Kesiapan Menjadi Guru a. Pengertian Kesiapan
pembelajaran, menyusun program perencanaan pembelajaran, baik program harian, program semester maupun program tahunan. Guru
juga dapat merencanakan materi pembelajaran yang haru diberikan kepada anak didik sesuai dengan garis besar pembelajarannya. Selain
itu, guru juga dapat menyelenggarakan proses evaluasi atas hasil pembelajaran yang sudah dijalani anak didik.
29
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional, karena ia telah merelakan dirinya menerima dan
memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orangtua. Selain itu, guru adalah pekerjaan operasional
dengan tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2 Syarat-Syarat Menjadi Guru
Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-
syarat inilah yang akan membedakan antara guru dari manusia- manusia
lain. Adapun
syarat-syarat bagi
guru itu
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok:
1. Persyaratan Administratif Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal
kewarganegaraan warga negara Indonesia, umur sekurang- kurangnya 18 tahun, berkelakuan baik. Di samping itu masih ada
syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebijakan yang ada.
2. Persyaratan Teknis
29
Muhammad Sarono, Personal Branding Guru, Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, Cet.1, h.70.
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru, hal ini mempunyai konotasi
bahwa seseorang yang memilki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah
menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan
pendidikan atau pengajaran. 3. Persyaratan Psikis
Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan bertindak, mampu
mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani
berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi juga memiliki
pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru juga harus mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memiliki semangat
membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi demi anak didik.
4. Persyaratan Fisik Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat,
tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular.
Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan,
termasuk bagaimana
cara berpakaian.
Sebab bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat atau diamati dan
bahkan dinilai oleh para siswa atau anak didiknya.
30
Merujuk pada konsep yang dianut dilingkungan Depdiknas, sebagai “instructional leader” guru harus memiliki 10 kompetensi,
yakni: a mengembangkan kepribadian,
30
Sardiman A M, op.cit., h. 126-127.
b menguasai landasan kependidikan, c menguasai bahan pengajaran,
d menyusun program pengajaran, e melaksanakan program pengajaran,
f menilai hasil dan proses belajar-mengajar, g menyelenggarakan program bimbingan,
h menyelenggarakan administrasi sekolah, i kerjasama dengan sejawat dan masyarakat,
j menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
31
Sementara menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 dalam Bab IV pasal 10, dijelaskan empat jenis kompetensi guru yang harus
dimiliki oleh setiap guru maupun calon guru. Kompetensi tersebut menjadi penentu siap tidaknya mahasiswa menjadi guru yang
profesional. Subkompetensi dan indikator esensialnya dijabarkan sebagai berikut :
a Kompetensi pedagogik
adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik.
b Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
peserta didik, dan berakhlak mulia. c Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam. d Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar.
32
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 42, bahwa setiap pendidik dituntut untuk memiliki kualifikasi
31
Ibid., h.32.
32
Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 246.