PENDAPATAN BEBAN USAHA LAINNYA

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated

30. MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN lanjutan

30. MANAGEMENT OF FINANCIAL RISK continued

Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan untuk meminimalisir potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risiko- risiko tersebut. Berikut ini adalah ikhtisar tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha: Financial risk management is designed to minimize the potential and adverse financial effects which might arise from such risks. The Group’s financial risk management objectives and policies are summarized as follows:

a. Risiko Kredit

a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Credit risk is the risk when one party to a financial instrument will fail to discharge an obligation and cause the other party to incur a financial loss. Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan yang untuk saat ini cenderung terbatas. Untuk mengurangi risiko ini, Kelompok Usaha berusaha untuk memastikan penjualan mangan hanya dilakukan setelah menerima pembayaran di muka terlebih dahulu dan mempunyai perjanjian yang mengikat secara hukum. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih lihat Catatan 5 dan 6. Credit risk faced by the Group arising from the credit granted to its customers is currently very limited. Nevertheless, to mitigate this risk, the Group tries to ensure that manganese sales are made only after the receipt of advance payments and legally binding agreements are in place. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts see Notes 5 and 6. Kelompok Usaha juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penampatan dana di bank dalam bentuk rekening lancar. Untuk mengatasi risiko ini, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik lihat Catatan 4. The Group is also exposed to credit risk arising from the funds palced by the Group in banks in the form of current account. To mitigate this risk, the Group has a policy to place its funds only in banks that have good reputation see Note 4. Risiko kredit dari asset keuangan lainnya dianggap tidak signifikan. Credit risk from other financial assets is not considered significant.

b. Risiko Pasar

b. Market Risk

1 Risiko Mata Uang 1 Foreign Currency Risk Kelompok Usaha melakukan transaksi bisnis dalam beberapa mata uang asing dan karena itu terkena risiko mata uang asing. Kelompok Usaha tidak memiliki kebijakan mata uang asing lindung nilai. Namun manajemen memonitor eksposur mata uang asing dan akan mempertimbangkan lindung nilai risiko mata uang asing yang signifikan harus diperlukan. The Group transacts business in some foreign currencies and therefore is exposed to foreign exchange risk. The Group does not have a foreign currency hedging policy. However management monitors foreign exchange exposure and will consider hedging significant foreign exchange risk should the need arises. Tabel berikut menunjukkan aset keuangan Kelompok Usaha yang signifikan yang didenominasi dalam mata uang asing dan setara rupiah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. The following table shows the Group’s significant foreign currency-denominated financial assets and their Rupiah equivalents as of December 31, 2013 and 2012.