Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bermasyarakat,
110
PKn SMPMTs Jilid 3
Perkembangan iptek khususnya bidang media komunikasi telah membuat dunia menjadi sempit tidak ada lagi batas ruang
dan waktu antarnegara di dunia. Globalisasi telah menghilangkan batas-batas negara dan perbedaan antarbangsa. Pada era
globalisasi tidak ada bagian dunia yang terisolir. Suatu peristiwa yang terjadi di belahan dunia secara cepat tersebar ke seluruh
pelosok dunia. Contoh peristiwa gempa di DIY dan Jawa Tengah, Sabtu, 27 Mei 2006 yang meratakan ribuan rumah dan lebih dari
6.000 ribu jiwa meninggal dengan hitungan detik sudah tersiar ke seluruh dunia.
Kita menganut paham menghormati bangsa-bangsa lain dan membina solidaritas antarbangsa. Kita ingin ikut melaksanakan
ketertiban dunia. Dalam pergaulan antarbangsa yang di dalamnya terdapat era teknologi komunikasi modern, begitu banyak paham
dan nilai yang masuk ke dalam masyarakat kita.
Benturan, pergeseran, dan penggoyahan nilai-nilai khas bangsa dan nilai-nilai yang ingin dikembangkan berdasarkan budaya
Pancasila, tidak dapat dihindari. Oleh karena itu perlu diusahakan pembinaan dan pemantapan masyarakat kita di dalam nilai-nilai yang
kita anggap sesuai. Apabila masyarakat dibina untuk tidak bersifat fanatisme dan kepicikan, maka daya tahan dan daya tangkal
masyarakat akan mampu menahan benturan dan pergeseran.
Gambar 3.8: Penghan- curan miras oleh
Kepolisian Sumber: Solo Pos, 23
September 2006
PKn SMPMTs Jilid 3
110
Kesimpangsiuran norma sopan santun umum, kebebasan seks, komersialisasi seks, pola hidup mewah, individualisme,
liberalisme anarkistik, otonomi pribadi dan bebas nilai banyak melanda msyarakat modern. Masyarakat modern yang bertumpu
pada iptek, sering berpikir dengan pola empirisme. Empirisme dapat mengakibatkan agnostisisme, materialisme, dan ateisme. Mentalitas
empirik lebih senang menganut paham pragmatisme dan utilitarisme. Pemikiran-pemikiran metafisik transedental karena ditolak dianggap
tidak relevan dan membuang-buang waktu.
Globalisasi merupakan suatu proses atau bentuk di mana kelompok-kelompok masyarakat dari seluruh penjuru dunia saling
mengenal, bekerja sama, berinteraksi sebagai masyarakat baru. Globalisasi dapt dilakukan dengan melewatri batas-batas negara
sehingga globalisasi memiliki dampak dalam kehidupan. Dampak itu dapat berupa positif maupun bersifat negatif. Dampak yang positif
dapat berupa dapat mengembangkan pengetahuan dan tekonolgi; makin luasnya wawasan, pertukaran kebudayaan, dan dapat
meningkatkan kesejahteraan serta mudahnya menerima imformasi. Di samping dampak positif ada dampak negatif yang harus
diwaspadai seperti terjadinya pergeseran budaya dan terjadinya dominasi dari yang kuat terhadap yang lemah.
Dalam pandangan Bapak Sutrisno mantan wakil presiden RI tahun 1993–1998 kondisi bangsa yang terpuruk ini disebabkan
komponen bangsa cendurung melupakan landasan dan tumpuan berpijak. Landasan dan pijakan bangsa Indonesia tidak lain adalah
Pancasila. Jadi Pancasila dalam era globalisasi ini harus dijadikan landasan berpijak bagi kehidupan bangsa Indonesia.