Hasil Analisis Kualitas Relasi antar Saudara Kandung Pada Remaja

membutuhkan pertolongan. Pada relasi B dan relasi C, para informan juga bersedia saling merawat ketika sedang sakit, karena keduanya tinggal serumah sementara orangtua sering berpergian. Pada kedua relasi tersebut, dukungan terlihat dari informan yang lebih tua yang memantau dan mendukung informan yang lebih muda secara akademis. Sementara pada relasi A dan relasi C, informan yang lebih tua berusaha menjadi contoh yang baik untuk informan yang lebih muda karena merasa tidak dapat menjadikan anggota keluarga yang lain sebagai panutan. Ketiga relasi menampakkan sifat symmetrical maupun complementary dalam situasi sehari-hari. Relasi yang symmetrical tampak ketika kedua informan dalam suatu relasi saling mendengarkan, saling memperhatikan, saling menghargai, dan saling mendukung. Relasi berubah menjadi complementary ketika salah satu informan dalam suatu relasi memiliki sebuah keterbatasan, misalnya mengalami kesulitan atau terdapat sifat-sifat tertentu yang mungkin merugikan, dan informan yang lain dapat membantu mengatasi situasi tersebut dengan sifat atau tindakannya. Secara keseluruhan, ketiga relasi memiliki kualitas yang positif, yang ditandai dengan adanya kenyamanan atau kedekatan emosional yang tinggi, frekuensi interaksi yang tinggi, frekuensi konflik yang rendah, intensitas konflik yang ringan, persaingan yang rendah atau tidak ada, serta rasa atau wujud solidaritas yang tinggi. Sifat relasi symmetrical dan complementary menunjukkan bahwa keenam informan dapat menyesuaikan hubungan mereka sesuai dengan kebutuhan atau situasi yang dihadapi, sehingga meningkatkan kualitas relasi. Kesimpulan analisis dapat dilihat dalam tabel berikut. 67 Tabel 3. Kesimpulan Kualitas Relasi A, B, dan C Tema Utama Relasi A Relasi B Relasi C Keintimankedekatan Komunikasi tinggi, terjadi hampir setiap hari Komunikasi tinggi, terjadi setiap hari Komunikasi tinggi, terjadi setiap hari Pertemuan atau berpergian bersama cukup tinggi, 1 – 3 kali seminggu Pertemuan atau berpergian bersama cukup sering Pertemuan atau berpergian bersama cukup sering Durasi pertemuan yang lama, 1 jam hingga seharian penuh Durasi percakapan selama berjam-jam dan terjadi beberapa kali dalam sehari Durasi percakapan selama berjam-jam setiap harinya Saling menceritakan keseharian Saling menceritakan keseharian Saling menceritakan keseharian Saling menceritakan masalah masing-masing Saling menceritakan masalah masing-masing Saling menceritakan masalah masing- masing Ada kenyamanan dalam berinteraksi Ada kenyamanan dalam berinteraksi Ada kenyamanan dalam berinteraksi Merasa dekat dengan satu sama lain dibandingkan dengan saudara kandung yang lain Merasa dekat dengan satu sama lain dibandingkan dengan teman-teman maupun orangtua Merasa dekat dengan satu sama lain Berkeinginan untuk mempertahankan interaksi di masa depan Berkeinginan untuk mempertahankan interaksi di masa depan Berkeinginan untuk mempertahankan interaksi di masa depan Mempersepsikan satu sama lain secara positif Ada rasa saling memahami Ada rasa saling memahami Saling menjaga suasana hati Saling mengkhawatirkan 68 Memiliki hobi yang sama Konflikpersaingan yang rendah Jarang bermasalah Jarang bermasalah Jarang bermasalah Saling mengalah Saling mengalah I6 kakak perempuan mengalah Konflik tergolong ringan Konflik tergolong ringan Konflik tergolong ringan Tidak mempermasalahkan adanya perlakuan berbeda dari orangtua Tidak mempermasalahkan adanya perlakuan berbeda dari orangtua Tidak mempermasalahkan adanya perlakuan berbeda dari orangtua Penyelesaian masalah yang cukup cepat, yaitu 1 – 3 hari Penyelesaian masalah yang cukup cepat, yaitu di hari yang sama Penyelesaian masalah yang cukup cepat, yaitu di hari yang sama Solidaritas Saling mendukung Saling mendukung Saling mendukung Saling memberi solusi Saling memberi solusi Saling memberi solusi Saling bertindak ketika ada masalah Saling bertindak ketika ada masalah Saling mendukung dengan kehadiran Saling mendukung dengan kehadiran Saling mendukung dengan kehadiran Saling mendukung keinginan Saling mendukung keinginan Saling mendukung keinginan Tidak suka ketika saudara kandungnya disakiti Tidak suka ketika saudara kandungnya disakiti Tidak suka ketika saudara kandungnya disakiti Bersedia membantu satu sama lain Bersedia membantu satu sama lain Bersedia membantu satu sama lain Bersedia menerima pendapat satu sama lain Bersedia menerima pendapat satu sama lain Bersedia menerima pendapat satu sama lain Saling merawat ketika sakit Saling merawat ketika sakit Saling mendukung hobi I2 berusaha menjadi contoh yang baik I6 kakak perempuan berusaha menjadi 69 menggantikan anggota keluarga lainnya contoh yang baik menggantikan anggota keluarga lainnya I4 kakak laki-laki memantau keadaan akademis I3 adik laki-laki I6 kakak perempuan memantau keadaan akademis I5 adik laki-laki

A. Pembahasan Hasil Penelitian

Relasi-relasi antarsaudara kandung berkualitas positif dengan memiliki keintiman atau kedekatan yang tinggi, baik fisik maupun emosional. Selain kedekatan, relasi tersebut juga ditandai dengan solidaritas dan konflik atau persaingan yang rendah. Relasi yang bersifat symmetrical dan complementary juga menambah kualitas positif pada relasi penelitian. Dari segi interaksi, terdapat frekuensi komunikasi yang tinggi dengan durasi yang cukup lama pada setiap relasi. Dua bersaudara pada relasi B dan relasi C berkomunikasi setiap hari, sedangkan dua bersaudara pada relasi A berkomunikasi hampir setiap hari. Komunikasi yang lebih intensif pada relasi B dan relasi C mungkin terkait dengan keduanya yang tinggal seatap. Tinggal serumah memungkinkan dua saudara kandung untuk berinteraksi lebih sering dan lebih lama, sehingga mereka menjadi lebih dekat. Hasil penelitian selaras dengan hasil penelitian Monahan et al. 1993, dalam Jennings, 1998 bahwa dua orang saudara kandung biasanya memiliki lebih banyak kesamaan dan lebih kompak jika tinggal satu rumah. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang lebih dekat dengan orang- orang yang tinggal di lingkungan yang sama, bekerja di tempat yang sama, duduk pada kelas yang sama, atau mengunjungi tempat yang sama Bossard, 1932; Burr, 1973; Clarke, 1952; McPherson dkk., 2001, dalam Myers, 2012. Kedekatan geografis proximity atau “jarak fungsional” tersebut merupakan kedekatan secara fisik dan secara kuat berkaitan dengan rasa suka atau keakraban Myers, 2012. Keenam informan menyatakan bahwa mereka dapat menceritakan banyak hal kepada saudara kandungnya, mulai dari pengalaman sehari-hari sampai masalah personal. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Gunarsa 2002 dan Goetting 1986 bahwa anak akan selalu mencari teman yang bisa dipercayai untuk menjadi tempat menumpahkan kesulitan serta mencari dukungan emosional, yang mampu dipenuhi oleh saudara kandung. Ditambah lagi dengan perasaan senasib yang memudahkan mereka untuk saling memahami, seperti diungkapkan oleh informan 1, informan 3, dan informan 6. Kedekatan tersebut, yang mencakup interaksi yang tinggi dengan komunikasi yang berisi pertukaran pikiran dan perasaan, tampak jelas pada relasi B yang terdiri dari dua bersaudara laki-laki. Realitas tersebut tidak cocok dengan teori Shriner 1999 yang menyatakan bahwa dua orang saudara kandung laki-laki akan memiliki interaksi yang rendah dan didominasi oleh agresi Minnett, Vandell, dan Santrock, 1983, dalam Santrock, 2007. Kedekatan pada relasi B justru mendukung teori Kier dan Lewis 1998 mengenai interaksi yang lebih intens pada dua saudara kandung yang berjenis kelamin sama. Interaksi pada relasi B banyak diisi dengan bahasan mengenai minat kedua informan akan bersepeda dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut. Kesamaan minat merupakan salah satu hal yang mendorong kedua informan untuk menjadi lebih dekat dan nyaman dengan satu sama lain Borden, 2003. Pelham dkk. 2002, dalam Myers, 2012 menyatakan bahwa manusia cenderung menyukai apapun yang diasosiasikan dengan dirinya, termasuk kesamaan minat. Beberapa eksperimen juga turut mendukung asumsi bahwa kesamaan minat mempengaruhi keakraban, seperti yang dilakukan oleh Newcomb 1961, Lee dan Michael 1996, Buston dan Emlen 2003, dan lain sebagainya Myers, 2012. Sebaliknya pada relasi C, diketahui bahwa informan 5 memiliki minat pada hewan dan sepakbola. Informan 5 banyak menceritakan hal-hal terkait minatnya tersebut kepada informan 6, namun ia mengatakan bahwa informan 6 selalu merespon sekedarnya karena tidak tertarik dengan hewan dan sepakbola. Hal ini berpotensi mengurangi kedekatan keduanya, karena informan 5 dapat merasa tidak diperhatikan. Pada relasi B dan relasi C, kedua saudara kandung tinggal bersama ibu mereka. Akan tetapi, ibu mereka seringkali berpergian ke luar kota dan menjadi jarang berada di rumah. Pada kedua relasi tersebut, informan yang merupakan saudara kandung yang lebih tua juga berkurang kedekatannya dengan ibu karena alasan berkurangnya rasa hormat. Pada relasi B dan relasi C, informan menyatakan bahwa mereka lebih nyaman bercerita pada saudara kandungnya dibandingkan dengan orangtuanya. Hal ini menunjukkan bahwa absennya pendampingan orangtua secara fisik dan relasi yang tidak nyaman dengan orangtua menyebabkan anak untuk menjadi lebih dekat dengan saudara kandungnya. Teori Conger et al. 2009 mengenai secondary caregiver atau saudara kandung yang lebih tua yang menggantikan peran