Teknik pemeriksaan keterpercayaan Pembahasan

c. Observasi Pada tahap observasi ini dilakukan melalui pelaksanaan tindakan lembar observasi dan melalui lembar angket motivasi. d. Refleksi Hasil yang didapat pada tahap ini adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis lembar observasi dan lembar angket motivasi. Hasil dari analisis ini berguna untuk melihat apakah terdapat peningkatan pada mata pelajaran PAI melalui metode Snowball Throwing. Hasil analisis data yang dilakukan dalam tahapan akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus yang berikutnya.

2. Perencanaan Tindakan Siklus II

a. Perencanaan 1 Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar terhadap materi yang akan disampaikan, yaitu materi tentang kisah Nabi Adam As dan Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan metode Snowball Throwing. 2 Membuat rencana pelakanaan pembelajaran RPP dengan metode Snowball Throwing, lembar observasi dan lembar angket motivasi. 3 Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan kelas, alat bantu dan media yang diperlukan. 4 Membuat alat evaluasi Secara garis besar tahapan strategi pembelajaran melalui metode Snowball Throwing sebagai berikut: a Tahap Persiapan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan diantaranya: mempersiapkan materi pembelajaran dan merancang pembelajaran yang mengarah kepada metode Snowball Throwing, dan mempersiapkan instrumen observasi dan instrumen motivasi belajar. b Tahap Penyajian Materi Pada tahap ini guru menyebutkan tujuan pembelajaran dan menyampaikan tentang materi kisah Nabi Adam As dan Nabi Muhammad SAW dan menjelaskan apa itu metode Snowball Throwing dan mengidentifikasi siswa. c Tahap Kegiatan Kelompok Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok, dari tiap- tiap ketua kelompok dipanggil kedepan untuk mendapat arahan guru tentang materi yang harus disampaikan kepada masing- masing kelompoknya. Masing-masing kelompok membuat pertanyaan 1 anak 1 pertanyaan yang ditulis diselembar kertas, kemudian selembar kertas pertanyaan itu dibuat menjadi seperti bola lalu dilemparkan kepada teman-temannya yang lain kelompok untuk dijawab. Siswa yang telah membentuk kelompok diberi arahan kembali oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilemparkan kepada temannya yang lain kelompok. Anak yang berhasil menjawab pertanyaan diselembar kertasnya akan mendapatkan nilai. d Tahap Tes Hasil Belajar Tahap ini dilakukan pada saat akhir siklus kedua sedang berlangsung. Hasil tes digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan atau tidak pada pemahaman siswa tehadap mata pelajaran PAI melalui metode Snowball Throwing. b. Pelaksanaan Kegiatan pada tahap ini adalah tahap pelaksanaan metode Snowball Throwing di kelas, sesuai dengan perancanaan yang telah ditentukan. c. Observasi Pada tahap observasi ini dilakukan melalui pelaksanaan tindakan lembar observasi dan melalui lembar angket motivasi. d. Refleksi Hasil yang didapat pada tahap ini adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis lembar observasi dan lembar angket motivasi. Hasil dari analisis ini berguna untuk melihat apakah terdapat peningkatan pada mata pelajaran PAI melalui metode Snowball Throwing. Hasil analisis data yang dilakukan dalam tahapan akan dipergunakan sebagai acuan untuk membuat laporan. 42 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin IV

a. Sejarah singkat berdirinya Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin IV

Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin IV adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah sejak tahun 1973 dan beralamat di jalan Masjid no. 1, Kelurahan: Jatiwaringin, kecamatan: Pondokgede, kota: Bekasi, propinsi: Jawa Barat. Sekolah Dasar Negeri Jatiwaringin IV ini telah mengalami tiga kali perubahan nama. Pada awalnya bernama Sekolah Dasar Negeri Pangkalan Uringin I. Namun seiring dengan surat keputusan dari Kepala Dinas P dan K Propinsi Jawa Barat No. 421. 2SK. 2721-Pendas2000 tentang Perubahan Nama Sekolah Dasar Negeri pada tanggal 9 bulan Juni tahun 2000 nama Sekolah Dasar Negeri khususnya di daerah Bekasi banyak mengalami perubahan nama. Perubahan nama Sekolah Dasar Negeri tersebut sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan: 1 Undang–Undang No.2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2 Undang–Undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah. 3 Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990, tentang Pendidikan Nasional. 4 Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1951, tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan kepada Propinsi. 5 Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 8 Tahun1981 dan No. 10 Tahun 1988, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pdan K Propinsi DT I Jawa Barat. 6 Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 8 Tahun 1981, tentang Penyerahan Seabagian Urusan Pemerintah di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II. Dengan datangnya peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, pada akhirnya SDN Pangkalan Uringin I berubah menjadi SDN Jatiwaringin VII. Kemudian setelah berjalan selama 11 tahun dengan nama SDN Jatiwaringin VII, Kepala Dinas Kota Bekasi mengeluarkan Surat Keputusan No. 421kep. 013. A. Dik. I 12011, tentang Perubahan Nama- Nama Satuan Pendidikan Sekolah Dasar SD Negeri disesuaikan dengan Nama Kelurahan Se Kota Bekasi. Perubahan tersebut berdasarkan keputusan: a Undang-Undang No. 9 Tahun 1996, tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 No. 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3663. b Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 no. 78, Tambahan Lembaran Negara No. 4301. c Undang-Udang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan daerah Lembaran Negara Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara No. 4437, Undang-Undang No. 8 Thun 2005, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Lembaran Negara Tahun 2005 No. 108, tambahan Lembaran Negara No. 4493. d Peraturan Pemrintah No. 28 Tahun 1990, tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah diubah dengan Peaturan Pemerintah No. 55 Tahun 1998 No. 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3763. e Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 41, Tambahan Lembaran Negara Rebublik Indonesia No.4496. f Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah KabupatenKota Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4737. g Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4741. h Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2008, tentang Wajib Belajar Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 90. i Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2007, tentang Pengelolaan dan Penyenggaraan Pendidikan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 23. j Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 05 Tahun 2007, tentang Penyelenggaraan Pendidikan di kota Bekasi Lembaran Daerah Tahun 2008 No. 6 Seri D. k Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 6 Tahun 2008, tentang Pembentukan Dinas Pemerintah Kota Bekasi Lembaran Daerah No. 01 Tahun 2007 Seri A. l Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 11 Tahun 2003, tentang Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Pemerintah Kota Bekasi Lembaran Daerah Tahun 2003 No. 11 Seri D. Dengan datangnya peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, pada akhirnya SDN Jatiwaringin VII berubah menjadi SDN Jatiwaringin IV.

b. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SDN Jatiwaringin IV Tahun Didirikan : 1973 Alamat Sekolah : Jl. Masjid No. 1 Kelurahan. Jatiwaringin. Kecamatan. Pondokgede. Kota. Bekasi. Propinsi. Jawa Barat Nama Kepala Sekolah : Sakri, S.Ag, MM Nip. 197009202007011010 Tipe Sekolah : Terakreditasi “B” NSS : 101022204016

c. Data Guru - guru SDN Jatiwaringin IV Tahun Pelajaran 2015-2016

No. Urut Nama Pendidikan Pangkat Golongan Ruang Jabatan dan Tugas 1 Sakri, S.Ag.MM Nip. 19700202007011010 S2 IIIC Kepala Sekolah 2 Hj. Tati Sunarti, S.Pd Nip. 195904041978032007 S1 IVA Guru kelas IV 3 Teramin Kaban Nip. 196111251982042007 D2 IVA Guru kelas V 4 Muniyati, S.Pd Nip. 196003291994032003 S1 IVA Guru kelas III 5 H. Moch Amin, S. Pd.I Nip. 197001042007011014 SI IIIB Guru kelas II 6 Hotmauli Silaen, S.Pd Nip. 196910292008012006 SI IIIB Guru kelas VI 7 Bahrudin Nip. 198003302007011005 SMA IIA Penjaga Sekolah 8 Siti Habsah, S.Pd SI TKK Guru SBK Bhs. Sunda 9 Tini D2 TKK Guru kelas I 10 Ika Novita, S.Pd SI TKK Guru PJOK 11 Fitriyani D2 Honor Guru PAI 12 Nana, S.Pd SI Honor Guru Bhs. Inggris

2. Proses Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada siklus I ini adalah peneliti menyiapkan kelas yang akan dijadikan untuk meneliti, kemudian menyiapkan rencana pembelajaran, materi ajar, alat peraga yang nanti akan digunakan untuk meneliti sebuah metode pembelajaran, soal tes diskusi kelompok, angket motivasi, lembar observasi, soal tes akhir siklus I dan alat dokumentasi. Rencana pembelajaran ini disesuaikan dengan materi pelajaran yang telah berjalan di semester I. Materi ajar PAI yang akan dilaksanakan adalah mengenai kisah Nabi Adam As dan Nabi Muhammad SAW. Pada soal tes akhir siklus dilakukan adalah untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa. Angket motivasi dibuat untuk mengetahui motivasi siswa pada mata pelajaran PAI. Lembar observasi digunakan untuk mencatat dan melihat aspek-aspek aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui motivasi siswa terhadap mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball Throwing. Apakah terdapat peningkatan atau tidak selama menggunakan metode ini pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI. b. Tahap Tindakan Tahap tindakan pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah menjelaskan kisah tentang Nabi Adam As, awal mula Nabi Adam diciptakan dan ditempatkan dimana setelah diciptakan, hingga memiliki pasangan dan kemudian dikeluarkan dari syurga sampai memiliki keturunan. Pada pertemuan kedua menerapkan metode Snowball Throwing. Kemudian pada pertemuan ketiga adalah memberikan tes akhir siklus I, yang kemudian dilanjutkan dengan memberi angket motivasi untuk diisi oleh siswa guna mengetahui apakah akan berakhir dengan hasil yang baik ataukah masih perlu kelanjutan pada siklus selanjutnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada lampiran. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: 1. Pertemuan Pertama Kamis, 20 Agustus 2015 Pada pertemuan pertama ini terdapat 2 anak yang tidak hadir dikarenakan sakit dan izin. Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 3 x 35 menit. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu di awali dengan do`a, mengabsen dan apersepsi materi yang lalu. Kemudian masuk kepada materi berikutnya yaitu kisah tentang Nabi Adam As. Sebelum menceritakan kisah tentang Nabi Adam As guru betanya kepada siswa mengenai kisah Nabi Adam As yang pernah didengar siswa selama ini. Setelah bertanya tentang pengetahuan siswa tentang Nabi Adam As, kemudian guru menjelaskan awal mula Nabi Adam As diciptakan oleh Allah. Awal mula ditempatkan dimana, hingga diberikan pasangan untuk menemaninya dan digoda syaitan untuk memakan buah Khuldi buah yang dilarang oleh Allah untuk mereka makan yang kemudian dikeluarkan dari syurga dan diturunkan kebumi, kemudian mereka bertaubat dan memiliki banyak keturunan. Kemudian guru bertanya jawab mengenai kisah yang tadi telah disampaikan. Siswa yang menjawab masih ada yang belum bisa menjawab pertanyaan dari guru, dikarenakan pada saat guru menjelaskan mereka masih ada yang tidak memperhatikan dan ada yang perhatiannya kepada orang yang berada diluar kelas. Kemudian guru menjelaskan mengenai metode Snowball Throwing yang akan dilaksanakan pada minggu depan pada mata pelajaran PAI selanjutnya, dikarenakan waktu yang tidak cukup untuk menerapkan metode Snowball Throwing pada hari itu. Motivasi siswa pada saat itu masih ada yang kurang bersemangat, sehingga guru senantiasa mengingatkan agar siswa ketika pelajaran sudah dimulai maka berkonsentrasi dan bersemangat dalam menerima pelajaran, sehingga ilmu yang diajarkan dapat diserap dan diingat. Gambar 2 Suasana Belajar Siklus I 2. Pertemuan kedua Kamis, 27 Agustus 2015 Pada pertemuan yang kedua ini, kegiatan belajar mengajar sama dengan pertemuan pertama yaitu berlangsung selama 3 x 35 menit. Pada pertemuan ini siswa hadir semua. Pertemuan yang kedua ini siswa mulai terlihat ada perubahan dan terlihat begitu termotivasi, walau masih terdapat anak yang masih bingung karena masih ada yang belum mengerti tentang metode yang disampaikan. Pada pertemuan kedua ini, setelah berdo`a bersama, apersepsi dan tanya jawab mengenai kisah Nabi Adam As yang telah disampaikan oleh guru pada minggu yang lalu, agar siswa lebih ingat kembali akan materi yang telah disampaikan dan akan berlanjut dengan menggunakan metode Snowball Throwing. Setelah itu kemudian guru menjelaskan kembali apa itu metode Snowball Throwing dan mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok di ketuai oleh satu orang, kemudian ketua kelompok itu oleh guru diberi tugas agar memberitahukan kepada kelompoknya untuk membuat satu buah pertanyaan tentang Kisah Nabi Adam As yang telah diceritakan oleh guru dikertas yang telah disediakan. Siswa kemudian masing- masing membuat pertanyaan dikertas yang telah disediakan satu buah. Kemudian kertas pertanyaan tersebut dibuat hingga seperti bola dan menunggu aba-aba guru akan dilemparkan kepada kelompok mana, agar tidak ada bola pertanyaan yang hilang karena salah melempar. Setelah aba-aba diberikan, maka kelompok pertama akan menyerahkan bola pertanyaannya kepada kelompok ketiga dan kelompok kedua menyerahkan kepada kelompok keempat begitu juga sebaliknya. Lalu dari bola pertanyaan yang mereka dapat dari kelompok lain masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang mereka dapat. Kemudian guru memerintahkan satu kelompok-satu kelompok lalu menjawabnya. Apabila jawabannya benar, maka masing-masing siswa mendapat nilai 100, yang kemudian akan disatukan dengan nilai kelompoknya. Namun bila salah maka akan mendapat nilai 0. Pada penerapan metode ini masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif bertanya dikarenakan kurang percaya diri dan takut salah menjawab. Namun siswa yang lain sangat bersemangat dan memiliki motivasi yang tinggi dalam menerapkan metode Snowball Throwing ini. Gambar 3 Suasana Belajar Kelompok Siklus I 3. Pertemuan ketiga Kamis, 3 September 2015 Pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan tes akhir siklus I. Kegiatan belajar dilakukan sama seperti pertemuan sebelumnya yaitu 3 x 35 menit. Pertemuan yang ketiga ini siswa masuk semua bejumlah 18 siswa. Diakhir siklus ini guru memberikan materi soal tentang kisah Nabi Adam As sebanyak 10 pertanyaan singkat. Ketika menjawab pertanyaan, siswa masih ada yang kesulitan dalam menjawab pertanyaan, dikarenakan masih ada siswa yang tidak teliti membaca pertanyaan karena teburu-buru. Namun siswa yang memiliki prestasi yang baik dikelasnya, dia menjawab dengan tenang dan teliti. Sehingga tidak mengalami kesulitan. c. Tahap Pengamatan dan Analisa Pada tahap ini pada dasarnya bersamaan dengan tahap tindakan. Pengamatan yang dilakukan dimula dari awal siklus I. Hal-hal yang dilihat peneliti dari motivasi siswa selama perjalanan siklus I, masih terlihat memiliki motivasi belajar yang sedang dan masih belum mencapai kategori yang diharapkan, dikarenakan masih terdapat beberapa siswa yang nilainya belum memenuhi KKM 7,5. Siswa yang menjawab soal tes diakhir siklus masih 60 yang mendapat nilai KKM 7,5, selebihnya nilai siswa masih dibawah KKM. d. Tahap Refleksi Pembelajaran pada penerapan metode Snowball Throwing telah menunjukkan perbaikan yang lebih baik daripada sebelum menerapkan metode tersebut. Siswa yang biasanya kurang aktif, setelah menerapkan metode ini sedikit ada perubahan walau belum memiliki motivasi yang tinggi, namun perubahan tersebut sudah memiliki kategori sedang daripada sebelumnya. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dari dua kali pertemuan sebelumnya, maka motivasi yang siswa dapatkan dari penerapan metode Snowball Thhrowing dalam belajar PAI telah mengalami perubahan kearah yang lebih baik, walau masih mencapai 60 berkategori sedang dan belum mencapai target KKM Kriteria Ketuntasan Minimal, namun perbaikan masih terus akan dilakukan agar siswa memiliki motivasi yang tinggi pada mata pelajaran PAI. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II.

3. Proses Pembelajaran Silkus II

a. Tahap Perencanaan Tahap kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu menyiapkan rencana pembelajaran, materi ajar, soal tes diskusi kelompok, angket motivasi, lembar observasi, soal tes siklus II dan alat dokumentasi. Pada tahap siklus II ini masih sama pembahasannya dengan siklus I yaitu mengenai materi Kisah Nabi Adam As dan Nabi Muhammad SAW. Target pada siklus II ini adalah agar siswa lebih meningkatkan motivasi lagi pada mata pelajaran PAI serta hasil belajar yang memenuhi kriteria KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 7,5 pada akhir siklus II. b. Tahap Tindakan Tahap tindakan pada siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada lampiran. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus II ini adalah sebagai berikut: 1. Pertemuan ke empat Kamis, 10 September 2015 Pada pertemuan keempat ini terdapat 1 anak yang tidak hadir dikarenakan sakit. Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 3 x 35 menit. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu di awali dengan do`a, mengabsen dan apersepsi materi yang lalu. Kemudian masuk kepada materi berikutnya yaitu kisah tentang Nabi Muhammad SAW. Sebelum menceritakan kisah tentang Nabi Muhammad SAW guru betanya kepada siswa mengenai kisah Nabi Muhammad SAW yang pernah didengar siswa selama ini. Setelah bertanya kepada siswa tentang apa yang diketahui siswa terhadap kisah Nabi Muhammad SAW, kemudian guru menjelaskan tentang kisah Nabi Muhammad SAW dari masa beliau kecil hingga dewasa. Siswa mendengarkan dengan baik. Kemudian guru bertanya jawab mengenai kisah yang tadi telah disampaikan. Siswa mendengarkan pertanyaan guru dan menjawabnya dengan baik. Kemudian guru memberitahukan kepada siswa bahwa minggu besok akan dilaksanakan kembali metode Snowball Throwing, dikarenakan waktu yang tidak cukup untuk menerapkan metode Snowball Throwing pada pertemuan keempat ini. Motivasi siswa pada saat akan dilaksanakan metode Snowball Throwing sangat bersemangat sekali dan lebih termotivasi, guru mengingatkan agar siswa jangan lupa senantiasa belajar dan mengulas kembali pelajaran yang telah diajarkan. 2. Pertemuan kelima Kamis, 17 September 2015 Pertemuan kelima ini sama seperti pada pertemuan sebelumnya yaitu proses belajar mengajar berjalan selama 3 x 35 menit, dan siswa pada hari ini hadir semua. Sebelum memulai pelajaran siswa berdo`a terlebih dahulu lalu, kemudian apersepsi kisah tentang Nabi Adam As dan sebelum melaksanakan metode Snowball Throwing guru mengulas kembali penjelasan minggu lalu dengan mengadakan tanya jawab tentang kisah Nabi Muhammad SAW. Kemudian guru mempersiapkan alat peraga untuk mempraktekkan metode Snowball Throwing di siklus II ini. Siswa ketika mempraktekkan metode Snowball Throwing sudah tidak merasa kebingungan lagi, karena sudah memparaktekkan metode ini pada siklus I. Siswa dalam mempraktekkan metode Snowball Throwing disiklus II ini sangat bersemangat dan lebih mudah mengerti dalam menyerap pelajaran. Lain seperti pada siklus I, pada saat itu siswa banyak yang belum mengerti. Pada siklus ini siswa ketika menjawab pertanyaan dari lemparan bola temannya dapat menjawab pertanyaan dengan benar semua dan tidak ada satu anakpun yang salah. Hal ini menyatakan bahwa metode Snowball Throwing yang disampaikan kepada siswa dapat meningkatkan motivasi pada mata pelajaran PAI. Gambar 4 Suasana Belajar kelompok Siklus II 3. Pertemuan keenam Kamis, 24 September 2015 Pada pertemuan keenam di siklus II ini siswa hadir semua, menjawab pertanyaan test ini siswa terlihat tenang dan berusaha keras dalam menjawab soal yang diberikan, walau terdapat beberapa anak yang masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan, namun mereka dapat menjawab pertanyaan test tersebut dengan baik. Setelah siswa menjawab soal test akhir siklus II, lalu siswa diberikan angket motivasi untuk diisi selama beberapa menit. c. Tahap Pengamatan Kegiatan belajar mengajar KBM pada siklus II ini berjalan dengan baik dan tenang. Karena siswa sudah pernah menjalani pada siklus I, jadi tidak ada siswa yang masih kebingungan ketika melaksanakan metode yang sedang dilaksanakan dan pengisian angket motivasipun siswa sudah mengerti dan tidak ada keraguan dalam mengisinya. Pada siklus II siswa yang lambat dalam memahami pelajaran pada siklus I sudah mulai mengikuti pelajaran dengan baik, karena bimbingan dari guru dan juga teman sebaya yang lebih pandai. d. Tahap Refleksi Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama dua siklus dalam enam kali pertemuan dengan menggunakan Snowball Throwing telah mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan metode tersebut. Siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam mata pelajaran PAI, sehingga kriteria penilaian yang diharapkan cukup maksimal dan banyak siswa yang melebihi KKM yang diharapkan. Sehingga peneliti tidak melanjutkan penelitian tindakan kelas pada siklus berikutnya. Karena metode Snowball Throwing dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI telah tercapai.

B. Analisis Data

1. Analisis Data Siklus I

Tabel 4.1 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa PAI pada Siklus I No Pendahuluan Kriteria Jawaban Pertanyaan Ya Tidak a. Antusias peserta didik dalam mengikuti pelajaran 1 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru √ 2 Peserta didik tidak mengerjakan kerjaan lain √ 3 Peserta didik spontan bekerja apabila diberi tugas √ 4 Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luar kelas √ Kegiatan Inti b. Interaksi siswa dengan guru 1 Peserta didik bertanya pada guru √ 2 Peserta didik menjawab pertanyaan guru √ 3 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator √ 4 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai narasumber √ c. Interaksi antar peserta didik 1 Pesera didik bertanya kepada teman satu kelompok √ 2 Peserta didik membuat pertanyaan untuk kelompok lain √ 3 Peserta didik menjawab pertanyaan dalam satu kelompok √ d. Kerja sama kelompok 1 Peserta didik membantu teman satu kelompok yang menemui kesulitan √ 2 Peserta didik meminta bantuan kepada teman jika menemui masalah √ 3 Peserta didik mencocokkan jawaban dalam satu kelompok √ e. Aktifitas peserta didik dalam kelompok 1 Peserta didik membuat pertanyaan √ 2 Peserta didik menaggapi pertanyaan teman sejawat √ 3 Peserta didik mengerjakan tugas dengan berkelompok √ 4 Peserta didik menjawab pertanyaan dari kelompok lain √ Penutup f. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan bahasan 1 Guru memberi respon √ 2 Guru menilai jawaban siswa √ 3 Guru menyempurnakan simpulan √ 4 Guru menghargai pendapat siswa √ Hasil penelitian pada observasi di atas dapat di lihat bahwa masih terdapat siswa yang belum sepenuhnya memperhatikan pelajaran, dan masih ada siswa yang ragu-ragu atau takut untuk bertanya dikarenakan takut salah. Adapula siswa yang masih egois untuk saling berbagi kepada teman satu kelompoknya, dan adapula siswa yang masih kebingungan walau sudah di jelaskan berkali-kali oleh guru tentang penerapan metode Snowball Throwing, dikarenakan belum pernah menerapkan metode ini. Prosentase siswa yang mencapai nilai KKM: 11 18 x 100 = 61 Tabel 4.2 Daftar Nilai Tes akhir Siklus I No Nama Siswa Skor Nilai Ketuntasan Belajar Ya Tidak 1 Verline 6 60 √ 2 Rayhananda 6 60 √ 3 Firmansyah 7 70 √ 4 Siti Komala 9 90 √ 5 Rollan 4,5 45 √ 6 Mawar 6,5 65 √ 7 Melati 6 60 √ 8 Abd. Karim 7,5 75 √ 9 Aiga 9 90 √ 10 Ayu Resti 7,5 75 √ 11 Deni Afrodit 7,5 75 √ 12 M. Habibi 7 70 √ 13 M. Iqbal 8 80 √ 14 Merlyn Anggita 7,5 75 √ 15 Prawira Sakti 8,5 85 √ 16 Rizki ramadhan 9,5 95 √ 17 Siti Eva Sari 8 80 √ 18 Tadarus 6,5 65 √ Jumlah 131,5 1315 Rata-rata 7,30 73 Hasil tes akhir siklus I dari 18 siswa selurunya yang dikenakan tindakan diperoleh data dengan nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 95, dengan rata- rata 73. Terdapat 11 siswa atau sebesar 61 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, sedangkan 7 siswa atau sebesar 39 yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, dengan Kriteria Ketuntasan yang ditentukan oleh sekolah sebesar 7,5. Setelah pelaksanaan tes diakhir siklus I ini, maka dilanjutkan dengan mengisi angket motivasi belajar PAI. Adapun skor motivasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran dan rangkuman skor motivasi disajikan pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Skor Motivasi Belajar PAI pada Siklus I No Siswa Skor 1 Verline 57 2 Rayhananda 70 3 Firmansyah 71 4 Siti Komala 85 5 Rollan 61 6 Mawar 65 7 Melati 42 8 Abd. Karim 70 9 Aiga 65 10 Ayu Resti 71 11 Deni Afrodit 75 12 M. Habibi 63 13 M. Iqbal 82 14 Merlyn Anggita 67 15 Prawira Sakti 83 16 Rizki ramadhan 87 17 Siti Eva Sari 82 18 Tadarus 62 Rata-rata = 70 Keterangan Rentang Penilaian: Skor 22 – 51 : Motivasi Belajar Rendah Skor 52 – 81 : Motivasi Belajar Sedang Skor 82 – 100 : Motivasi Belajar Tinggi Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diperoleh jumlah skor sebesar 1254, skor tertinggi 87 dan skor terendah 42, terdapat 5 siswa yang mendapat skor tertinggi atau sebesar 27,7 dan 12 siswa yang mendapat skor sedang atau sebesar 31,57, artinya bahwa hasil pengukuran melalui angket motivasi belajar PAI baru 27,7 siswa yang memiliki kategori skor tinggi, sedangkan pengukuran t es yang harus dicapai adalah ≥ 60.

2. Analisis Data Siklus II

Tabel 4.4 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa PAI pada Siklus II No Pendahuluan Kriteria Jawaban Pertanyaan Ya Tidak a. Antusias peserta didik dalam mengikuti pelajaran 1 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru √ 2 Peserta didik tidak mengerjakan kerjaan lain √ 3 Peserta didik spontan bekerja apabila diberi tugas √ 4 Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luar kelas √ Kegiatan Inti b. Interaksi siswa dengan guru 1 Peserta didik bertanya pada guru √ 2 Peserta didik menjawab pertanyaan guru √ 3 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator √ 4 Peserta didik memanfaatkan guru sebagai narasumber √ c. Interaksi antar peserta didik 1 Pesera didik bertanya kepada teman satu kelompok √ 2 Peserta didik membuat pertanyaan untuk kelompok lain √ 3 Peserta didik menjawab pertanyaan dalam satu kelompok √ d. Kerja sama kelompok 1 Peserta didik membantu teman satu kelompok yang menemui kesulitan √ 2 Peserta didik meminta bantuan kepada teman jika menemui masalah √ 3 Peserta didik mencocokkan jawaban dalam satu kelompok √ e. Aktifitas peserta didik dalam kelompok 1 Peserta didik membuat pertanyaan √ 2 Peserta didik menaggapi pertanyaan teman sejawat √ 3 Peserta didik mengerjakan tugas dengan berkelompok √ 4 Peserta didik menjawab pertanyaan dari kelompok lain √ Penutup f. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan bahasan 1 Guru memberi respon √ 2 Guru menilai jawaban siswa √ 3 Guru menyempurnakan simpulan √ 4 Guru menghargai pendapat siswa √ Hasil observasi pada siklus II ini terdapat perubahan yang lebih baik dari siklus I. Perubahan ini terjadi karena siswa telah mempelajari metode Snowball Throwing pada siklus I. Jadi tidak ada siswa yang kebingungan lagi pada metode yang akan dilaksanakan pada siklus II ini. Dari hasil observasi yang terlihat, siswa nampak lebih bersemangat dan lebih termotivasi pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball Throwing. Prosentase siswa yang mencapai nilai KKM: 15 18 x 100 = 83,3 Tabel 4.5 Daftar Nilai Tes akhir Siklus II No Nama Siswa Skor Nilai Ketuntasan Belajar Ya Tidak 1 Verline 7 70 √ 2 Rayhananda 8 80 √ 3 Firmansyah 8 80 √ 4 Siti Komala 10 100 √ 5 Rollan 6 60 √ 6 Mawar 7 70 √ 7 Melati 7,5 75 √ 8 Abd. Karim 9 90 √ 9 Aiga 10 100 √ 10 Ayu Resti 8 80 √ 11 Deni Afrodit 8 80 √ 12 M. Habibi 8 80 √ 13 M. Iqbal 9 90 √ 14 Merlyn Anggita 8 80 √ 15 Prawira Sakti 10 100 √ 16 Rizki ramadhan 10 100 √ 17 Siti Eva Sari 9 90 √ 18 Tadarus 7,5 75 √ Jumlah 150 1500 Rata-rata 8,3 83,3 Hasil tes akhir siklus II yang terlihat pada tabel di atas bahwa terdapat 15 siswa atau sebesar 83,3 siswa yang mendapat nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sekolah yang ditentukan sebesar 75, sedangkan terdapat 3 siswa atau sebesar 16,6 siswa yang mendapat kurang dari Ketuntasan Minimal KKM. Pada siklus II ini sudah terlihat keberhasilan, karena sudah mencapai yang diharapkan yaitu nilai ≥ 70 siswa yang telah mencapai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, dengan nilai rata-rata sebesar 83,3. Setelah pelaksanaan tes dikerjakan, kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket motivasi belajar PAI. Adapun skor motivasi PAI secara lengkap dapat dilihat pada lampiran dan rangkuman skor motivasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.6 Skor Motivasi Belajar PAI pada Siklus II No Siswa Skor 1 Verline 63 2 Rayhananda 83 3 Firmansyah 82 4 Siti Komala 93 5 Rollan 62 6 Mawar 71 7 Melati 62 8 Abd. Karim 87 9 Aiga 89 10 Ayu Resti 83 11 Deni Afrodit 91 12 M. Habibi 82 13 M. Iqbal 93 14 Merlyn Anggita 83 15 Prawira Sakti 92 16 Rizki ramadhan 98 17 Siti Eva Sari 88 18 Tadarus 72 Rata-rata = 81,8 Keterangan Rentang Penilaian: Skor 22 – 51 : Motivasi Belajar Rendah Skor 52 – 81 : Motivasi Belajar Sedang Skor 82 – 100 : Motivasi Belajar Tinggi Dari hasil angket motivasi belajar PAI diperoleh jumlah skor sebesar 1464, skor tertinggi 98 dan skor terendah 62, terdapat 13 siswa atau 72,22 memperoleh skor berkategori tinggi, sedangkan 5 siswa atau 27,77 memperoleh skor berkategori sedang. Pada siklus II ini keberhasilan sudah tercapai dimana ≥ 60 sudah memperoleh skor berkategori tinggi.

C. Pembahasan

Rekapitulasi hasil pelaksanaan penelitian dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI melalui penerapan metode Snowball Throwing pada setiap siklus, disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Tes akhir Siklus I dan II Siswa Kelas IV No Nama Siswa Siklus I Siklus II Skor Nilai Skor Nilai 1 Verline 6 60 7 70 2 Rayhananda 6 60 8 80 3 Firmansyah 7 70 8 80 4 Siti Komala 9 90 10 100 5 Rollan 4,5 45 6 60 6 Mawar 6,5 65 7 70 7 Melati 6 60 7,5 75 8 Abd. Karim 7,5 75 9 90 9 Aiga 9 90 10 100 10 Ayu Resti 7,5 75 8 80 11 Deni Afrodit 7,5 75 8 80 12 M. Habibi 7 70 8 80 13 M. Iqbal 8 80 9 90 14 Merlyn Anggita 7,5 75 8 80 15 Prawira Sakti 8,5 85 10 100 16 Rizki ramadhan 9,5 95 10 100 17 Siti Eva Sari 8 80 9 90 18 Tadarus 6,5 65 7,5 75 Jumlah 131,5 1315 150 1500 Rata-rata 7,30 73 8,3 83,3 Bedasarkan tabel di atas dapat dilihat, bahwa terjadi perubahan antara siklus I dan II dari nilai pada tiap siklus dan rata-ratanya. Terdapat perubahan pula pada prosentase yang diperoleh pada tiap siklusnya. Sehingga KKM Kriteria Ketuntasan Minimal dan prosentase yang diharapkan dapat tercapai melalui metode Snowball Throwing pada mata pelajaran PAI. Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Skor Motivasi Siklus I dan II No Nama Siswa Skor Siklus I Skor Siklus II 1 Verline 57 63 2 Rayhananda 70 83 3 Firmansyah 71 82 4 Siti Komala 85 93 5 Rollan 61 62 6 Mawar 65 71 7 Melati 42 62 8 Abd. Karim 70 87 9 Aiga 65 89 10 Ayu Resti 71 83 11 Deni Afrodit 75 91 12 M. Habibi 63 82 13 M. Iqbal 82 93 14 Merlyn Anggita 67 83 15 Prawira Sakti 83 92 16 Rizki ramadhan 87 98 17 Siti Eva Sari 82 88 18 Tadarus 62 72 Jumlah 1260 1474 Rata-rata 70 81,8 Setelah melihat tabel skor motivasi belajar siswa diatas, telah terjadi banyak perubahan pada motivasi belajar siswa setelah menerapkan metode Snowball Throwing pada mata pelajaran PAI di kelas IV. Pada awalnya banyak siswa yang masih belum mengerti dan bingung dalam melaksanakan metode ini. Namun dengan bimbingan guru, siswa yang lebih menonjol mulanya hanya mementingkan dirinya sendiri kini menjadi lebih terbuka dengan teman yang motivasinya kurang. Sehingga setelah menerapkan metode ini, maka kesenjangan sosial dikalangan siswa kelas IV jadi berubah menjadi toleransi. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas IV SDN Jatiwaringin IV terdapat peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I yang diperoleh sebesar 70 dengan skor tertinggi 87 dan skor terndah 57, dan pada siklus II telah terjadi perubahan pada skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 81,8 dengan skor tertinggi 98 dan skor terndah 62. Pada nilai rata-rata yang diperoleh pada tes di akhir siklus I sebesar 73 dengan skor tertinggi 9,5 dan skor terendah 4,5. Dan pada nilai rata-rata yang diperoleh di tes akhir siklus II sebesar 83,3 dengan skor tertinggi 10 dan skor terndsh 6. Prosentase yang diperoleh dari tes di akhir siklus I sebesar 61 lalu meningkat menjadi 83,3 pada siklus II.

B. Saran

Pada penilitian pendidikan ini, peneliti ingin memberi sedikit pendapat dan saran. Peneliti berharap pendapat dan saran yang diberikan ini dapat membangun dan bermanfaat. Adapun pendapat dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, sebaiknya memberikan dukungan dan memfasilitasi bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran PAI dalam menggunakan metode Snowball Throwing. 2. Bagi setiap guru hendaknya mampu berkreasi dan membiasakan proses pengajarannya di kelas untuk memotivasi KBM siswa di kelas. Seperti pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball Throwing ternyata mampu meningkatkan motivasi siswa di kelas. 3. Bagi siswa seharusnya lebih aktif dan kreatif ketika KBM sedang berlangsung dan menguasai pelajaran dengan banyak membaca atau belajar di rumah pelajaran yang akan dipelajari besok. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti. dkk., Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Alim, Muhammad Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011. Arief, Arman. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Hamdayama, Jumanta. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014. Hanafiah, Nanang. dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Refika Aditama, 2012. Kusumah, Wijaya. dan Dedi Dwitagama, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks, 2012. Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Rusman, Mode-Model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Santoso, Soegeng. Dasar-Dasar Pendidikan TK, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Sauri, Sofyan. dan Herlan Firmansyah, Meretas Pendidikan Nilai, Bandung : Arvino Raya, 2010. Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012. Thobroni, Muhammad. dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011. Winataputra, Udin S. dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. Yamin, Martinis. Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas Semester : IV 1 Alokasi Waktu : 3 x 35 menit Hari Tanggal : Kamis, 20 Agustus 2015

A. Standar Kompetensi

: 3. Menceritakan kisah Nabi

B. Kompetensi Dasar

: 3.1. Menceritakan kisah Nabi Adam AS

C. Indikator : 3.1.1. Menjelaskan asal kejadian Nabi Adam AS

3.1.2. Menjelaskan Nabi Adam AS sebagai manusia dan nabi yang pertama 3.1.3. Menjelaskan kehidupan Nabi Adam AS ketika di syurga 3.1.4. Menjelaskan sebab Nabi Adam AS dikeluarkan dari Syurga

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan asal kejadian Nabi Adam AS 2. Siswa dapat menjelaskan Nabi Adam AS sebagai manusia dan nabi yang pertama 3. Siswa dapat menjelaskan kehidupan Nabi Adam AS ketika di syurga 4. Siswa dapat menjelaskan sebab Nabi Adam AS dikeluarkan dari Syurga

E. Materi Pembelajaran :

- Kisah Nabi Adam AS

F. Metode Pembelajaran :

Snowball Throwing, ceramah, tanya jawab

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

1. Kegiatan Pendahuluan - Guru memberi salam dan memimpin siswa membaca surah pendek dan berdoa sebelum belajar - Guru mengabsen siswa - Apersepsi dari materi yang telah lalu - Guru mempersiapkan alat peraga 2. Kegiatan Inti Eksplorasi - Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan guru tentang kisah Nabi Adam AS - Siswa bertanya jawab kepada guru - Siswa diminta menceritakan kembali kisah Nabi Adam AS - Siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan ketua kelompok dimasing-masing kelompoknya - Siswa diminta menyimak kembali penjelasan guru tentang metode Snowball Throwing - Siswa diberikan alat peraga untuk menerapkan metode Snowball Throwing - Siswa membuat bola pertanyaan dan menjawab bola pertanyaan dari kelompok yang lain - Siswa diminta menjawab pertanyaan dengan mengimla‟ pertanyaan tersebut dan siswa langsung menjawabnya di selembar kertas. Elaborasi - Guru menceritakan kisah tentang kisah Nabi Adam AS kepada siswa - Guru menjelaskan metode snowball throwing yang akan diterapkan - Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai penjelasan yang belum difahami siswa - Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok - Guru menyiapkan alat peraga - Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah tanpa rasa takut dan bekerjasama, dengan menjawab bola pertanyaan dari kelompok lain - Guru memberikan pertanyaan singkat dengan mendikte Konfirmasi - Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat ataupun hadiah. - Guru memberi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa. - Guru berfungsi sebagai nara sumber, membantu menyelesaikan masalah dan memotivasi siswa yang belum berpartisipasi aktif. 3. Kegiatan Penutup - Guru memberi penguatan materi yang telah dipelajari. - Guru memberi tugas PR sebagai tindak lanjut - Guru memotivasi siswa agar pelajaran yang telah dipelajari dibaca kembali di rumah - Guru menutup dengan mengucapkan hamdalah dan memberi salam

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SDN 104208 CINTA RAKYAT.

0 2 23

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Picture and Picture Pada Siswa Kelas IV SDN Mojodoyong 4 Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 14

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SISWA KELAS IV SDN 02 MAYONG LOR KABUPATEN JEPARA

0 0 20

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI melalui Metode STAD

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu - UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KOMPETENSI DASAR MENCERITAKAN KISAH NABI MUSA AS DAN NABI ISA AS MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 04 BELUK

0 0 13