bahwa Islam merupakan kebenaran yang sesungguhnya, serta memberi peserta didik dengan praktik amaliah yang benar serta pengetahuan dan kecerdasan
yang cukup. Setelah mengkaji teori tentang motivasi belajar dan metode Snowball
Throwing, maka dapat diduga dengan kuat bahwa metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Singkatnya
dengan menerapkan metode Snowball Throwing, diharapkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI menjadi lebih meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritis dan penyusunan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang dirumuskan adalah: ”Dengan penerapan metode Snowball
Throwing, maka dapat meningkatkan motivasi belajar PAI di SDN Jatiwaringin IV di kelas IV.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Jatiwaringin IV, yang berlokasi di Jalan Masjid No. 1 kelurahan: Jatiwaringin. Kecamatan:
Pondokgede. Kota: Bekasi Jawa Barat. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tepatnya pada tanggal 20 Agustus sampai dengan 24
September 2015.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Menurut Wijaya
Kusumah dan Dedi Dwitagama mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan,
2 melaksanakan, 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.
41
Metode penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan melalui
metode Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.
Metode penelitian tindakan kelas Classroom Action Research, bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung
di kelas atau tempat kerja. Sedangkan menurut Prof. Suhardjono mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan
yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah
perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya suatu perlakuan.
41
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks, 2012, Cet. Ke-5, h. 9.