Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional di Era Globalisasi
100
PKn SMPMTs Jilid 3
Adapun tujuan didirikannya Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah:
a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasionaldunia. b. Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan
antarbangsa. c. Bekerja sama secara internasional untuk memecahkan
persoalan-persoalan ekonomi internasional, sosial, kebudayaan dan kemanusiaan, dan untuk memajukan rasa
hormat untuk hak-hak manusia dan kemerdekaan- kemerdekaan asasi.
d. Untuk menjadi pusat bagi persesuaian tindakan-tindakan bangsa-bangsa dalam usaha mencapai tujuan bersama.
Setelah Perang Dunia II banyak negara Asia Afrika yang merdeka seperti Indonesia, Libia, Burma, Srilanka, Vietnam,
Pakistan, India, dan Filipina. Tetapi masih banyak juga yang belum merdeka. Bangsa Asia Afrika masa lalunya sangat
menderita karena penjajahan bangsa lain.
Banyak negara-negara Asia Afrika yang berpandangan sama atas situasi dunia saat itu. Terasa betul adanya “perang
dingin“ antara Amerika Serikat dengan Uni Sovyet. Bangsa- bangsa Asia Afrika memandang bahwa “perang dingin“ itu
sebagai ancaman bagi perdamaian dunia, maka pada bulan Desember 1954 tercapai kesepakatan antara lima negara Asia
untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang
Gambar 3.3: Pertemuan Dewan Keamanan PBB
yang membahas situasi Libanon tanggal 30 Juli
2006 Sumber: Sindo, 1 Agus-
tus 2006
PKn SMPMTs Jilid 3
100
dilaksanakan pada tanggal 18–25 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung. Pemrakarsa KAA adalah Indonesia diwakili
oleh PM Mr. Ali Sastroamijoyo; India diwakili oleh PM Jawaharlal Nehru; PM Pakistan oleh Mohammad Ali; PM Srilanka Sir John
Kotelawala, dan PM Burma oleh U Nu.
Tujuan diadakan KAA antara lain: a. Memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika dalam
bidang ekonomi dan sosial budaya. b. Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme.
c. Memperbesar peranan Asia Afrika di dunia dalam mengusahakan perdamaian dunia.
Konferensi Asia Afrika menghasilkan dokumen berse- jarah dengan nama Dasasila Bandung yang berisi prinsip-
prinsip hubungan internasional dalam rangka memelihara dan memajukan perdamian dunia. Prinsip-prinsip itu adalah:
a. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB.
b. Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa c. Mengakui persamaan ras dan persamaan bangsa, baik
besar maupun kecil. d. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-
soal dalam negeri negara lain.
Gambar 3.4: Sidang KAA
Sumber: 30 Tahun Indo- nesia Merdeka
102
PKn SMPMTs Jilid 3
e. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif yang sesuai
dengan Piagam PBB. f. 1 Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan
kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar.
2 Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
g. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial
atau kemerdekaan politik suatu negara. h. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan
jalan damai seperti perundingan, persetujuan. Abritase atau penyelesaian hukum atau cara damai lain-lain lagi menurut
pilihan pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai dengan Piagam PBB.
i. Memajukan kepentingan bersama dan bekerja sama. j. Menghormati hukum dan kewajiban internasional.
Dengan hasil keputusan dan prinsip-prinsip Konferensi Asia Afrika telah mempengaruhi situasi politik dunia saat itu
antara lain: a. Ketegangan dunia semakin berkurang.
b. Perjuangan bangsa-bangsa Asia Afrika demi kemerdeka- annya semakin meningkat.
c. Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapus- kan rasdiskrimasi di negaranya.
d. Politik bebas aktif yang dijalankan oleh Indonesia, India, Burma, dan Srilanka mulai diikuti oleh negara-negara lain
yang tidak termasuk Blok Barat dan Blok Timur. e. Belanda kesulitan dalam menghadapi negara-negara Asia
Afrika di PBB sebab dalam Sidang Umum PBB, negara Asia Afrika mendukung tuntutan Indonesia atas Irian Barat.
f. Diselenggarakan konferensi-konferensi berbagai golongan masyarakat Asia Afrika, antara lain 1 Konferensi Ahli Hukum
Asia Afrika di Tokyo tahun 1961; 2 Konferensi Pengarang Asia Afrika di Kolombo tahun 1962; 3 Konferensi Wartawan
Asia Afrika di Jakarta tahun 1963 dan 4 Konferensi Islam Asia Afrika di Bandung tahun 1965.