MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Surat pernyataan dukungan kegiatan

pertambangan a. Statement of support letter related to mining activities Sejak tahun 2008 hingga 2013, SMR, Entitas Anak, memperoleh surat pernyataan dukungan dari pemilik lahan, tua adat, dan aparat desa dari enam desa di Kecamatan Kuatnana dan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. From 2008 until 2013, SMR, a subsidiary, had obtained the statement of support letter from the land owners, elders and the related village officials from six villages located in Kuatnana and Amanuban Tengah Sub-districts, Timor Tengah Selatan District, Nusa Tenggara Timur Province. Surat pernyataan dukungan tersebut berisi dukungan dari para pemilik tanah terkait kegiatan penambangan mangan SMR dengan memberikan hak pengelolaan atas tanah yang dimiliki pemilik lahan kepada SMR, yang berlaku selama masa izin usaha pertambangan, dan perpanjangannya, yang dimiliki oleh SMR. Hak pengelolaan tersebut termasuk namun tidak terbatas untuk menyerahkan dan menggunakan lahanbidang tanah, melakukan kegiatan pembukaan lahan land clearing, pembuatan jalan akses baru ke area tambang, perbaikan jalan akses yang sudah ada, pengangkutan hasil tambang, dan penjualan hasil tambang di wilayah tersebut. Such statement of support letter contains the support from the land owners related to SMR’s manganese mining activities by giving SMR the right to use and manage the land owned by the land owners during the period covered by SMR’s mining business license, including probable extension periods. Such right to use and manage includes, but not limited to, the transfer and use of landparcel of land, conduct of land clearing, establishment of a new access road to the mine sites, repair of existing access road, loading of mining products and sale of the mining products in such area.

b. Surat kesepakatan bersama

b. Joint arrangement letter

SMR dan masing-masing dari pemilik lahan yang terletak di WIUP SMR telah menandatangani surat kesepakatan bersama yang berlaku selama umur IUP-OP SMR termasuk perpanjangan dan perubahannya, yang diantaranya mengatur sebagai berikut: SMR and each of land owners located in the WIUP of SMR have signed joint arrangement letters valid for the periods covered by the IUPOP of SMR including the period of its extension and amendment, which contain, among others, the following matters: • Pemilik lahan meminta SMR untuk melaksanakan kegiatan penambangan di wilayah tanah milik pemilik lahan. • Penegasan kembali atas penyerahan hak pengelolaan bidang tanah milik pemilik lahan kepada SMR lihat Catatan 31a untuk selanjutnya SMR menjadi pemegang yang sah atas hak pengelolaan tersebut. • Atas penyerahan hak pengelolaan dari pemilik lahan tersebut, SMR menunjuk pemilik lahan untuk melakukan kegiatan pengawasan dan pemilahan mangan yang dihasilkan dari kegiatan penambangan pada bidang tanah yang dimiliki pemilik lahan. • Terkait dengan aktivitas pengawasan dan pemilahan pemilik lahan, SMR bersedia membayar kepada pemilik lahan senilai Rp 400 per kilogram atau setara dengan Rp 400.000 per ton atas mangan yang diperoleh. • The land owners have asked SMR to undertake the mining activities in the land owned by them. • Re-enactment of the transfer of right to use and manage the land owned by the land owners see Note 31a, of which SMR has become the official holder of such right to use and manage. • In relation to the transfer of such right to use and manage from the land owners, SMR has appointed the land owners to perform the controlling and sorting activities on manganese produced from the mining activities on land owned by the land owners. • In relation to the controlling and sorting activities of the land owners, SMR has agreed to pay to the land owners Rp 400 per kg or equivalent to Rp 400,000 per tonne on the manganese produced. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS continued

b. Surat kesepakatan bersama lanjutan

b. Joint arrangement letter continued

Biaya yang terjadi sehubungan dengan aktivitas pengawasan dan pemilahan mangan tersebut dikelompokkan sebagai biaya penggalian dan pengerukan dalam ”Beban Pokok Penjualan”. The expenses incurred in relation to the controlling and sorting activities on the manganese produced are classified as digging and dredging expenses which are charged to ”Cost of Goods Sold”.

c. Komitmen penjualan

c. Sales commitments

Pada tanggal 31 Desember 2012, SMR memiliki komitmen untuk menjual mangan kepada CV Sinar Surya dengan total kuantitas mangan dan harga yang telah disepakati, yang akan diserahkan terpenuhinya hingga jumlah kuantitas yang disepakati. SMR menerima pembayaran dimuka sebesar Rp 352.800.000 yang akan diperhitungkan terhadap penjualan mangan terkait, yang dicatat sebagai ”Uang Muka Pelanggan”. As of December 31, 2012, SMR has commitments to sell manganese to CV Sinar Surya at specified agreed quantity of manganese and price, which will be delivered until the agreed quantity is reached. SMR has received an advance payment amounting to Rp 352,800,000 which will be applied against the invoice price of the manganese to be sold, which is recorded as “Advances from Customers”.

d. Liabilitas pengelolaan lingkungan hidup

d. Environmental obligations

Kegiatan usaha Kelompok Usaha telah, dan di masa mendatang mungkin, dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam peraturan pengelolaan lingkungan hidup. Kebijakan Kelompok Usaha adalah berusaha untuk memenuhi semua ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan menerapkan ukuran yang secara teknis dapat dibuktikan dan secara ekonomis memungkinkan. The operations of the Group have been, and may in the future be, affected from time to time by changes in environmental regulations. The Group’s policy is to comply with all applicable regulations issued by the Government of the Republic of Indonesia, by applying technically proven and economically feasible measures. Kelompok Usaha telah membentuk provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Catatan 19. The Group has recognized provision for environmental and reclamation costs Note 19.

e. Royalti

e. Royalty

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 452003, seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan sekarang Izin Usaha Pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksplorasiiuran eksploitasiroyalti sebesar 3,25 dari harga jual untuk jenis bahan galianmineral berupa mangan. SMR mencatat biaya royalti dimaksud sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan”. Based on Government Regulation No. 452003, all companies holding mining rights currently mining business license will have an obligation to pay an exploration feeexploitation feeroyalty for manganese minerals, computed at 3.25 of sales price. SMR recorded the royalty fee as part of “Cost of Goods Sold”.

f. Peraturan kehutanan

f. Foresty regulation

Pada tanggal 10 Maret 2006, Menteri Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.14Menhut-II2006 ”Peraturan Kehutanan 2006” mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang menjelaskan mengenai izin untuk menggunakan hutan bukan untuk kegiatan hutan. On March 10, 2006, the Ministry of Forestry issued Ministerial Regulation No. P.14Menhut- II2006 the “2006 Forestry Regulation” regarding Guidelines for BorrowingUse of Forest Areas describing the permit to use forests for non-forestry activities.