Aset Tetap SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

l. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi

dan Evaluasi lanjutan l. Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets continued Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivititas operasi. Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated statement of cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating activities. Pada saat cadangan terbukti ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan ke “Tambang dalam pembangunan”, yang merupakan bagian dari “Properti Pertambangan”. Biaya pengembangan selanjutnya terkait dengan konstruksi infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas operasional tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai “Tambang dalam pembangunan”. Biaya pengembangan adalah neto dari penerimaan atas penjualan mineral yang ditambang pada tahap pengembangan. When proven reserves are determined, exploration and evaluation assets are reclassified to “Mining under development”, which are included in “Mining Properties”. All subsequent development costs relating to construction of infrastructure required to operate the mine is capitalized and classified as “Mining under development”. Development costs are net of proceeds from the sale of mineral extracted during the development phase. Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam pembangunan” diklasifikasikan ke “Tambang berproduksi” dalam properti pertambangan atau komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Once development is completed, all assets included in “Mining under development” are reclassified as either “Production mines” under mining properties or other component of fixed assets. Production mines are stated at cost, less accumulated amortization and accumulated impairment losess, if any. Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai. Mining properties include assets in production and in development, assets transferred from exploration and evaluation assets. Mining properties in development are not amortized until production commences. Ketika selanjutnya pengeluaran pengembangan terjadi pada properti pertambangan setelah dimulainya produksi, akumulasi pengeluaran yang dilakukan diakui sebagai bagian dari tambang dalam produksi apabila kemungkinan tambahan manfaat ekonomi masa depan yang terkait dengan pengeluaran tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha. Jika tidak pengeluaran tersebut diklasifikasikan sebagai biaya produksi. When further development expenditure is incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure is carried forward as part of the “mines in production” when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise such expenditure is classified as a cost of production. Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis. The accumulated costs of production mines are amortized on the unit-of-production method over the economically recoverable reserves of the respective mines.