Peraturan menteri No. 172010 PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING lanjutan 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS continued

j. Peraturan mengenai Peningkatan Nilai Tambah

Mineral lanjutan j. Regulations on Domestic Value-Add Minerals continued Berdasarkan Surat Menteri Pedagangan Republik Indonesia No. 03.PE-05.12.0092 tanggal 24 Oktober 2012 dan No. 2335M- DAGSD122012 tanggal 28 Desember 2012, SMR telah menerima persetujuan ekspor produk pertambangan komoditas bijih mangan sebesar 15.000 ton dengan batas waktu pengapalan sampai dengan tanggal 19 Februari 2013. Based on Letter No. 03.PE-05.12.0092 dated October 24, 2012 and No. 2335MDAG SD122012 dated December 28, 2012 of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia, SMR received export approval for manganese ore commodities amounting to 15,000 tonnes with shipment date at the latest on February 19, 2013. Manajemen berpendapat bahwa produk SMR telah memenuhi ketentuan ekspor ini. Namun, SMR masih terus mengevaluasi dampak dari peraturan ini terhadap kegiatan operasinya. Management believes that SMR’s products have satisfied the export requirements. However, SMR is currently assessing the impact of those regulations to its operations. Untuk dapat mematuhi peraturan-peraturan tersebut diatas lihat Catatan 32d-j, Kelompok Usaha terus memonitor perkembangan peraturan- peraturan tersebut dan menganalisa dampak dari peraturan tersebut, jika ada, terhadap operasinya. In order to be in compliance with those regulations above see Notes 32d-j, the Group is closely monitoring their progress and keeps analyzing their impact, if any, on its operations. 32. KELANGSUNGAN USAHA 32. GOING CONCERN Kelompok Usaha mengalami rugi sebesar Rp 45.508.236.240 dan Rp 65.660.812.565 masing- masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Kelompok Usaha memiliki arus kas negatif dari aktivitas operasi pada tahun 2013 dan 2012. The Group suffered loss amounting to Rp 45,508,236,240 and Rp 65,660,812,565 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively. The Group had negative cash flows from operating activities in 2013 and 2012. Dalam mengatasi kondisi ini, Kelompok Usaha telah dan akan secara berkala melakukan langkah-langkah berikut: In response to these conditions, the Group has implemented and continues to implement the following actions: • Menetapkan perencanaan kerja dan anggaran yang terintegrasi dan komprehensif yang mencakup semua aspek kegiatan usaha Kelompok Usaha dan melaksanakan pengendalian yang memadai atas realisasi anggaran dan rencana kerja yang sudah ditetapkan; • Determine an integrated and comprehensive work plan and budget that cover all aspects of the Group’s business activities and perform sufficient control over the budget realization and the established work plan; • Berupaya untuk selalu meningkatkan dan mengoptimalkan kapasitas produksi; • Continuously seek ways to increase and optimize the production capacity; • Meningkatkan efisiensi biaya produksi. Kelompok Usaha dituntut untuk lebih efisien guna menekan biaya produksi dengan cara berupaya untuk meningkatkan utilitas peralatan produksi dan membuat perencanaan tambang yang lebih baik agar dapat menghasilkan hasil yang optimal. • Improve the efficiency in production costs.The Group asserted to be more efficient in order to reduce the production cost by working to enhance the function and production equipment in order to produce optimal results.