The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d. Transactions with Related Parties
Sesuai dengan PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Kelompok
Usaha mengangap pihak yang dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk
mengendalikan dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak langsung atau
mempunyai pengaruh signifikan dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan
operasional selama pihak lain berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional. In accordance with PSAK 7 Revised 2010,
“Related Party Disclosures”, the Group parties are considered to be related if one party has
the ability to control by way of ownership, directly or indirectly or exercise significant
influence by way of participation in the financial and operating policies over the other
party in making financial and operating decisions.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak- pihak berelasi telah diungkapkan dalam
Catatan 28 atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties
are disclosed in Note 28 to the consolidated financial statements.
e. Instrumen Keuangan
e. Financial Instruments
Aset Keuangan Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di
mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the
purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the
financial asset within the timeframe established by the market concerned.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset
keuangannya dalam kategori berikut: i Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, ii Pinjaman yang diberikan dan piutang, iii investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo dan iv Aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
The Group classifies its financial assets in the following categories: i financial assets at fair
value through profit or loss, ii loans and receivables, iii held to maturity investment
and iv available for sale financial assets.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak diperoleh di pasar
aktif. Hal tersebut termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo kurang dari dua belas bulan, jika
tidak, mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang Kelompok Usaha
terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian. As at December 31, 2013 and 2012, the Group
only had financial assets classified as loans and receivables. Loans and receivables are
non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in
an active market. They are included in current assets for maturities shorter than twelve
months; otherwise, they are classified as non- current assets. The Group
loans and receivables comprised of cash on hand and in
banks, trade receivables, other receivables and refundable deposit in the consolidated
statement of financial position.
Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk
menerima arus kas dari aset tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok Usaha telah secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and
subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method less
any impairment. Financial assets are derecognized when the rights to receive cash
flows from the assets have ceased to exist or have been transferred and the Group has
transferred substantially all risks and rewards of ownership.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
e. Instrumen Keuangan lanjutan
e. Financial Instruments continued
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas
keuangannya dalam dua kategori i pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan ii liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies its financial liabilities into two categories i at fair value through profit or
loss and ii financial liabilities measured at amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha
hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi yang terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar,
hutang sewa pembiayaan dan hutang pembiayaan konsumen. Setelah pengakuan awal
yang sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas keuangan
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan
dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah
kadaluarsa. As at December 31, 2013 and 2012, the Group
only had financial liabilities measured at amortized cost that comprised of trade
payables, other payables, accrued expenses, obligation under finance lease and consumer
finance payable. After the initial recognition which is at fair value plus transaction costs, the
Group measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate
method. Financial liabilities are derecognized when the obligation under the liability is
discharged or cancelled or expired.
Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, jika dan hanya jika, Kelompok Usaha 1 saat ini memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2 berniat
untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Offsetting of
Financial Assets and Liabilities
A financial asset and a financial liability is offset and the net amount is presented in
the consolidated statement of financial position when, and only when, the Group 1 currently
has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and 2 intends either
to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
f. Penurunan Nilai Aset Keuangan
f. Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen menilai apakah
terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian
penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai.
At each consolidated statement of financial position date, management assesses whether
there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are
incurred, if and only if, there is an objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai
selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan
pada suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut dikurangi baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian
yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For financial asset measured at amortized cost, loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows
discounted at original effective interest rate of the financial assets. The carrying amount of
the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account.
The amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive
income.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
f. Penurunan Nilai Aset Keuangan lanjutan
f. Impairment of Financial Assets continued
Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha
menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual apakah signifikan atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai secara kolektif penurunan nilai.
Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are individually significant. If the Group determines
that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset
whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit
risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
g. Persediaan g.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
bersih. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya yang timbul sampai persediaan
berada dalam kondisi dan lokasi saat ini di mana ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi
estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories
includes all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their
present location and condition. The cost is determined using the weighted-average
method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business
less the estimated costs necessary to make the sale.
Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat
persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui.
When inventories are sold, the carrying amount of those inventories is recognized as
an expense in the year in which the related revenue is recognized.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya
perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing
persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai
persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada
periode penurunan nilai atau kerugian terjadi. Provision for decline in value of inventory due
to obsolescence, damage, loss and slow movement is determined based on a review of
the condition of individual inventory to reflect its net realizable value at the end of the year.
The amount of any allowance for impairment and all losses of inventories are recognized as
an expense in the period the write-down or loss occurs.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi
bersih, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban
pada periode terjadinya pemulihan tersebut. The amount of any reversal of any allowance
for write-down of inventories, arising from an increase in net realizable value, is recognized
as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in
which the reversal occurs.
h. Biaya Dibayar di Muka h.
Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis
lurus. Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line method.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
i. Aset Tetap
i. Property and Equipment
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga
pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha
menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai jika ada.
At initial recognition, property and equipment are measured at cost which includes
the purchase price and other costs directly attributable to bring the asset to the present
location and condition. After initial recognition, the Group uses the cost model in which all
property and equipment are measured at cost less accumulated depreciation and
accumulated impairment losses if any.
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang
terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan biaya tersebut
dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya
pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Subsequent cost are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate
asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the
item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. The carrying
amount of the replaced part is derecognized during the financial year in which they are
incurred. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of
comprehensive income.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama
estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut: Depreciation is calculated using straight line
method to write off the depreciable amount over their estimated useful lives as follows:
Bangunan Prasarana
Kendaraan dan alat berat Peralatan dan inventaris kantor
Tahun Years
20 4 - 6
4 - 8 4 - 8
Buildings infrastructures
Vehicles and heavy equipment Office equipment and fixture
Masa manfaat ekonomi, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun
keuangan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method of property and
equipment are reviewed at each financial year end with
the effect of any changes in acoounting estimates
accounted for on a prospective basis.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan
pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada
tanggal aset tersebut siap digunakan. Construction in progress is stated at cost less
any impairment losses. Construction in progress is reclassified to appropriate property
and equipment account when completed and ready for use. Depreciation is charged from
the date the assets are ready for use.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or disposal.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
i. Aset Tetap lanjutan
i. Property and Equipment continued
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut itu dihentikan pengakuannya.
Any gain or loss arising from derecognition of the asset, calculated as the difference between
the net disposal proceeds and the carrying amount of the item,
is recognized in consolidated statement of comprehensive
income in the year the item is derecognized.
j. Sewa
j. Leases
Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi atau serangkaian transaksi, merupakan perjanjian
sewa atau mengandung sewa jika Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian tersebut
memberikan hak untuk menggunakan suatu aset atau sekelompok aset selama periode tertentu
dengan
imbalan suatu atau serangkaian pembayaran.
Pertimbangan tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi terhadap substansi
perjanjian terlepas dari bentuk formal dari perjanjian sewa tersebut.
An arrangement, comprising a transaction or a series of transactions, is or contains a lease if
the Group determines that the arrangement conveys a right to use a specific asset or
assets for an agreed period of time in return for a payment or a series of payments. Such a
determination is made based on an evaluation of the substance of the arrangement and is
regardless of whether the arrangement takes the legal form of a lease.
1 Sewa operasi Sewa di mana secara substansial seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan secara efektif
tetap dimiliki
oleh lessor
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dikurangi
insentif yang diterima dari lessor diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus
selama periode manfaat yang diharapkan. 1 Operating lease
Leases under which substantially all the risks and benefits of ownership are
effectively retained by the lessor are classified as operating leases. Operating
lease payments, net of any incentives received from the lessor, are charged as
an expense on a straight-line basis over the period of expected benefit.
2 Sewa pembiayaan
Sewa atas aset tetap di mana Kelompok Usaha, sebagai lessee,
menanggung seluruh risiko, dan manfaat dari kepemilikan
aset secara substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal
sewa, sewa pembiayaan dicatat sebesar nilai yang terendah antara nilai wajar aset
sewaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
2 Finance leases Leases of property and equipment where
the Group, as lessee, has
assumes substantially all the risks, and rewards of
ownership are classified as finance lease. Finance leases are capitalized at the
inception of the lease at the lower of the fair value of the leased property or the
present value of the minimum lease payments.
Sesuai kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka
pendek dan jangka panjang. Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai
hutang dan biaya keuangan.
Biaya keuangan dibebankan pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sehingga dapat menghasilkan
suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo hutang setiap periode.
The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in short-
term and long-term payables. Each lease payment is allocated between the liability
and finance cost. The finance cost is charged to the consolidated statement of
comprehensive income over the lease period so as to produce a constant
periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
j. Sewa lanjutan
j. Leases continued
2 Sewa pembiayaan lanjutan
Aset sewa guna usaha disusutkan dengan kebijakan yang sama dengan yang
diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, ketika tidak ada kepastian
yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih
pendek antara umur manfaat aset atau masa sewa.
2 Finance leases continued Leased assets are depreciated using
the same policies as applied to fixed assets under direct ownership. However,
when there is no reasonable certainty that Group will obtain ownership by the end of
the lease term, then the leased assets are depreciated over the shorter of the
estimated useful life of the asset or the lease term.
3 Transaksi jual dan sewa kembali
Transaksi jual dan sewa kembali melibatkan penjualan suatu aset dan penyewaan
kembali aset yang sama. Dalam transaksi jual dan sewa kembali yang menghasilkan
sewa pembiayaan, Kelompok Usaha telah menangguhkan dan mengamortisasi selama
masa sewa keuntungan dari hasil penjualan dari jumlah tercatat aset sewaan.
3 Sale-and-leaseback transaction A sale and leaseback transaction involves
the sale of an asset and leasing back of the same asset. In a sale and leaseback
transaction which results in finance lease, the Group has deferred and amortized
over the lease term the excess of the sales proceeds over the carrying amount
of the leased asset.
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
k. Impairment of Non-Financial Asset
Aset yang diamortisasi diuji untuk penurunan nilai apabila
terdapat peristiwa atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat
aset tidak dapat diperoleh kembali.
Penurunan nilai diakui untuk jumlah di mana jumlah tercatat aset melebihi jumlah
terpulihkannya. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi
biaya untuk menjual atau nilai pakai. Untuk tujuan pengujian
terhadap penurunan nilai, aset
dikelompokkan hingga unit terkecil yang dapat teridentifikasi
dalam menghasilkan arus kas terpisah unit penghasil kas. Aset non-keuangan
yang mengalami penurunan nilai ditelaah untuk kemungkinan pemulihan dari penurunan nilai
tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Assets that are subject to amortization are
reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that
the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for
the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount.
The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in
use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest
levels for which there are separately identifiable cash flows cash-generating units.
Non-financial assets that suffered an impairment are reviewed for possible reversal
of the impairment at each reporting date.
Kerugian penurunan nilai tersebut harus
dipulihkan jika telah terjadi perubahan dalam perkiraan yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset. Kerugian penurunan nilai hanya akan dipulihkan sejauh jumlah tercatat aset
tidak melebihi jumlah tercatat yang telah
ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, jika tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui. An impairment loss is reversed if there has
been a change in the estimate used to determine the recoverable amount of an asset.
An impairment loss is only reversed to the extent that the asset’s carrying amount does
not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or
amortization, if no impairment loss had been recognized.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
l. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi
dan Evaluasi l.
Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan
pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah
sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
Exploration and evaluation activities involve the
search for mineral resources, the determination of technical feasibility and the
assessment of commercial viability of an identified resource. Such activities include:
i pengumpulan data eksplorasi melalui
topografi, studi geokimia dan geofisika; ii pengeboran, penggalian dan sampel;
i gathering exploration data through
topographical, geochemical and geophysical studies;
ii exploratory drilling, trenching and sampling;
iii menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan
iv meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur.
iii determining and examining the volume and grade of the resource; and
iv surveying transportation and infrastructure requirements.
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi
khusus dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif. Biaya
lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di
daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin.
Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are
charged to consolidated statement of comprehensive income. License costs paid in
connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized
over the term of the license or permit.
Biaya eksplorasi dan evaluasi termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi
dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam keadaan berikut:
Exploration and evaluation costs including amortization of capitalized license costs are
capitalized as incurred, except in the following circumstances:
i sebelum memperoleh hak hukum untuk
mengeksplorasi suatu wilayah tertentu; ii setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan
teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya
cadangan terbukti. i
before the legal rights to explore a specific area are obtained;
ii after the technical feasibility and commercial viability of extracting a mineral
resource are demonstrable or proven reserves are discovered.
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun Aset Eksplorasi dan Evaluasi dan
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset
tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi
penurunan
nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk
setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait yang merupakan
unit penghasil kas terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan
evaluasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Capitalized exploration and evaluation costs
are recorded under “Exploration and
Evaluation Assets” and are subsequently
measured at cost less any allowance for impairment. Such assets are not depreciated
as they are not available for use but monitored for indications of impairment. Where a potential
impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in
conjunction with the group of operating assets representing a cash generating unit to which
the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration and evaluation costs are
not expected to be recovered, it is charged to consolidated statement of comprehensive
income.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
l. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi
dan Evaluasi lanjutan l.
Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets continued
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai
arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas
terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan
diklasifikasikan sebagai aktivititas operasi.
Cash flows associated with capitalized
exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated
statement of cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that
are expensed are classified as operating activities.
Pada saat cadangan terbukti ditentukan, aset eksplorasi dan
evaluasi diklasifikasikan ke “Tambang dalam pembangunan”,
yang merupakan bagian dari “Properti Pertambangan”.
Biaya pengembangan selanjutnya terkait dengan konstruksi infrastruktur yang diperlukan untuk
menjalankan aktivitas operasional tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai
“Tambang dalam pembangunan”. Biaya pengembangan adalah neto dari penerimaan atas
penjualan mineral yang ditambang pada tahap pengembangan.
When proven reserves are determined,
exploration and evaluation assets are
reclassified to “Mining under development”, which are included in “Mining Properties”. All
subsequent development costs relating to construction of infrastructure required to
operate the mine is capitalized and classified as “Mining under development”. Development
costs are net of proceeds from the sale of mineral extracted during the development
phase.
Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam
pembangunan” diklasifikasikan ke “Tambang
berproduksi” dalam properti pertambangan atau komponen lain dalam aset
tetap. Tambang
berproduksi dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi
penurunan nilai, jika ada. Once development is completed, all assets
included in “Mining under development” are reclassified as either “Production mines” under
mining properties or other component of fixed assets. Production mines are stated at cost,
less accumulated amortization and accumulated impairment losess, if any.
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, aset yang
ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap
pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.
Mining properties include assets in production and in development, assets transferred from
exploration and evaluation assets. Mining properties in development are not amortized
until production commences.
Ketika selanjutnya pengeluaran pengembangan terjadi pada properti pertambangan setelah
dimulainya produksi, akumulasi pengeluaran yang dilakukan diakui sebagai bagian dari tambang
dalam produksi apabila kemungkinan tambahan manfaat ekonomi masa depan yang terkait
dengan pengeluaran tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha. Jika tidak pengeluaran tersebut
diklasifikasikan sebagai biaya produksi. When further development expenditure is
incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure
is carried forward as part of the “mines in production” when it is probable that additional
future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise
such expenditure is classified as a cost of production.
Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan
metode unit produksi sepanjang cadangan tambang tersebut dapat dipulihkan secara
ekonomis. The accumulated costs of production mines
are amortized on the unit-of-production method over the economically recoverable reserves of
the respective mines.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
m. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang m.
Long-Term Employee Benefits Liability
Kelompok Usaha menyediakan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang
No. 132003. Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di
dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan
metode aktuarial Projected Unit Credit. The Group provides post employment benefits
in accordance with Law No. 132003. The calculation of long-term employee
benefits liability is based on the projected unit credit
actuarial method.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10 dari nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja dari para pekerja dalam program. The accumulated unrecognized actuarial gains
and losses that exceed 10 of the present value of the defined benefit obligation at the
beginning of the reporting period is recognized on the straight-line method over the expected
average remaining working lives of the participating employees.
Jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya
akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut
menjadi vested. Past service cost is recognized immediately if
the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the
average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang
pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini
kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan
keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui.
The amount recognized as long-term employee benefits liability in the consolidated
statement of financial position represents the present value of defined benefit obligation
adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
n. Provisi
n. Provisions
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah
liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. A provision is recognized when the Group has
a present obligation legal or constructive where, as a result of a past event, it is
probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate
can be made of the amount of the obligation.
‘ Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar
tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk
menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
The provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best
estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic
benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran lingkungan lainnya yang timbul selama tahap
produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during
the production phase of operations are
charged as part of the cost of production.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
n. Provisi lanjutan
n. Provisions continued
SMR, Entitas Anak, memiliki liabilitas tertentu untuk merestorasi dan merehabilitasi daerah
pertambangan serta penarikan aset sesudah produksi selesai. Liabilitas tersebut diakrual
menggunakan metode unit produksi sepanjang umur tambang sehingga akrual tersebut akan
cukup untuk memenuhi liabilitas tersebut ketika produksi dari sumber daya selesai. Perubahan
dalam estimasi biaya restorasi dan lingkungan yang harus dikeluarkan dicatat secara prospektif
selama sisa umur tambang. SMR, Subsidiary, has certain obligations for
restoration and rehabilitation of mining areas and retirement of
assets following the completion of production. Such obligations are
being accrued on the unit-of-production method over the life of the mine so that the
accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource
is completed. Changes in estimated restoration and environmental expenditures to be incurred
are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
o. Tambahan Modal Disetor - Bersih o.
Additional Paid-in Capital - Net
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara agio saham yaitu kelebihan setoran
pemegang saham di atas nilai nominal dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan
penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum perdana lihat Catatan 1b.
Additional paid-in capital includes the difference between the excess of paid-up
capital share made by shareholders over its par value and the direct costs incurred in
respect of the issuance of the Company’s shares in the initial public offering see
Note 1b.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode yang sama
seperti metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan proporsi nilai
buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat sebagai bagian dari Tambahan modal
disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Restructuring transactions of entities under common control are accounted for using
a method similar as the pooling of interest method. The difference between the transfer
price and the proportionate book value of the acquired subsidiary’s net assets is recorded as
part of “Additional paid-in capital” under the equity section of the consolidated statements
of financial position.
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban p.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang. Pendapatan disajikan
setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon.
Revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable.
Revenue is presented net of value added tax, returns, rebates and discounts.
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada
Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu
berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui:
Revenue is recognized when it is probable the economic benefits will flow to the Group
and the revenue can be measured reliably. The following specific recognition criteria must
be met before revenue recognition will be recognized:
1 Komoditas fisik Pendapatan dari penjualan barang diakui
pada saat risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan telah dialihkan kepada
pelanggan. Hal ini biasanya terjadi pada saat barang diserahkan dan pelanggan telah
menerima barang tersebut. 1 Physical commodities
Revenue from the sale of goods is recognized when the significant risks and
rewards of ownership have been transferred to the customer. This is
usually taken as the time when the goods are delivered and the customer has
accepted the goods.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban lanjutan p.
Revenue and Expense Recognition continued
1 Komoditas fisik lanjutan 1 Physical commodities continued
Uang muka yang diterima dari pelanggan atas penyerahan barang selama tahun fiskal
disajikan sebagai “Uang Muka Pelanggan” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Advances received from customers for
goods to be delivered within the following fiscal year are presented as “Advances
from Customers” in the consolidated statement of financial position.
2 Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu-
proporsi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
2 Interest income Interest income is recognized on a time-
proportion basis using the effective interest rate method.
Beban diakui pada saat terjadinya basis akrual. Expenses are recognized as incurred accrual
basis.
q. Pajak Penghasilan q.
Income Tax
Beban pajak penghasilan meliputi jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the current tax and deferred tax.
Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan,
kecuali pajak kini dan pajak tangguhan diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang
diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan
pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas.
Tax is recognized as income or an expense and included in profit and loss for the period,
except to the extent that the tax arises from a transaction or event which is recognized
outside profit or loss. Tax that relates to items recognized in other comprehensive income is
recognized in other comprehensive income and tax that relates to items recognized
directly in equity is recognized in equity.
Pajak Penghasilan Kini Current Income Tax
Aset liabilitas pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari atau dibayarkan
kepada otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak dan peraturan
perpajakan yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian. Current tax asset liability,
which is
determined by the amount of the expected refund or payable to the tax authorities, is
calculated using tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at
the consolidated statement of financial position date.
Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan SPT terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan
interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin
timbul. Management periodically evaluates
the amount reported in the Annual Tax Return SPT in relation to the circumstances in which
the applicable tax regulations are subject to interpretation and, if necessary,
the management will calculate the amount of fees that may arise.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
q. Pajak Penghasilan lanjutan q.
Income Tax continued
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara
dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal laporan posisi
keuangan. Deferred tax is recognized using the liability
method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities
and their carrying amount for reporting
purposes at the end of the reporting period. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan serta atas akumulasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak
dimanfaatkan sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Jumlah tercatat aset pajak
tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan
bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan
seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset pajak tangguhan yang belum diakui
dinilai kembali pada akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba
kena pajak mendatang akan tersedia untuk dipulihkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax
assets are recognized for all deductible temporary differences and for the carryforward
of unused tax losses and unused tax credits to the extent the realization of such tax benefit is
probable. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting
period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will
be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized
deferred tax assets are reassessed at the end of reporting period and are recognized to
the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax
assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan
peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian. Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or
the liability is settled based on tax rates and tax laws that have been enacted or
substantively enacted at the consolidated statement of financial position date.
Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian, kecuali bila berhubungan dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas, dalam hal pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan
langsung ke ekuitas. Deferred tax is charged to or credited in
the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items
charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to
or credited directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, 1 terdapat hak yang
dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini
dan 2 aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. Deferred tax assets and liabilities can be offset
if, and only if, 1 there is a legally enforable right to offset the current tax assets and
liabilities and 2 the deferred tax assets and liabilities relate to the same taxable entity and
the same taxation authority.
r. Rugi Per Saham
r. Loss per Share
Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata- rata tertimbang saham yang ditempatkan dan
disetor penuh selama tahun berjalan. Basic loss per share amount is computed by
dividing the loss for the year attributable to owners of the parent by the weighted average
number of issued and fully paid shares outstanding during the year.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
s. Informasi Segmen
s. Segment Information
Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang
dipersiapkan untuk pembuat keputusan
operasional. Pembuat keputusan operasi adalah pihak
yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja
segmen operasi. Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker.
The chief operating decision maker is responsible for allocating resources and
assessing performance of the operating segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that
segment. They are determined before intragroup
balances and intra-group transactions are eliminated.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha mengklasifikasikan pendapatan,
beban, hasil usaha, aset dan liabilitasnya ke dalam satu segmen, yaitu segmen pertambangan;
sehingga tidak disajikan catatan tersendiri mengenai informasi segmen.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group classifies its revenue, expenses, results,
assets and liabilities under 1 one segment, namely
mining segment; therefore, no separate
disclosure regarding segment information is presented.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
AKUNTANSI YANG PENTING
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan
estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset
dan liabilitas dalam tahun-tahun pelaporan berikutnya. The preparation of the Group’s
consolidated financial statements requires management to make
judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting year.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material
adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future years.
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi Judgments in the Application of Accounting
Policies Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, selain dari
yang melibatkan estimasi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian: In the process of applying the Groups accounting
policies, management has made the following judgments, apart from those involving estimations,
which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial
statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari
lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang
yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas masing-masing.
The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic
environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the
revenues and costs of each respective entity.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi lanjutan Judgments in the Application of Accounting
Policies continued Penentuan Mata Uang Fungsional lanjutan
Determination of Functional Currency continued Penentuan mata uang fungsional mungkin
memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di
lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari.
The determination of functional currency may require judgment due to various complexity, among
others, the entity may transact in more than one currency in its daily business activities.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang
ditetapkan dalam PSAK No. 55 Revisi 2011 telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan
dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan
2e atas laporan keuangan konsolidasian. The Group determines the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2011. Financial assets and financial liabilities are
accounted for and grouped in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2e
to the consolidated financial statements.
Pajak Penghasilan Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan
usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for income taxes. There are certain
transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on
estimates of whether additional taxes will be due.
Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan
berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan
tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan Kelompok Usaha diungkapkan di dalam
Catatan 15b laporan keuangan konsolidasian. Where the final tax outcome of these matters is
different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the income
tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying
amount of the Groups income taxes payable is disclosed in Note 15b to the consolidated financial
statements.
Kapitalisasi Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Capitalization of Exploration and Evaluation Cost
Seperti diungkapkan dalam Catatan 2l, kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi dan
evaluasi menimbulkan adanya sejumlah biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest
yang dipertimbangkan dapat terpulihkan oleh kegiatan
eksploitasi di masa depan atau penjualan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan berdasarkan asumsi tertentu untuk peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya
tentang apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Pertimbangan tersebut dapat
berubah seiring tersedianya informasi baru. As disclosed in Note 2l, the Group’s accounting
policy for exploration and evaluation cost results in certain items of expenditure being capitalized for an
area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale. This
policy requires management to make judgment based on certain assumptions as to future events
and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be
established. Such judgment may change as new information becomes available.