Kegunaan Penelitian Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pai Mupaya Meningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Materi Kisah Nabi Adam As Dan Nabi Muhammad Saw Melalui Metode Snowball Throwing Di Kelas Iv Sdn Jatiwa
menyangkut perubahan energi manusia walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia. 2
Motivasi itu timbul dengan munculnya rasa dan afeksi seseorang. dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan
emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 3
Motivasi yang dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah
tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
14
Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah
ketrampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena
termotivasi mencari prestasi, mendapat kedudukan dalam jabatan, menjadi politikus, dan memecahkan masalah.
Para pakar tentang motivasi menyarankan bahwa analisis tentang motivasi harus memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mendorong
dan mengarahkan kegiatan seseorang, atau diarahkan pada tujuan tertentu. Tetapi ada ahli lain menyatakan bahwa motivasi ad
alah “berhubungan erat dengan bagaimana perilaku itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan,
dihentikan dan reaksi subjektif macam apakah yang timbul ketika itu semua”.
15
Mc Clelland sebagaimana yang telah dinukil oleh Muhaimin di dalam bukunya yang berjudul Paradigma Pendidikan Islam, mengemukakan bahwa
motivasi merupakan fungsi dari tiga variabel, yaitu: a
Harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil. b
Prestasi tertinggi tentang nilai tugas.
14
Sardiman, op. cit., h.74.
15
Yamin, op. Cit., h.223.
c Kebutuhan untuk keberhasilan atau kesuksesan.
16
Oleh karena itu, guru perlu mengetahui sejauh mana kebutuhan prestasi setiap peserta didik. Peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
akan menyelesaikan tugas atau masalah yang memberikan tantangan dan kepuasan secara lebih cepat. Peserta didik jenis ini memerlukan balikan setiap
pekerjaannya dengan nilai atau pujian yang tepat. Sebaliknya, peserta didik yang memiliki motuvasi berprestasi rendah, pada umumnya tidak realistik
untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, tugas berat atau ringan bagi peserta didik jenis ini sama saja tidak ada pengaruhnya bagi tumbuhnya
motavasi untuk berprestasi. Jika tugas-tugas itu mudah ia akan mengerjakannya, tetapi jika tugas-tugas itu berat dan gagal melakukannya,
maka tidak akan memiliki dampak atau arti apa-apa baginya, bahkan ia merasa tidak memiliki beban atas kegagalannya.
Menurut Muhaimin ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan motivasi kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
pendidikan agama, yaitu: 1
Memberikan dorongan Tingkah laku seseorang akan terdorong ke arah suatu tujuan tertentu
apabila ada kebutuhan. Kebutuhan ini menyebabkan timbulnya dorongan internal, yang selanjutnya mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu menuju tercapainya suatu tujuan. 2
Memberikan insentif Adanya karakteristik tujuan menyebabkan seseorang bertingkah laku
untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang menyebabkan seseorang bertingkah laku tersebut disebut insentif. Dalam kegiatan pembalajaran
PAI juga diperlukan insentif untuk meneningkatkan motivasi belajar peserta didik. Insentif dalam pembelajaran pendidikan agama Islam tidak
selalu berupa materi, tetapi bisa berupa nilai atau penghargaan sesuai dengan kadar kemampuan yang dapat dicapai peserta didik.
16
Muhaimin, op. cit., h. 140.
3 Motivasi berprestasi
Setiap orang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk dapat berprestasi. Seorang pendidik, yaitu guru perlu
mengetahui sejauh mana kebutuhan berprestasi setiap peserta didik 4
Motivasi kompetensi Setiap peserta didik memiliki keinginan untuk menunjukkan kompetensi
dengan berusaha menaklukkan lingkungannya. Motivasi belajar tidak bisa dilepaskan dari keinginannya untuk menunjukkan kemampuan dan
penguasaannya kepada yang lain. Oleh karena itu diperlukan: a Ketrampilan mengevaluasi diri; b Nilai tugas bagi setiap peserta didik;
c Harapan untuk sukses; d Patokan keberhasilan; e Kontrol belajar; dan f Penguatan diri untuk mencapai suatu tujuan.
5 Motivasi kebutuhan
Menurut Maslow, manusia memiliki kebutuhan yang bersifat hierarkis, yaitu: 1 Aktualisasi diri; 2 Harga diri dan prestasi; 3 Dicintai dan
diakui kelompoknya; 4 Keamanan; 5 Fisiologis.
17