c. Observasi
Pada tahap observasi ini dilakukan melalui pelaksanaan tindakan lembar observasi dan melalui lembar angket motivasi.
d. Refleksi
Hasil yang didapat pada tahap ini adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis lembar observasi dan lembar angket motivasi. Hasil dari
analisis ini berguna untuk melihat apakah terdapat peningkatan pada mata pelajaran PAI melalui metode Snowball Throwing. Hasil analisis
data yang dilakukan dalam tahapan akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus yang berikutnya.
2. Perencanaan Tindakan Siklus II
a. Perencanaan
1 Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar
kompetensi dan kompetensi dasar terhadap materi yang akan disampaikan, yaitu materi tentang kisah Nabi Adam As dan Nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan metode Snowball Throwing.
2 Membuat rencana pelakanaan pembelajaran RPP dengan metode
Snowball Throwing, lembar observasi dan lembar angket motivasi. 3
Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan kelas, alat bantu dan media yang diperlukan.
4 Membuat alat evaluasi
Secara garis besar tahapan strategi pembelajaran melalui metode Snowball Throwing sebagai berikut:
a Tahap Persiapan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan diantaranya: mempersiapkan
materi pembelajaran
dan merancang
pembelajaran yang mengarah kepada metode Snowball Throwing, dan mempersiapkan instrumen observasi dan
instrumen motivasi belajar.
b Tahap Penyajian Materi
Pada tahap ini guru menyebutkan tujuan pembelajaran dan menyampaikan tentang materi kisah Nabi Adam As dan Nabi
Muhammad SAW dan menjelaskan apa itu metode Snowball Throwing dan mengidentifikasi siswa.
c Tahap Kegiatan Kelompok
Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok, dari tiap- tiap ketua kelompok dipanggil kedepan untuk mendapat arahan
guru tentang materi yang harus disampaikan kepada masing- masing kelompoknya. Masing-masing kelompok membuat
pertanyaan 1 anak 1 pertanyaan yang ditulis diselembar kertas, kemudian selembar kertas pertanyaan itu dibuat menjadi seperti
bola lalu dilemparkan kepada teman-temannya yang lain kelompok untuk dijawab. Siswa yang telah membentuk
kelompok diberi arahan kembali oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilemparkan kepada temannya yang lain
kelompok. Anak yang berhasil menjawab pertanyaan diselembar kertasnya akan mendapatkan nilai.
d Tahap Tes Hasil Belajar
Tahap ini dilakukan pada saat akhir siklus kedua sedang berlangsung. Hasil tes digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat peningkatan atau tidak pada pemahaman siswa tehadap mata pelajaran PAI melalui metode Snowball
Throwing. b.
Pelaksanaan Kegiatan pada tahap ini adalah tahap pelaksanaan metode Snowball
Throwing di kelas, sesuai dengan perancanaan yang telah ditentukan. c.
Observasi Pada tahap observasi ini dilakukan melalui pelaksanaan tindakan
lembar observasi dan melalui lembar angket motivasi.
d. Refleksi
Hasil yang didapat pada tahap ini adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis lembar observasi dan lembar angket motivasi. Hasil dari
analisis ini berguna untuk melihat apakah terdapat peningkatan pada mata pelajaran PAI melalui metode Snowball Throwing. Hasil analisis
data yang dilakukan dalam tahapan akan dipergunakan sebagai acuan untuk membuat laporan.
42
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin IV
a. Sejarah singkat berdirinya Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin IV
Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin IV adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah sejak tahun 1973 dan
beralamat di jalan Masjid no. 1, Kelurahan: Jatiwaringin, kecamatan: Pondokgede, kota: Bekasi, propinsi: Jawa Barat. Sekolah Dasar Negeri
Jatiwaringin IV ini telah mengalami tiga kali perubahan nama. Pada awalnya bernama Sekolah Dasar Negeri Pangkalan Uringin I. Namun
seiring dengan surat keputusan dari Kepala Dinas P dan K Propinsi Jawa Barat No. 421. 2SK. 2721-Pendas2000 tentang Perubahan Nama Sekolah
Dasar Negeri pada tanggal 9 bulan Juni tahun 2000 nama Sekolah Dasar Negeri khususnya di daerah Bekasi banyak mengalami perubahan nama.
Perubahan nama Sekolah Dasar Negeri tersebut sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan:
1 Undang–Undang No.2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 2
Undang–Undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah. 3
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990, tentang Pendidikan Nasional.
4 Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1951, tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan kepada Propinsi.
5 Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 8 Tahun1981 dan No. 10
Tahun 1988, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pdan K Propinsi DT I Jawa Barat.
6 Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 8 Tahun 1981, tentang
Penyerahan Seabagian Urusan Pemerintah di Bidang Pendidikan dan
Kebudayaan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II. Dengan datangnya peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
sebagaimana yang telah disebutkan di atas, pada akhirnya SDN Pangkalan Uringin I berubah menjadi SDN Jatiwaringin VII.
Kemudian setelah berjalan selama 11 tahun dengan nama SDN Jatiwaringin VII, Kepala Dinas Kota Bekasi mengeluarkan Surat
Keputusan No. 421kep. 013. A. Dik. I 12011, tentang Perubahan Nama- Nama Satuan Pendidikan Sekolah Dasar SD Negeri disesuaikan dengan
Nama Kelurahan Se Kota Bekasi. Perubahan tersebut berdasarkan keputusan:
a Undang-Undang No. 9 Tahun 1996, tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Bekasi Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 No. 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 3663. b
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 no. 78,
Tambahan Lembaran Negara No. 4301. c
Undang-Udang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan daerah Lembaran Negara Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara
No. 4437, Undang-Undang No. 8 Thun 2005, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Lembaran Negara
Tahun 2005 No. 108, tambahan Lembaran Negara No. 4493. d
Peraturan Pemrintah No. 28 Tahun 1990, tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah diubah dengan Peaturan Pemerintah No. 55 Tahun
1998 No. 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3763.
e Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 41, Tambahan Lembaran Negara Rebublik Indonesia No.4496.
f Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah KabupatenKota
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4737. g
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
No. 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4741. h
Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2008, tentang Wajib Belajar Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 90.
i Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2007, tentang Pengelolaan dan
Penyenggaraan Pendidikan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 23.
j Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 05 Tahun 2007, tentang
Penyelenggaraan Pendidikan di kota Bekasi Lembaran Daerah Tahun 2008 No. 6 Seri D.
k Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 6 Tahun 2008, tentang
Pembentukan Dinas Pemerintah Kota Bekasi Lembaran Daerah No. 01 Tahun 2007 Seri A.
l Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 11 Tahun 2003, tentang
Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Pemerintah Kota Bekasi Lembaran Daerah Tahun 2003 No. 11 Seri D.
Dengan datangnya peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, pada akhirnya SDN
Jatiwaringin VII berubah menjadi SDN Jatiwaringin IV.
b. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDN Jatiwaringin IV
Tahun Didirikan : 1973
Alamat Sekolah : Jl. Masjid No. 1
Kelurahan. Jatiwaringin. Kecamatan. Pondokgede. Kota. Bekasi. Propinsi. Jawa Barat
Nama Kepala Sekolah : Sakri, S.Ag, MM Nip. 197009202007011010
Tipe Sekolah :
Terakreditasi “B” NSS
: 101022204016
c. Data Guru - guru SDN Jatiwaringin IV Tahun Pelajaran 2015-2016
No. Urut
Nama Pendidikan
Pangkat Golongan
Ruang Jabatan dan
Tugas
1 Sakri, S.Ag.MM
Nip. 19700202007011010 S2
IIIC Kepala
Sekolah 2
Hj. Tati Sunarti, S.Pd Nip. 195904041978032007
S1 IVA
Guru kelas IV
3 Teramin Kaban
Nip. 196111251982042007 D2
IVA Guru kelas V
4 Muniyati, S.Pd
Nip. 196003291994032003 S1
IVA Guru kelas
III 5
H. Moch Amin, S. Pd.I Nip. 197001042007011014
SI IIIB
Guru kelas II 6
Hotmauli Silaen, S.Pd Nip. 196910292008012006
SI IIIB
Guru kelas VI
7 Bahrudin
Nip. 198003302007011005 SMA
IIA Penjaga
Sekolah 8
Siti Habsah, S.Pd SI
TKK Guru SBK
Bhs. Sunda 9
Tini D2
TKK Guru kelas I
10 Ika Novita, S.Pd
SI TKK
Guru PJOK 11
Fitriyani D2
Honor Guru PAI
12 Nana, S.Pd
SI Honor
Guru Bhs. Inggris
2. Proses Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I ini adalah peneliti menyiapkan kelas yang akan dijadikan untuk meneliti, kemudian
menyiapkan rencana pembelajaran, materi ajar, alat peraga yang nanti akan digunakan untuk meneliti sebuah metode pembelajaran, soal tes
diskusi kelompok, angket motivasi, lembar observasi, soal tes akhir siklus I dan alat dokumentasi.
Rencana pembelajaran ini disesuaikan dengan materi pelajaran yang telah berjalan di semester I. Materi ajar PAI yang akan
dilaksanakan adalah mengenai kisah Nabi Adam As dan Nabi Muhammad SAW. Pada soal tes akhir siklus dilakukan adalah untuk
melihat perkembangan hasil belajar siswa. Angket motivasi dibuat untuk mengetahui motivasi siswa pada mata pelajaran PAI. Lembar
observasi digunakan untuk mencatat dan melihat aspek-aspek aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui motivasi siswa terhadap mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball Throwing.
Apakah terdapat peningkatan atau tidak selama menggunakan metode ini pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI.
b. Tahap Tindakan
Tahap tindakan pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah menjelaskan kisah
tentang Nabi Adam As, awal mula Nabi Adam diciptakan dan ditempatkan dimana setelah diciptakan, hingga memiliki pasangan dan
kemudian dikeluarkan dari syurga sampai memiliki keturunan. Pada pertemuan kedua menerapkan metode Snowball Throwing. Kemudian
pada pertemuan ketiga adalah memberikan tes akhir siklus I, yang kemudian dilanjutkan dengan memberi angket motivasi untuk diisi
oleh siswa guna mengetahui apakah akan berakhir dengan hasil yang baik ataukah masih perlu kelanjutan pada siklus selanjutnya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada lampiran. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama Kamis, 20 Agustus 2015 Pada pertemuan pertama ini terdapat 2 anak yang tidak hadir
dikarenakan sakit dan izin. Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 3 x 35 menit. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu di
awali dengan do`a, mengabsen dan apersepsi materi yang lalu. Kemudian masuk kepada materi berikutnya yaitu kisah tentang
Nabi Adam As. Sebelum menceritakan kisah tentang Nabi Adam As guru betanya kepada siswa mengenai kisah Nabi Adam As yang
pernah didengar siswa selama ini. Setelah bertanya tentang pengetahuan siswa tentang Nabi Adam As, kemudian guru
menjelaskan awal mula Nabi Adam As diciptakan oleh Allah. Awal mula ditempatkan dimana, hingga diberikan pasangan untuk
menemaninya dan digoda syaitan untuk memakan buah Khuldi buah yang dilarang oleh Allah untuk mereka makan yang
kemudian dikeluarkan dari syurga dan diturunkan kebumi, kemudian mereka bertaubat dan memiliki banyak keturunan.
Kemudian guru bertanya jawab mengenai kisah yang tadi telah disampaikan. Siswa yang menjawab masih ada yang belum bisa
menjawab pertanyaan dari guru, dikarenakan pada saat guru menjelaskan mereka masih ada yang tidak memperhatikan dan ada
yang perhatiannya kepada orang yang berada diluar kelas. Kemudian guru menjelaskan mengenai metode Snowball Throwing
yang akan dilaksanakan pada minggu depan pada mata pelajaran PAI selanjutnya, dikarenakan waktu yang tidak cukup untuk
menerapkan metode Snowball Throwing pada hari itu. Motivasi siswa pada saat itu masih ada yang kurang bersemangat, sehingga
guru senantiasa mengingatkan agar siswa ketika pelajaran sudah dimulai maka berkonsentrasi dan bersemangat dalam menerima
pelajaran, sehingga ilmu yang diajarkan dapat diserap dan diingat.
Gambar 2 Suasana Belajar Siklus I
2. Pertemuan kedua Kamis, 27 Agustus 2015 Pada pertemuan yang kedua ini, kegiatan belajar mengajar
sama dengan pertemuan pertama yaitu berlangsung selama 3 x 35 menit. Pada pertemuan ini siswa hadir semua. Pertemuan yang
kedua ini siswa mulai terlihat ada perubahan dan terlihat begitu termotivasi, walau masih terdapat anak yang masih bingung karena
masih ada yang belum mengerti tentang metode yang disampaikan. Pada pertemuan kedua ini, setelah berdo`a bersama, apersepsi dan
tanya jawab mengenai kisah Nabi Adam As yang telah disampaikan oleh guru pada minggu yang lalu, agar siswa lebih
ingat kembali akan materi yang telah disampaikan dan akan berlanjut dengan menggunakan metode Snowball Throwing.
Setelah itu kemudian guru menjelaskan kembali apa itu metode Snowball Throwing dan mengelompokkan siswa menjadi 4
kelompok. Masing-masing kelompok di ketuai oleh satu orang, kemudian ketua kelompok itu oleh guru diberi tugas agar
memberitahukan kepada kelompoknya untuk membuat satu buah pertanyaan tentang Kisah Nabi Adam As yang telah diceritakan
oleh guru dikertas yang telah disediakan. Siswa kemudian masing- masing membuat pertanyaan dikertas yang telah disediakan satu
buah. Kemudian kertas pertanyaan tersebut dibuat hingga seperti bola dan menunggu aba-aba guru akan dilemparkan kepada
kelompok mana, agar tidak ada bola pertanyaan yang hilang karena salah melempar. Setelah aba-aba diberikan, maka kelompok
pertama akan menyerahkan bola pertanyaannya kepada kelompok ketiga dan kelompok kedua menyerahkan kepada kelompok
keempat begitu juga sebaliknya. Lalu dari bola pertanyaan yang mereka dapat dari kelompok lain masing-masing kelompok
mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang mereka dapat. Kemudian guru memerintahkan satu kelompok-satu kelompok lalu
menjawabnya. Apabila jawabannya benar, maka masing-masing siswa mendapat nilai 100, yang kemudian akan disatukan dengan
nilai kelompoknya. Namun bila salah maka akan mendapat nilai 0. Pada penerapan metode ini masih terdapat beberapa siswa yang
kurang aktif bertanya dikarenakan kurang percaya diri dan takut salah menjawab. Namun siswa yang lain sangat bersemangat dan
memiliki motivasi yang tinggi dalam menerapkan metode Snowball Throwing ini.
Gambar 3 Suasana Belajar Kelompok Siklus I
3. Pertemuan ketiga Kamis, 3 September 2015 Pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan tes akhir siklus I.
Kegiatan belajar dilakukan sama seperti pertemuan sebelumnya yaitu 3 x 35 menit. Pertemuan yang ketiga ini siswa masuk semua
bejumlah 18 siswa. Diakhir siklus ini guru memberikan materi soal tentang kisah Nabi Adam As sebanyak 10 pertanyaan singkat.
Ketika menjawab pertanyaan, siswa masih ada yang kesulitan dalam menjawab pertanyaan, dikarenakan masih ada siswa yang
tidak teliti membaca pertanyaan karena teburu-buru. Namun siswa yang memiliki prestasi yang baik dikelasnya, dia menjawab dengan
tenang dan teliti. Sehingga tidak mengalami kesulitan. c.
Tahap Pengamatan dan Analisa Pada tahap ini pada dasarnya bersamaan dengan tahap tindakan.
Pengamatan yang dilakukan dimula dari awal siklus I. Hal-hal yang dilihat peneliti dari motivasi siswa selama perjalanan siklus I, masih
terlihat memiliki motivasi belajar yang sedang dan masih belum mencapai kategori yang diharapkan, dikarenakan masih terdapat
beberapa siswa yang nilainya belum memenuhi KKM 7,5. Siswa yang menjawab soal tes diakhir siklus masih 60 yang mendapat nilai
KKM 7,5, selebihnya nilai siswa masih dibawah KKM. d.
Tahap Refleksi Pembelajaran pada penerapan metode Snowball Throwing telah
menunjukkan perbaikan yang lebih baik daripada sebelum menerapkan metode tersebut. Siswa yang biasanya kurang aktif, setelah
menerapkan metode ini sedikit ada perubahan walau belum memiliki motivasi yang tinggi, namun perubahan tersebut sudah memiliki
kategori sedang daripada sebelumnya. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dari dua kali pertemuan sebelumnya, maka motivasi
yang siswa dapatkan dari penerapan metode Snowball Thhrowing dalam belajar PAI telah mengalami perubahan kearah yang lebih baik,
walau masih mencapai 60 berkategori sedang dan belum mencapai
target KKM Kriteria Ketuntasan Minimal, namun perbaikan masih terus akan dilakukan agar siswa memiliki motivasi yang tinggi pada
mata pelajaran PAI. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II.
3. Proses Pembelajaran Silkus II
a. Tahap Perencanaan Tahap kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan
siklus I yaitu menyiapkan rencana pembelajaran, materi ajar, soal tes diskusi kelompok, angket motivasi, lembar observasi, soal tes siklus II
dan alat dokumentasi. Pada tahap siklus II ini masih sama pembahasannya dengan siklus I
yaitu mengenai materi Kisah Nabi Adam As dan Nabi Muhammad SAW.
Target pada siklus II ini adalah agar siswa lebih meningkatkan motivasi lagi pada mata pelajaran PAI serta hasil belajar yang
memenuhi kriteria KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 7,5 pada akhir siklus II.
b. Tahap Tindakan
Tahap tindakan pada siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada lampiran. Adapun
uraian proses pembelajaran pada siklus II ini adalah sebagai berikut: 1. Pertemuan ke empat Kamis, 10 September 2015
Pada pertemuan keempat ini terdapat 1 anak yang tidak hadir dikarenakan sakit. Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 3
x 35 menit. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu di awali dengan do`a, mengabsen dan apersepsi materi yang lalu. Kemudian
masuk kepada materi berikutnya yaitu kisah tentang Nabi Muhammad SAW. Sebelum menceritakan kisah tentang Nabi
Muhammad SAW guru betanya kepada siswa mengenai kisah Nabi Muhammad SAW yang pernah didengar siswa selama ini. Setelah
bertanya kepada siswa tentang apa yang diketahui siswa terhadap
kisah Nabi Muhammad SAW, kemudian guru menjelaskan tentang kisah Nabi Muhammad SAW dari masa beliau kecil hingga
dewasa. Siswa mendengarkan dengan baik. Kemudian guru bertanya jawab mengenai kisah yang tadi telah disampaikan. Siswa
mendengarkan pertanyaan guru dan menjawabnya dengan baik. Kemudian guru memberitahukan kepada siswa bahwa minggu
besok akan dilaksanakan kembali metode Snowball Throwing, dikarenakan waktu yang tidak cukup untuk menerapkan metode
Snowball Throwing pada pertemuan keempat ini. Motivasi siswa pada saat akan dilaksanakan metode Snowball Throwing sangat
bersemangat sekali dan lebih termotivasi, guru mengingatkan agar siswa jangan lupa senantiasa belajar dan mengulas kembali
pelajaran yang telah diajarkan. 2. Pertemuan kelima Kamis, 17 September 2015
Pertemuan kelima ini sama seperti pada pertemuan sebelumnya yaitu proses belajar mengajar berjalan selama 3 x 35 menit, dan
siswa pada hari ini hadir semua. Sebelum memulai pelajaran siswa berdo`a terlebih dahulu lalu, kemudian apersepsi kisah tentang
Nabi Adam As dan sebelum melaksanakan metode Snowball Throwing guru mengulas kembali penjelasan minggu lalu dengan
mengadakan tanya jawab tentang kisah Nabi Muhammad SAW. Kemudian guru mempersiapkan alat peraga untuk mempraktekkan
metode Snowball Throwing di siklus II ini. Siswa ketika mempraktekkan metode Snowball Throwing sudah tidak merasa
kebingungan lagi, karena sudah memparaktekkan metode ini pada siklus I. Siswa dalam mempraktekkan metode Snowball Throwing
disiklus II ini sangat bersemangat dan lebih mudah mengerti dalam menyerap pelajaran. Lain seperti pada siklus I, pada saat itu siswa
banyak yang belum mengerti. Pada siklus ini siswa ketika menjawab pertanyaan dari lemparan bola temannya dapat
menjawab pertanyaan dengan benar semua dan tidak ada satu
anakpun yang salah. Hal ini menyatakan bahwa metode Snowball Throwing yang disampaikan kepada siswa dapat meningkatkan
motivasi pada mata pelajaran PAI.
Gambar 4 Suasana Belajar kelompok Siklus II
3. Pertemuan keenam Kamis, 24 September 2015 Pada pertemuan keenam di siklus II ini siswa hadir semua,
menjawab pertanyaan test ini siswa terlihat tenang dan berusaha keras dalam menjawab soal yang diberikan, walau terdapat
beberapa anak yang masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan, namun mereka dapat menjawab pertanyaan test tersebut dengan
baik. Setelah siswa menjawab soal test akhir siklus II, lalu siswa diberikan angket motivasi untuk diisi selama beberapa menit.
c. Tahap Pengamatan
Kegiatan belajar mengajar KBM pada siklus II ini berjalan dengan baik dan tenang. Karena siswa sudah pernah menjalani pada
siklus I, jadi tidak ada siswa yang masih kebingungan ketika melaksanakan metode yang sedang dilaksanakan dan pengisian angket
motivasipun siswa sudah mengerti dan tidak ada keraguan dalam mengisinya. Pada siklus II siswa yang lambat dalam memahami
pelajaran pada siklus I sudah mulai mengikuti pelajaran dengan baik, karena bimbingan dari guru dan juga teman sebaya yang lebih pandai.
d. Tahap Refleksi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dua siklus dalam enam kali pertemuan dengan menggunakan Snowball Throwing
telah mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan metode tersebut. Siswa menjadi lebih aktif dan
termotivasi dalam mata pelajaran PAI, sehingga kriteria penilaian yang diharapkan cukup maksimal dan banyak siswa yang melebihi KKM
yang diharapkan. Sehingga peneliti tidak melanjutkan penelitian tindakan kelas pada siklus berikutnya. Karena metode Snowball
Throwing dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI telah tercapai.
B. Analisis Data
1. Analisis Data Siklus I
Tabel 4.1 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa PAI pada Siklus I
No Pendahuluan
Kriteria Jawaban
Pertanyaan Ya
Tidak
a. Antusias peserta didik dalam mengikuti
pelajaran 1
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
√
2 Peserta didik tidak mengerjakan kerjaan
lain √
3 Peserta didik spontan bekerja apabila
diberi tugas √
4 Peserta didik tidak terpengaruh situasi di
luar kelas √
Kegiatan Inti
b. Interaksi siswa dengan guru
1 Peserta didik bertanya pada guru
√ 2
Peserta didik menjawab pertanyaan guru √
3 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai
fasilitator √
4 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai
narasumber √
c. Interaksi antar peserta didik
1 Pesera didik bertanya kepada teman satu
kelompok √
2 Peserta didik membuat pertanyaan untuk
kelompok lain √
3 Peserta didik menjawab pertanyaan
dalam satu kelompok √
d. Kerja sama kelompok
1 Peserta didik membantu teman satu
kelompok yang menemui kesulitan √
2 Peserta didik meminta bantuan kepada
teman jika menemui masalah √
3 Peserta didik mencocokkan jawaban
dalam satu kelompok √
e. Aktifitas peserta didik dalam kelompok
1 Peserta didik membuat pertanyaan
√ 2
Peserta didik menaggapi pertanyaan teman sejawat
√
3 Peserta didik mengerjakan tugas dengan
berkelompok √
4 Peserta didik menjawab pertanyaan dari
kelompok lain √
Penutup
f. Partisipasi
siswa dalam
menyimpulkan bahasan
1 Guru memberi respon
√ 2
Guru menilai jawaban siswa √
3 Guru menyempurnakan simpulan
√ 4 Guru menghargai pendapat siswa
√
Hasil penelitian pada observasi di atas dapat di lihat bahwa masih terdapat siswa yang belum sepenuhnya memperhatikan pelajaran, dan masih
ada siswa yang ragu-ragu atau takut untuk bertanya dikarenakan takut salah. Adapula siswa yang masih egois untuk saling berbagi kepada teman satu
kelompoknya, dan adapula siswa yang masih kebingungan walau sudah di jelaskan berkali-kali oleh guru tentang penerapan metode Snowball
Throwing, dikarenakan belum pernah menerapkan metode ini.
Prosentase siswa yang mencapai nilai KKM: 11 18 x 100 = 61 Tabel 4.2
Daftar Nilai Tes akhir Siklus I No
Nama Siswa Skor
Nilai Ketuntasan
Belajar Ya
Tidak
1 Verline
6 60
√ 2
Rayhananda 6
60 √
3 Firmansyah
7 70
√ 4
Siti Komala 9
90 √
5 Rollan
4,5 45
√ 6
Mawar 6,5
65 √
7 Melati
6 60
√ 8
Abd. Karim 7,5
75 √
9 Aiga
9 90
√
10 Ayu Resti
7,5 75
√ 11
Deni Afrodit 7,5
75 √
12 M. Habibi
7 70
√ 13
M. Iqbal 8
80 √
14 Merlyn Anggita
7,5 75
√ 15
Prawira Sakti 8,5
85 √
16 Rizki ramadhan
9,5 95
√ 17
Siti Eva Sari 8
80 √
18 Tadarus
6,5 65
√
Jumlah 131,5
1315 Rata-rata
7,30 73
Hasil tes akhir siklus I dari 18 siswa selurunya yang dikenakan tindakan diperoleh data dengan nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 95, dengan rata-
rata 73. Terdapat 11 siswa atau sebesar 61 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, sedangkan 7 siswa atau sebesar 39 yang
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, dengan Kriteria Ketuntasan yang ditentukan oleh sekolah sebesar 7,5.
Setelah pelaksanaan tes diakhir siklus I ini, maka dilanjutkan dengan mengisi angket motivasi belajar PAI. Adapun skor motivasi secara lengkap
dapat dilihat pada lampiran dan rangkuman skor motivasi disajikan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Skor Motivasi Belajar PAI pada Siklus I
No Siswa
Skor
1 Verline
57 2
Rayhananda 70
3 Firmansyah
71 4
Siti Komala 85
5 Rollan
61
6 Mawar
65 7
Melati 42
8 Abd. Karim
70 9
Aiga 65
10 Ayu Resti
71 11
Deni Afrodit 75
12 M. Habibi
63 13
M. Iqbal 82
14 Merlyn Anggita
67 15
Prawira Sakti 83
16 Rizki ramadhan
87 17
Siti Eva Sari 82
18 Tadarus
62
Rata-rata = 70 Keterangan Rentang Penilaian:
Skor 22 – 51
: Motivasi Belajar Rendah Skor 52
– 81 : Motivasi Belajar Sedang
Skor 82 – 100
: Motivasi Belajar Tinggi Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diperoleh jumlah skor sebesar 1254, skor
tertinggi 87 dan skor terendah 42, terdapat 5 siswa yang mendapat skor tertinggi atau sebesar 27,7 dan 12 siswa yang mendapat skor sedang atau
sebesar 31,57, artinya bahwa hasil pengukuran melalui angket motivasi belajar PAI baru 27,7 siswa yang memiliki kategori skor tinggi, sedangkan
pengukuran t es yang harus dicapai adalah ≥ 60.
2. Analisis Data Siklus II
Tabel 4.4 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa PAI pada Siklus II
No Pendahuluan
Kriteria Jawaban
Pertanyaan Ya
Tidak
a. Antusias peserta didik dalam mengikuti
pelajaran 1
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
√
2 Peserta didik tidak mengerjakan kerjaan
lain √
3 Peserta didik spontan bekerja apabila
diberi tugas √
4 Peserta didik tidak terpengaruh situasi di
luar kelas √
Kegiatan Inti
b. Interaksi siswa dengan guru
1 Peserta didik bertanya pada guru
√ 2
Peserta didik menjawab pertanyaan guru √
3 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai
fasilitator √
4 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai
narasumber √
c. Interaksi antar peserta didik
1 Pesera didik bertanya kepada teman satu
kelompok √
2 Peserta didik membuat pertanyaan untuk
kelompok lain √
3 Peserta didik menjawab pertanyaan
dalam satu kelompok √
d. Kerja sama kelompok
1 Peserta didik membantu teman satu
kelompok yang menemui kesulitan √
2 Peserta didik meminta bantuan kepada
teman jika menemui masalah √
3 Peserta didik mencocokkan jawaban
dalam satu kelompok √
e. Aktifitas peserta didik dalam kelompok
1 Peserta didik membuat pertanyaan
√ 2
Peserta didik menaggapi pertanyaan teman sejawat
√
3 Peserta didik mengerjakan tugas dengan
berkelompok √
4 Peserta didik menjawab pertanyaan dari
kelompok lain √
Penutup
f. Partisipasi
siswa dalam
menyimpulkan bahasan
1 Guru memberi respon
√ 2
Guru menilai jawaban siswa √
3 Guru menyempurnakan simpulan
√ 4 Guru menghargai pendapat siswa
√
Hasil observasi pada siklus II ini terdapat perubahan yang lebih baik dari siklus I. Perubahan ini terjadi karena siswa telah mempelajari metode
Snowball Throwing pada siklus I. Jadi tidak ada siswa yang kebingungan lagi pada metode yang akan dilaksanakan pada siklus II ini. Dari hasil observasi
yang terlihat, siswa nampak lebih bersemangat dan lebih termotivasi pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball Throwing.
Prosentase siswa yang mencapai nilai KKM: 15 18 x 100 = 83,3 Tabel 4.5
Daftar Nilai Tes akhir Siklus II
No Nama Siswa
Skor Nilai
Ketuntasan Belajar
Ya Tidak
1 Verline
7 70
√ 2
Rayhananda 8
80 √
3 Firmansyah
8 80
√ 4
Siti Komala 10
100 √
5 Rollan
6 60
√ 6
Mawar 7
70 √
7 Melati
7,5 75
√ 8
Abd. Karim 9
90 √
9 Aiga
10 100
√ 10
Ayu Resti 8
80 √
11 Deni Afrodit
8 80
√ 12
M. Habibi
8 80
√ 13
M. Iqbal
9 90
√ 14
Merlyn Anggita 8
80 √
15 Prawira Sakti
10 100
√ 16
Rizki ramadhan 10
100 √
17 Siti Eva Sari
9 90
√ 18
Tadarus 7,5
75 √
Jumlah 150
1500 Rata-rata
8,3 83,3
Hasil tes akhir siklus II yang terlihat pada tabel di atas bahwa terdapat 15 siswa atau sebesar 83,3 siswa yang mendapat nilai lebih dari Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM sekolah yang ditentukan sebesar 75, sedangkan terdapat 3 siswa atau sebesar 16,6 siswa yang mendapat kurang dari
Ketuntasan Minimal KKM. Pada siklus II ini sudah terlihat keberhasilan, karena sudah mencapai
yang diharapkan yaitu nilai ≥ 70 siswa yang telah mencapai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, dengan nilai rata-rata sebesar 83,3.
Setelah pelaksanaan tes dikerjakan, kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket motivasi belajar PAI. Adapun skor motivasi PAI secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran dan rangkuman skor motivasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Skor Motivasi Belajar PAI pada Siklus II
No Siswa
Skor
1 Verline
63 2
Rayhananda 83
3 Firmansyah
82 4
Siti Komala 93
5 Rollan
62 6
Mawar 71
7 Melati
62 8
Abd. Karim 87
9 Aiga
89 10
Ayu Resti 83
11 Deni Afrodit
91 12
M. Habibi 82
13 M. Iqbal
93 14
Merlyn Anggita 83
15 Prawira Sakti
92 16
Rizki ramadhan 98
17 Siti Eva Sari
88 18
Tadarus 72
Rata-rata = 81,8 Keterangan Rentang Penilaian:
Skor 22 – 51
: Motivasi Belajar Rendah Skor 52
– 81 : Motivasi Belajar Sedang
Skor 82 – 100
: Motivasi Belajar Tinggi Dari hasil angket motivasi belajar PAI diperoleh jumlah skor sebesar
1464, skor tertinggi 98 dan skor terendah 62, terdapat 13 siswa atau 72,22 memperoleh skor berkategori tinggi, sedangkan 5 siswa atau 27,77
memperoleh skor berkategori sedang. Pada siklus II ini keberhasilan sudah tercapai dimana ≥ 60 sudah memperoleh skor berkategori tinggi.
C. Pembahasan
Rekapitulasi hasil pelaksanaan penelitian dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI melalui penerapan metode
Snowball Throwing pada setiap siklus, disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Tes akhir Siklus I dan II Siswa Kelas IV
No Nama Siswa
Siklus I Siklus II
Skor Nilai
Skor Nilai
1 Verline
6 60
7 70
2 Rayhananda
6 60
8 80
3 Firmansyah
7 70
8 80
4 Siti Komala
9 90
10 100
5 Rollan
4,5 45
6 60
6 Mawar
6,5 65
7 70
7 Melati
6 60
7,5 75
8 Abd. Karim
7,5 75
9 90
9 Aiga
9 90
10 100
10 Ayu Resti 7,5
75 8
80 11 Deni Afrodit
7,5 75
8 80
12 M. Habibi 7
70 8
80
13 M. Iqbal 8
80 9
90 14 Merlyn Anggita
7,5 75
8 80
15 Prawira Sakti 8,5
85 10
100 16 Rizki ramadhan
9,5 95
10 100
17 Siti Eva Sari 8
80 9
90 18 Tadarus
6,5 65
7,5 75
Jumlah 131,5
1315 150
1500 Rata-rata
7,30 73
8,3 83,3
Bedasarkan tabel di atas dapat dilihat, bahwa terjadi perubahan antara siklus I dan II dari nilai pada tiap siklus dan rata-ratanya. Terdapat perubahan
pula pada prosentase yang diperoleh pada tiap siklusnya. Sehingga KKM Kriteria Ketuntasan Minimal dan prosentase yang diharapkan dapat tercapai
melalui metode Snowball Throwing pada mata pelajaran PAI.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Skor Motivasi Siklus I dan II
No Nama Siswa
Skor Siklus I Skor Siklus II
1 Verline
57 63
2 Rayhananda
70 83
3 Firmansyah
71 82
4 Siti Komala
85 93
5 Rollan
61 62
6 Mawar
65 71
7 Melati
42 62
8 Abd. Karim
70 87
9 Aiga
65 89
10 Ayu Resti
71 83
11 Deni Afrodit
75 91
12 M. Habibi
63 82
13 M. Iqbal
82 93
14 Merlyn Anggita
67 83
15 Prawira Sakti
83 92
16 Rizki ramadhan
87 98
17 Siti Eva Sari
82 88
18 Tadarus
62 72
Jumlah 1260
1474 Rata-rata
70 81,8
Setelah melihat tabel skor motivasi belajar siswa diatas, telah terjadi banyak perubahan pada motivasi belajar siswa setelah menerapkan metode
Snowball Throwing pada mata pelajaran PAI di kelas IV. Pada awalnya banyak siswa yang masih belum mengerti dan bingung dalam melaksanakan
metode ini. Namun dengan bimbingan guru, siswa yang lebih menonjol mulanya hanya mementingkan dirinya sendiri kini menjadi lebih terbuka
dengan teman yang motivasinya kurang. Sehingga setelah menerapkan metode ini, maka kesenjangan sosial dikalangan siswa kelas IV jadi berubah
menjadi toleransi.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran PAI di kelas IV SDN Jatiwaringin IV terdapat peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata motivasi belajar siswa pada
siklus I yang diperoleh sebesar 70 dengan skor tertinggi 87 dan skor terndah 57, dan pada siklus II telah terjadi perubahan pada skor rata-rata motivasi
belajar siswa sebesar 81,8 dengan skor tertinggi 98 dan skor terndah 62. Pada nilai rata-rata yang diperoleh pada tes di akhir siklus I sebesar 73 dengan skor
tertinggi 9,5 dan skor terendah 4,5. Dan pada nilai rata-rata yang diperoleh di tes akhir siklus II sebesar 83,3 dengan skor tertinggi 10 dan skor terndsh 6.
Prosentase yang diperoleh dari tes di akhir siklus I sebesar 61 lalu meningkat menjadi 83,3 pada siklus II.
B. Saran
Pada penilitian pendidikan ini, peneliti ingin memberi sedikit pendapat dan saran. Peneliti berharap pendapat dan saran yang diberikan ini dapat
membangun dan bermanfaat. Adapun pendapat dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, sebaiknya memberikan dukungan dan memfasilitasi bagi
guru untuk mengembangkan pembelajaran PAI dalam menggunakan metode Snowball Throwing.
2. Bagi setiap guru hendaknya mampu berkreasi dan membiasakan proses
pengajarannya di kelas untuk memotivasi KBM siswa di kelas. Seperti pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball
Throwing ternyata mampu meningkatkan motivasi siswa di kelas. 3.
Bagi siswa seharusnya lebih aktif dan kreatif ketika KBM sedang berlangsung dan menguasai pelajaran dengan banyak membaca atau
belajar di rumah pelajaran yang akan dipelajari besok.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. dkk., Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Alim, Muhammad Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011. Arief, Arman. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers, 2002. Hamdayama, Jumanta. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014. Hanafiah, Nanang. dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung:
PT Refika Aditama, 2012. Kusumah, Wijaya. dan Dedi Dwitagama, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Indeks, 2012. Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Rusman, Mode-Model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Santoso, Soegeng. Dasar-Dasar Pendidikan TK, Jakarta: Universitas Terbuka,
2008. Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sauri, Sofyan. dan Herlan Firmansyah, Meretas Pendidikan Nilai, Bandung : Arvino Raya, 2010.
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
Thobroni, Muhammad. dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011.
Winataputra, Udin S. dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Yamin, Martinis. Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas Semester : IV 1
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari Tanggal : Kamis, 20 Agustus 2015
A. Standar Kompetensi
: 3. Menceritakan kisah Nabi
B. Kompetensi Dasar
: 3.1. Menceritakan kisah Nabi Adam AS
C. Indikator : 3.1.1. Menjelaskan asal kejadian Nabi Adam AS
3.1.2. Menjelaskan Nabi Adam AS sebagai manusia dan nabi yang pertama
3.1.3. Menjelaskan kehidupan Nabi Adam AS ketika di syurga
3.1.4. Menjelaskan sebab Nabi Adam AS dikeluarkan dari Syurga
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan asal kejadian Nabi Adam AS
2. Siswa dapat menjelaskan Nabi Adam AS sebagai manusia dan nabi yang
pertama 3.
Siswa dapat menjelaskan kehidupan Nabi Adam AS ketika di syurga 4.
Siswa dapat menjelaskan sebab Nabi Adam AS dikeluarkan dari Syurga
E. Materi Pembelajaran :
- Kisah Nabi Adam AS
F. Metode Pembelajaran :
Snowball Throwing, ceramah, tanya jawab
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Pendahuluan -
Guru memberi salam dan memimpin siswa membaca surah pendek dan berdoa sebelum belajar
- Guru mengabsen siswa
- Apersepsi dari materi yang telah lalu
- Guru mempersiapkan alat peraga
2. Kegiatan Inti Eksplorasi
- Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan guru tentang kisah Nabi
Adam AS -
Siswa bertanya jawab kepada guru -
Siswa diminta menceritakan kembali kisah Nabi Adam AS -
Siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan ketua kelompok dimasing-masing kelompoknya
- Siswa diminta menyimak kembali penjelasan guru tentang metode
Snowball Throwing -
Siswa diberikan alat peraga untuk menerapkan metode Snowball Throwing
- Siswa membuat bola pertanyaan dan menjawab bola pertanyaan dari
kelompok yang lain -
Siswa diminta menjawab pertanyaan dengan mengimla‟ pertanyaan tersebut dan siswa langsung menjawabnya di selembar kertas.
Elaborasi -
Guru menceritakan kisah tentang kisah Nabi Adam AS kepada siswa -
Guru menjelaskan metode snowball throwing yang akan diterapkan -
Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai penjelasan yang belum difahami siswa
- Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
- Guru menyiapkan alat peraga
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah tanpa rasa takut dan bekerjasama, dengan menjawab bola pertanyaan dari kelompok lain
- Guru memberikan pertanyaan singkat dengan mendikte
Konfirmasi -
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat ataupun hadiah.
- Guru memberi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa.
- Guru berfungsi sebagai nara sumber, membantu menyelesaikan masalah
dan memotivasi siswa yang belum berpartisipasi aktif. 3. Kegiatan Penutup
- Guru memberi penguatan materi yang telah dipelajari.
- Guru memberi tugas PR sebagai tindak lanjut
- Guru memotivasi siswa agar pelajaran yang telah dipelajari dibaca
kembali di rumah -
Guru menutup dengan mengucapkan hamdalah dan memberi salam