PKn SMPMTs Jilid 3
67
Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda berpedoman pada peraturan pemerintah. Kelurahan
dipimpin oleh lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari bupatiwali kota. Lurah
mempunyai tugas: a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan.
b. Pemberdayaan masyarakat. c. Pelayanan masyarakat.
d. Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum. e. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
Lurah diangkat oleh bupatiwali kota atas usul camat dari pegawai negeri sipil yang menguasasi pengetahuan
teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-perundangan. Lurah bertanggung
jawab kepada bupatiwali kota melalui camat. Lurah dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh perangkat kelurahan.
Perangkat kelurahan bertanggung jawab kepada lurah.
6. Keuangan daerah
Sumber-sumber pendapatan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi adalah Pendapatan Asli Daerah
PAD, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Gambar 2.6: Kantor Bupati Karang-
anyar Sumber: Dokumen
Pribadi
68
PKn SMPMTs Jilid 3
Sumber pendapatan asli daerah terdiri dari hasil pajak daerah, hasil restribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Dana perimbangan terdiri dari atas dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum DAU, dan sumber daya alam.
Selanjutnya ditegaskan bahwa, dana bagi hasil yang bersumber dari pajak terdiri dari:
a. PBB sektor pedesaan, perkotaan, perkebunan,
pertambangan, serta kehutanan. b. Bea Perolehan Atas Hak Tanah dan Bangunan BPHTB
sektor pedesaan, perkotaan, perkebunan, pertambangan, serta kehutanan.
c. Pajak penghasilan PPh. Sedangkan dana bagi hasil yang bersumber dari
sumber daya alam berasal dari kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi,
pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi, hal ini ditegaskan Pasal 11 Ayat 3 UU No. 332004.
Dana bagi hasil dari penerimaan PBB dan BPHTB dibagi antara daerah provinsi, daerah kabupatenkota, dan
pemerintah. Penerimaan negara dari pajak bumi dan bangunan
dibagi dengan imbangan 10 untuk pemerintah pusat dan 90 untuk daerah.
Penerimaan negara dari bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dibagi dengan imbangan 20 untuk
pemerintah pusat dan 80 untuk daerah. 10 dari penerimaan PBB dan 20 dari penerimaan bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan dibagikan kepada seluruh kabupaten dan kota.
Penerimaan negara dari sumber daya alam sektor kehutanan, sektor pertambangan umum, dan sektor
perikanan dibagi dengan imbangan 20 untuk pemerintah pusat dan 80 untuk pemerintah daerah.
PKn SMPMTs Jilid 3
69
Sementara itu penerimaan negara dari sektor gas alam setelah dikurangi pajak dibagikan dengan imbangan
70 untuk pemerintah pusat dan 30 untuk daerah. Dana alokasi umum dialokasikan berdasarkan
persentase tertentu dari pendapatan dalam negeri neto yang ditetapkan dalam APBN. Sedang DAU untuk suatu daerah
ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang menekankan pada aspek pemerataan dan keadilan yang selaras dengan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang formula dan perhitungan DAU-nya ditetapkan sesuai undang-undang.
Dana Alokasi Khusus dialokasikan dari APBN kepada daerah tertentu dalam rangka pendanaan pelaksanaan
desentralisasi untuk: a. Mendanai kegiatan khusus yang ditentukan pemerintah
atas dasar prioritas nasional. b. Mendanai kegaiatan khusus yang diusulkan daerah
tertentu.
Dari uraian di atas bahwa sumber pendapatan daerah diperoleh dari PAD, dana perimbangan, dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah. Pendapatan daerah lain-lain yang sah meliputi hibah, dana darurat, dan lain-lain
Gambar 2.7: Kantor Pendapatan
Daerah Kabupaten Karanganyar
Sumber: Dokumen Pribadi
70
PKn SMPMTs Jilid 3
pendapatan yang ditetapkan pemerintah. Hibah yang dimaksud adalah bantuan yang berupa uang, barang atau
jasa yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan- badan usaha dalam negeri atau luar negeri.
7. Peraturan daerah dan peraturan kepala daerah
Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan bersama DPRD. Perda dibentuk
dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah provinsi kabupatenkota dan tugas pembantuan.
Perda merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan
memperhatikan ciri khas masing-masing daerah. Perda dilarang bertentangan dengan kepentingan umum danatau
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Perda berlaku setelah dindangkan dalam lembaran daerah.
Perda dibentuk berdasarkan asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang meliputi: kejelasan
tujuan, kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat; kesesuaian antara jenis dan materi muatan, dapat
dilaksanakan, kedayagunaan dan kehasilgunaan, kejelasan rumusan, dan keterbukaan.
Materi muatan Perda mengandung asas: pengayoman, kemanusiaan; kebangsaan, kekeluargaan,
ke-Nusantaraan, Bhinneka Tunggal Ika, keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan,
ketertiban dan kepastian hukum danatau keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
Rancangan Perda dapat berasal dari DPRD, gubernur atau bupatiwali kota.
8. Rencana pembangunan daerah
Dalam rangka penyelenggarakan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembanguna nasional.