Estimasi Beban Limbah Budidaya Tambak

58

4.5 Estimasi Beban Limbah Budidaya Tambak

Untuk menghitung jumlah beban limbah tambak yang dilepaskan ke perairan pesisir, beberapa faktor yang menjadi dasar analisanya yakni : luas areal tambak, jumlah dan luas petakan, tingkat teknologi dan padat tebar, pengelolaan dan tinggi air rata-rata dalam tambak. Hasil pengamatan di peroleh bahwa luas areal tambak yang telah berproduksi 350 ha, dengan padat tebar ikan rata-rata 20 ekor200 m 2 , tinggi air rata-rata 0.35 m, waktu pemeliharaan 6 bulan, frekuensi pengurasan 1 kaliMT dan tanpa pergantian air. Jadi volume air tambak yang dilepaskan ke lingkungan adalah 3 . 500 m 3 haMT atau 1 . 225 . 000 m 3 350 haMT. Hasil pengukuran TOM, N-total dan PO 4 -P di tambak diperoleh nilai rata-rata masing-masing 3.86 mgl, 0.28 mgl dan 2.67 mgl, maka jumlah TOM, N-total dan PO 4 Tabel 7 Estimasi beban limbah budidaya tambak ikan bandeng Chanos-chanos Forskal di Holtekam Kota Jayapura -P yang dilepaskan ke lingkungan adalah 27.02 kghatahun, 1.96 kghatahun dan 18.69 kghatahun dan untuk luasan 350 ha masing-masing adalah 9457 kgtahun, 686 kgtahun dan 6541.5 kgtahun Tabel 7. Parameter kualitas air Luas tambak 1 ha Luas tambak 350 ha kg MT kgthn kgMT kgthn Konsentrasi nutrien TOM mgl 3.86 13.51 27.02 4728.50 9457.00 N-total mgl 0.28 0.98 1.96 343.00 686.00 PO ₄ -P mgl 2.67 9.35 18.69 3270.75 6541.50 Volume air yang dibuang m³ 3500 7000 1225000 2450000 Apabila kegiatan budidaya ditingkatkan menjadi semi intensif skenario dengan kedalaman air rata-rata 0.9 m 2 , pergantian air 30 dari volume tambak setiap 2 minggu dan kepadatan ikan 810 m 2 . Diasumsikan nilai kualitas air yang terukur Sumagaysay Diego 2003 yakni NO 2 - N, NO 3 - N, N-total, BOD 5 , PO 4 -P dan TSS masing-masing adalah 0.082 mgl, 8.649 mgl, 0.811 mgl, 21.7 mgl, 0.512 mgl dan 142 mgl maka volume air dan jumlah beban limbah nutrien yang dilepaskan ke lingkungan dapat dilihat pada Tabel 8. 59 Tabel 8 Skenario Estimasi beban limbah budidaya tambak ikan bandeng Chanos-chanos Forskal dengan teknologi semi intensif di Holtekam Kota Jayapura Karakteristik Tambak Luas Tambak 1 ha Luas Tambak 350 ha 2 mgg MT Thn 2 mgg MT Thn Volume air dibuang m³ 2700 27000 54000 945000 9450000 18900000 NO2- N mgl 0.082 0.2214 2.21 4.43 77.49 775 1550 NO3- N mgl 8.649 23.3523 233.52 467.05 8173.31 81733 163466 N-total mgl 0.811 2.1897 21.90 43.79 766.40 7664 15328 BOD5 mgl 0.512 1.3824 13.82 27.65 483.84 4838 9677 PO4-P mgl 21.7 58.59 585.90 1171.80 20507 205065 410130 TSS mgl 142 383.4 3834 7668 134190 1341900 2683800 Sumagaysay Diego 2003 Daya dukung perairan Pesisir Holtekam menerima limbah yakni 5 . 226 . 457.5 m 3 hari atau 73 . 170 . 405 m 3 2 minggu, sementara jumlah air yang dibuang dari tambak semi intensif adalah 2 . 700 m 3 ha2 minggu atau 945 . 000 m 3 350 ha2 minggu. Jika dalam 2 minggu terdapat 20 ha yang melakukan penggantian air tambak maka volume air air yang dibuang adalah 54 . 000 m 3 2 minggu. Volume air yang terbuang ini masih lebih kecil dari volume air perairan pesisir yakni 73 . 170 . 405 m 3 Saluran Kali buaya mempunyai volume pada saat pasang 1 . 096 . 200 m 2 minggu. Berdasarkan kemampuan daya dukung perairan Holtekam menerima beban limbah buangan dapat dikatakan masih memungkinkan untuk meningkatkan teknologi ke tingkat semi intensif. Namun tidak hanya kuantitas air yang perlu dipertimbangkan tetapi juga perlu mempertimbangkan parameter kualitas air limbah budidaya. 3 dan pada saat surut 626 . 400 m 3 dengan rata-rata kecepatan arus 0.53 mdtk. Buangan limbah dari tambak akan mengalami pengenceran dan pengendapan, disamping itu dengan adanya pohon mangrove disepanjang salauran kali Buaya dimana banyak terdapat berbagai jenis kerang akan membantu dalam mereduksi nitrogen dan fosfat Robertson Phillips 1995, selanjutnya limbah tersebut dilepaskan ke laut. Berdasarkan pengamatan terhadap pola arus di perairan pesisir Holtekam, arus pada saat surut bergerak dari pantai menuju lautan Pasifik yang lebih dalam. Hal ini sangat membantu dalam proses pembilasan limbah yang masuk ke perairan pantai Holtekam. 60 4.6 Analisis Teknis Budidaya Tambak 4.6.1 Kondisi Petakan Tambak