik ke saluran dapat dikurangi. Hasil pengamatan dan wawancara selama penelitian didapatkan bahwa rata-rata jumlah petakan yang dipanen adalah 10 petak atau setara 10 ha setiap minggu. Buangan bahan organik dapat dikurangi pada saat panen dengan melakukan pengurangan air secara bertahap sehingga lumpur cair dari tambak yang terbuang dapat dikurangi. Setelah panen, sisa air dalam tambak di diamkan 2–3 hari untuk memberikan waktu terjadinya pengendapan lumpur dan bahan organik yang ada. Penanganan ikan yang telah dipanen dilakukan oleh pembeli yang selanjutnya diantar ke pasar atau rumah makan dan restoran. Penanganan ikan segar umumnya dilakukan dengan sistim rantai dingin yakni diusahakan ikan berada pada suhu dingin sejak panen sampai tiba di konsumen. Sistim rantai dingin ini umumnya menggunakan es curah yang diletakkan dalam wadah berupa boks Styrofoam, selanjutnya ikan disusun secara berlapis dengan serpihan es. Hal ini dimaksudkan agar ikan dapat tiba di tangan konsumen dalam keadaan segar dan mutunya baik.

4.7 Analisis Finansial