Artinya:
“Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
Iblis membangkang perintah Allah SWT karena sombong. Akibatnya iblis dilaknat masuk ke neraka. Iblis menerima laknat dan minta
ditangguhkan sampai hari kiamat. Iblis minta izin untuk menggoda anak cucu Adam. Manusia yang tergoda akan menjadi teman iblis di neraka
kelak.
2. Nabi Adam AS di Surga
Adam diberi teman hidup yang bernama Hawa. Adam dan Hawa diberi kebebasan di surga. Mereka bebas melakukan apa saja. Hanya satu yang
dilarang, mendekati makan buah dari pohon khuldi. Mengetahui hal tersebut, iblis menggoda Adam dan Hawa. “Sesungguhnya kalian dilarang
makan buah pohon ini. Padahal pohon ini akan membuatmu kekal di surga. “Akhirnya Adam dan Hawa terbujuk rayuan iblis. Dimakanya buah pohon
terlarang itu. Allah pun sangat murka dan akhirnya Adam dan Hawa diturunkan ke bumi sebagai hukuman. Hal ini digambarkan oleh Allah SWT
dalam surah Al-Baqarah ayat 36:
Artinya:
“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan iblis dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu
Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
ditentukan”. Allah marah kepada mereka berdua. Adam dan Hawa sangat menyesal
dan mohon ampun kepada Allah. Doa Nabi Adam AS diabaikan dalam Surah Al-
A‟raf ayat 23 sebagai berikut.
Artinya:
Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada
kami, niscaya kami termasuk orang- orang yang rugi”. Q.S.Al-A‟raf:23
Tobat mereka diterima, tapi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi. Mereka diberi tugas untuk memakmurkan bumi. Allah memberikan
petunjuk bagaimana mengelola bumi. Bila mereka mengikut petunjuk maka mereka bisa kembali ke surga. Jika mereka lalai maka tempatnya di neraka.
Manusia sebagai keturunan Adam mempunyai tugas yang sama, yaitu memakmurkan bumi sesuai petunjuk Allah SWT. Manusia sampai hari
kiamat akan selalu digoda oleh iblis. Oleh karena itu, manusia terbagi manjadi dua, pengikut Allah SWT dan pengikut iblis.
B. Kisah Nabi Muhammad SAW
Setelah mempelajari kisah Nabi Adam AS, selanjutnya kita akan mempelajari kisah Nabi Muhammad SAW terutama kisah kelahiran beliau dan perilaku masa
kanak-kanaknya.
1. Masa Kaum Jahiliyah
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekah di daerah Arab. Di masa itu, umat manusia berperilaku jahat dan kejam. Warga Mekah tidak lagi
beragama dengan benar dan tidak melaksanakan kebaikan. Masa itu, masyarakat Mekah berada pada masa yang disebut masa jahiliyah, yang
artinya masa kebodohan. Dinamakan masa kebodohan karena mereka tidak tahu akhlak dan tidak berperilaku yang baik. Mereka suka bertengkar antar
suku, melakukan peperangan dan perusakan serta perampokan. Mereka juga mempunyai perasaan sangat bangga mempunyai anak laki-laki. Apabila
melahirkan anak perempuan menjadi malu dan membunuhnya hidp-hidup. Masyarakat yang kuat itulah yang menang dan yang kalah akan ditindas.
Mereka menyembah berhala dan mengannggapnya sebagai Tuhan. Juga membuat patung dan membawanya ke sekitar Kakbah lalu memuja dan
berdoa kepadanya.
2. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Dalam kondisi yang semacam itu, Allah SWT menutus seorang rasul yang akan menyeru kepada agama yang benar dan masyarakat yang
tentram. Lahirlah Nabi Muhammad SAW seorang rasul yang amat ditunggu-tunggu kelahiranya. Ibunya bernama Aminah, sedangkan ayahnya
bernama Abdullah. Ayahnya meninggal dunia semenjak Nabi belum lahir. Mereka berasal dari keluarga sederhana. Nabi Muhammad lahir pada hari
Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 571 M atau disebut tahun Gajah.
Tahun kelahiran nabi disebut dengan tahun Gajah karena pada peristiwa hebat menjelang kelahiran nabi, yaitu ada penyerangan pasukan bergajah
dari negeri Yaman yang akan menghancurkan Kakbah. Bangsa Yaman merasa iri karena Kakbah di kota Mekah selalu ramai dikunjungi orang
setiap saat. Mereka ingin menghancurkan Kakbah agar orang-orang berganti mengunjungi Yaman. Pasukan bergajah itu mulai mengepung kota
Mekah dengan dipimpin lamgsung oleh Raja Abrahah. Namun, ketika mereka hendak mendekati Kakbah dengan senjata terhunus, tiba-tiba
datanglah sekelompok burung yang terbang di atas mereka. Jumlah burung itu makin bertambah mencengkeram banyak. Mereka tidak tahu bahwa
burung-burung itu adalah burung Ababil yang diutus oleh Allah SWT untuk menyelamatkan Kakbah dari serangan pasukan itu. Burung Ababil
mencengkeram bara api dari neraka lalu menjatuhkannya di atas pasuka
bergajah, sehingga semua pasukan tersebut mati terbakar kepanasan. Maka selamatlah Kakbah dan tahun terjadinya peristiwa itu di kenal sebagai tahun
Gajah. Pada tahun itulah Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Allah SWT mengabadikan peristiwa ini dalam surah Al-Fiil berikut ini:
Artinya:
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak
terhadap tentara bergajah? 2.
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Kakbah itu sia-sia?
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-
bondong. 4.
Yang melempari mereka dengan batu berhasil dari tanah yang terbakar.
5. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan
ulat.
3. Kisah Masa Kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
Setelah Nabi Muhammad lahir, beliau disusui oleh seorang wanita be
rnama Halimah Sa‟diyah. Nabi tidak disusui oleh ibunya sendiri karena kebiasaan orang-orang Mekah waktu itu adalah jika mempunyai seorang
bayi, maka bayinya disusukan oleh orang lain sampai kira-kira berusia enam tahun.
Pada usia 5 tahun, Muhammad dikembalikan kepada ibunya di Mekah dan di asuh oleh ibunya selama setahun. Kemudian pada usia 6 tahun,
Muhammad dibawa ibunya untuk menziarahi makam ayahnya. Dalam perjalanan itu mereka ditemani oleh Ummu „Aiman, sahaya peninggalan
ayahnya. Namun, dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh sakit dan wafat di desa Abwa dan dimakamkan disana.
Setelah ayah dan ibunya wafat, Muhammad pun akhirnya diasuh oleh kakeknya, yaitu Abdul Muthalib yang berusia 80 tahun. Namun, kasih
sayang kakeknya pun tidak berlangsung lama karena setelah 2 tahun kemudian, kakeknya wafat. Bangsa Mekah pun sangat merasa kehilangan
karena begitu terpandangnya dan dihormatinya kakek beliau. Muhammad selanjutnya diasuh oleh pamanya, yaitu Abu Thalib. Abu Thalib sangat
menyanyangi Muhammad dan sangat menyayangi Muhammad dan sangat menjaga Muhammad seperti putra kandungnya sendiri.
Dalam masa kanak-kanaknya, Muhammad terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur, dan mempunyai kepribadian yang tinggi. Tidak
ada sesuatu pun perbuatan dan tingkah lakunya yang tercela yang dapat
dituduhkan kepadanya. Beliau memiliki sifat yang berlainan sekali dengan masyarakat Arab waktu itu yang pada umumnya gemar sekali berfoya-foya
dan mabuk-mabukan. Karena kejujuran beliau, beliau pun mendapat julukan “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya.
Muhammad kecil tumbuh sebagaimana anak-anak lainya dan senang bermain-main dengan mereka. Beliau juga belajar menggembalakan domba
ke ladang dan dilakukannya sampai beranjak dewasa.
KISI-KISI INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR PAI
No Indikator
No. Item Pernyataan Positif
Negatif
1. Tekun menghadapi tugas
14 2, 16
2. Ulet menghadapi kesulitan
10 21
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-
macam masalah 1, 3, 20
12 17
4. Lebih senang bekerja mandiri
5 22
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
mempunyai perhatian 7
8 19
13 6.
Dapat mempertahankan pendapatnya 15
18 7.
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
6 9
8. Senang mencari dan memecahkan masalah
11 4