Guru 1 Pengertian Guru Landasan Teori 1. Praktek Profesi Keguruan Terpadu PPKT

b menguasai landasan kependidikan, c menguasai bahan pengajaran, d menyusun program pengajaran, e melaksanakan program pengajaran, f menilai hasil dan proses belajar-mengajar, g menyelenggarakan program bimbingan, h menyelenggarakan administrasi sekolah, i kerjasama dengan sejawat dan masyarakat, j menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran. 31 Sementara menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 dalam Bab IV pasal 10, dijelaskan empat jenis kompetensi guru yang harus dimiliki oleh setiap guru maupun calon guru. Kompetensi tersebut menjadi penentu siap tidaknya mahasiswa menjadi guru yang profesional. Subkompetensi dan indikator esensialnya dijabarkan sebagai berikut : a Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. b Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik, dan berakhlak mulia. c Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. d Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar. 32 Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42, bahwa setiap pendidik dituntut untuk memiliki kualifikasi 31 Ibid., h.32. 32 Mulyasa. E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 246. dan sertifikasi yang dipersyaratkan sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, setiap pendidik tersebut harus memiliki beberapa kompetensi yang terkait dengan teori dan praktik pembelajaran. Banyak kompetensi lainnya yang perlu dikuasai, sehingga tuntutan 4 kompetensi keguruan sebagaimana dipersyaratkan baik dalam Undang-Undang Guru dan Dosen maupun Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor :19 Tahun 2005 dapat terpenuhi. Untuk itu, PPKT sebagai salah satu bentuk real teaching, dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 3 Peran dan Tugas Guru Pandangan modern yang dikemukakan oleh Adams dan Dickey bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi: a Guru sebagai pengajar. b Guru sebagai pembimbing. c Ilmuawan. d Pribadi. 33 Bahkan dalam arti yang luas dimana sekolah berfungsi juga sebagai penghubung antara ilmu dan teknologi dengan masyarakat, dimana sekolah turut memodernisasi masyarakat dan dimana sekolah turut aktif dalam pembangunan. Maka peran guru menjadi luas, meliputi juga: a Guru sebagai penghubung b Guru sebagai modernisator c Guru sebagai pembangun. 34 33 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006, h.123. 34 Ibid., h.123. Sebagaimana telah disinggung di atas, mengenai pengertian pendidik, didalamnya tersirat pula mengenai tugas-tugas pendidik atau guru. Dalam hal ini menurut pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa guru sebagai pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sebagai berikut: a Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. b Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. c Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai kepercayaan yang diberikan kepadanya. 35 Dengan meneliti butir-butir tersebut, nyatalah bahwa tugas guru tidaklah ringan. Guru di samping mengajar transfer of knowledge tetapi juga mendidik transfer of value. Dengan memikul dua beban tersebut, profesi guru harus berdasarkan panggilan jiwa, sehingga dapat menunaikan tugas dengan baik dan ikhlas. 4 Kode Etik Guru Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan tanah air, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu mahasiswa FITK sebagai calon guru dituntut untuk melaksanakan kode etik guru Indonesia sebagai berikut: 35 Tim Penyusun, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Naional dalam Undang- Undang SISDIKNAS, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2003, h.52. a Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpancasila. b Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. c Guru melakukan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan d Guru menciptakan suasana kehidupan madrasah atau sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. e Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar madrasah atau sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan kependidikan. f Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesional g Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru,baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhannya. h Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan mutu organisasi guru profesi sebagai sarana pengabdiannya i Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. 36 Maka dalam melaksanakan pokok tugas kewajibannya sebagai guru dan sebagai tenaga professional guru memiliki kode etik. Yang merupakan pedoman tingkah laku yang harus dijalankan oleh guru dalam berinteraksi dengan peserta didik, teman sejawat, serta masyarakat sekitar. Kode etik guru adalah merupakan kunci bagi tingkah laku guru agar tidak melakukan tindak penyelewengan, pada prinsipnya kode etik guru adalah bertujuan untuk membantu 36 Ibid., h.52. mensukseskan pekerjaan guru demi kepentingan peserta didik. Jadi dapat disimpulkan, guru Indonesia selayaknya memiliki jiwa pancasila dan setia pada Undang-undang Dasar 1945. Oleh sebab itu, guru Indonesia turut serta dalam menunaikan karyanya melalui pedoman dasar-dasar kode etik guru. .

B. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Masitah 2007 mahasiswa PAI STAIN Ponorogo, dalam skripsinya yang berjudul Manfaat Kegiatan Latihan Mengajar PPKL II Bagi Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN Ponorogo. Dengan hasil penelitian bahwa: “PPKL sangat besar manfaatnya bagi jurusan Tarbiyah di antaranya sebagai berikut: a dapat menambah ketrampilan atau pengalaman dalam hal mengajar secara rill di lapangan. b dapat berlatih menerapkan metode-metode pembelajaran yang dipelajari selama di bangku kuliah. c dapat menambah pengalaman dalam mengatasi siswa yang beraneka ragam. d dengan didampingi guru pamong, mahasiswa mahasiswa mengetahui kekurangan dan kelebihan ketika mengajar ”. 37 2. Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Fitria Novitasari 2013, mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Program Pengalaman Lapangan Terhadap Kesiapan Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS Menjadi Tenaga Pendidik. Adapun hasil penelitian yang dilakukan: “1 terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan PPL terhadap kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik, Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS angkatan 2009. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh hasil r hitung = 0,353 dengan r tabel= 0,304 sehingga r hitung r tabel yakni 0,353 0,304 dan t hitung sebesar 2,446 2,021 pada taraf signifikansi 5. 2 berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi, hubungan antara pelaksanaan PPL dan kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik tersebut termasuk pada kategori rendah sebab nilai rxy yakni 0,353 berada pada interval koefisien 0,20 – 0,399 dengan kategori rendah. Berdasarkan hal tersebut maka tingkat keeratan hubungan antara pelaksanaan PPL dan 37 Dewi Masitah, Manfaat Kegiatan Latihan Mengajar PPLK II Bagi Mahasiswa Calon Guru PAI STAIN Ponorogo, Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2007, h.67. kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik adalah rendah. 3 besarnya kontribusi pelaksanaan PPL dalam mempengaruhi kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi R2 yakni sebesar 0,124. Dengan melihat nilai tersebut, maka pelaksanaan PPL memberikan kontribusi dalam mempengaruhi kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik hanya sebesar 12,4 ”. 38 3. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Irwansyah, Program Studi Pendidikan Matema tika, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa 2013, dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Menjadi Guru Matematika dengan hasil penelitiannya yaitu: “Faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan mahasiswa alumni Prodi PMA menjadi guru Matematika. Faktor-faktor tersebut adalah 1 faktor kemampuan, 2 faktor citra diri, 3 faktor pendukung, 4 faktor akademik, 5 faktor bawaan, 6 faktor perilaku, serta 7 faktor cita-cita dan potensi diri. Faktor terbesar yang mempengaruhi kesiapan mahasiswa alumni Prodi PMA menjadi guru Matematika adalah faktor kemampuan yang mempunyai eigenvalue sebesar 5,515; dan mampu memberikan kontribusi 26,262 terhadap kesiapan mahasiswa alumni Prodi PMA. Faktor ini terdiri dari variabel ketrampilan, pengalaman mengajar, dan kreativitas”. 39 4. Umi Shokhiyah, dalam skripsinya yang berjudul Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Efektivitas Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT Tahun Akademik 20112012, dengan hasil penelitinnya bahwa: “Persepsi mahasiswa program studi IPS tentang efektivitass PPKT tahun akademik 20112012 dipersepsikan sangat efektif. Hal ini ditunjukan oleh keempat indikator pelaksanaan PPKT sangat penting dan mendukung meningkatnya kegiatan PPKT, yakni dengan skor rata-rata 81,52 kategori sangat efektif ”. 40 38 Fitria Novitasari, Pengaruh Program Pengalaman Lapangan Terhadap Kesiapan Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS Menjadi Tenaga Pendidik, Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013, h. 8. 39 Budi Irwansyah, Analisis Kesiapan Mahasiswa Alumni Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Menjadi Guru Matematika, Aceh: STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, 2013. 40 Umi Shokhiyah, Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Efektivitas Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT,Jakarta: UIN Jakarta, 2011.

C. Kerangka Berpikir

Program Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT adalah kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan pengelolaan pendidikan, kinerja mahasiswa praktikan dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku keguruan yang dialami secara nyata di madrasah atau sekolah. Dengan adanya Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT diharapkan memberikan kontribusi kepada mahasiswa calon guru. Tujuan PPKT adalah melatih mahasiswa agar memiliki kemantapan kemampuan dalam menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata baik ilmu yang terkait dengan bidang kependidikan atau pembelajaran maupun substansi bidang ilmu melalui kegiatan mengajar dan tugas-tugas pengelolaan kependidikannya. Dengan PPKT mahasiswa menjadi siap karena di dalam PPKT ada pengalaman mahasiswa mengajar sesungguhnya. Kesiapan seseorang tergantung pada tingkat kematangan dan kesiapan yang ditentukan oleh pengalaman. Gambar 2.1 Bagan Kerangka berpikir Kegiatan Praktek Profesi Keguruan TerpaduPPKT X 1 : 1. Kemampuan dan keseriusan PPKT 2. Fasilitas PPKT 3. Manfaat pelaksanaan PPKT 4. Monitoring pelaksanaan PPKT Kesiapan menjadi Guru Y 1 : 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Sosial 3. Kompetensi Kepribadian 4. Kompetensi Profesional

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pendapat atau dugaan yang masih perlu diuji kebenarannya dalam pengalaman. Hipotesa dibagi menjadi dua yaitu hipotesa alternatif Ha dan hipotesa nihil Ho. Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapatlah ditarik suatu kesimpulan dan sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut jika dituliskan terdapat hipotesis statistik Ho : Tidak terdapat kontribusi praktek profesi keguruan terpadu PPKT pada kesiapan mahasiswa pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru. Ha : Terdapat kontribusi praktek profesi keguruan terpadu PPKT pada kesiapan mahasiswa pendidikan IPS UIN Jakarta menjadi guru.

Dokumen yang terkait

Persepsi Siswa Terhadap Mahasiswa Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan

0 9 159

ANTESEDEN KESIAPAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNTUK MENJADI GURU

23 125 224

Pengaruh Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi Guru Praktik Profesi Keguruan Terpadau (PPKT) terhadap Hasil Belajar Sosiologi (Studi Kasus Sekolah MA di Wilayah Bogor)

1 29 187

PENGARUH PERSEPSI PADA PROFESI GURU, PERAN GURU PAMONG, DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIMED.

0 5 33

Korelasi Prestasi Belajar dan Lingkungan Keluarga dengan Kesiapan Menjadi Guru Mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif Angkatan 2009 FT UNY.

0 2 121

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Menjadi Guru pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

0 0 37

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Menjadi Guru pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

0 0 15

ETIKA DAN PENGEMBANGAN PROFESI KEGURUAN

0 0 6

Pengaruh Minat Menjadi Guru dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Kesiapan Menjadi Guru Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta - UNS Institutional Repository

0 1 17

KONTRIBUSI PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN, MINAT MENJADI GURU DAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2008

0 0 180