d Apathetic relationship
Relasi apatetis adalah relasi dengan kedekatan yang minim. Dalam hubungan ini, saudara kandung merasa berbeda atau tidak cocok
dengan satu sama lain. Ketidakcocokan ini mengakibatkan ketidakpedulian dan minimnya keinginan untuk berinteraksi.
e Hostile relationship
Relasi ini didasarkan pada kemarahan, kebencian, dan perasaan- perasaan negatif lainnya. Status saudara kandung menjadi sebuah
status semata dan tidak terdapat kedekatan maupun dukungan emosional satu sama lain.
Paparan di atas menunjukkan bahwa terdapat jenis relasi saudara kandung yang positif dan negatif. Relasi intim, relasi congenial, relasi
loyal Gold, 1989, dalam Myers dan Goodboy, 2010, relasi suportif Fowler, 2009, relasi cooperativefriendly Wish et al., 1976, dalam
Furman dan Buhrmester, 1985, dan relasi warmagreeable Wiggens, 1979, dalam Furman dan Buhrmester, 1985 tergolong dalam relasi yang
positif. Sementara itu, jenis relasi yang tergolong negatif adalah relasi apatetik, relasi hostile Gold, 1989, dalam Myers dan Goodboy, 2010,
relasi negatif Fowler, 2009, relasi competitivehostile Wish et al., 1976, dalam Furman dan Buhrmester, 1985, dan relasi coldquarrelsome
Wiggens, 1979, dalam Furman dan Buhrmester, 1985.
5. Kualitas Relasi Saudara Kandung
“Kualitas” adalah tingkat baik buruknya sesuatu, kadar, derajat, taraf, atau mutu dari suatu hal Poerwadarminta, 2003. Maka
“kualitas relasi antarsaudara
kandung” adalah tingkat baik atau buruknya suatu hubungan saling mempengaruhi antara dua atau lebih orang yang seibu
dan seayah. Deskripsi mengenai relasi yang positif menunjukkan bahwa
kualitas relasi antarsaudara kandung yang positif dilihat dari keintiman yang terjadi bila kedua saudara kandung mendapatkan kenyamanan dan
kehangatan dari satu sama lain, mampu terbuka dan saling berbagi cerita, memiliki frekuensi interaksi yang cukup sering, serta memiliki durasi
pertemuan yang cukup dan berkualitas. Terdapat pula solidaritas, yaitu bila kedua saudara kandung saling berempati dan saling mendukung
dalam berbagai situasi. Pada relasi yang berkualitas, seseorang memandang dan menilai saudara kandungnya secara positif. Konflik
maupun persaingan terhitung rendah pada sebuah relasi yang positif, dan kedua saudara kandung mampu menyelesaikan konflik-konflik yang
muncul. Sebaliknya, keintiman atau kehangatan tidak atau jarang ditemukan
pada relasi yang negatif. Kedekatan emosional tidak terlalu menonjol dan komunikasi tidak intensif antara kedua saudara kandung. Tidak terdapat
solidaritas atau sikap saling mendukung antarsaudara kandung, sehingga konflik banyak terjadi dan persaingan tampak dengan jelas.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Relasi Saudara Kandung
Borden 2003 mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi relasi antarsaudara kandung adalah:
a Jarak usia anak dengan saudara kandungnya. Jarak usia yang terlalu
dekat akan memunculkan lebih banyak konflik dan sikap antagonis. b
Ukuran keluarga atau jumlah anggota keluarga. Semakin banyak saudara kandung, semakin terbagi interaksi seseorang untuk setiap
saudara kandungnya. c
Kesamaan minat anak dengan saudara kandungnya. Seseorang cenderung merasa lebih nyaman apabila memiliki kesamaan dengan
saudara kandungnya. d
Jenis kelamin anak dan saudara kandungnya. Hal ini terkait dengan sifat-sifat bawaan atau predisposisi gender.
e Tipe kepribadian anak dan saudara kandungnya. Dalam relasi
saudara kandung, karakteristik individual berpengaruh pada dinamika relasi.
f Urutan kelahiran anak dan saudara kandungnya. Urutan kelahiran
dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merespon secara emosional, dan memandang dunia, terutama bagaimana anak berelasi
dengan orang lain.
g Atribut fisik yang dimiliki anak dan saudara kandungnya. Keadaan
fisik mempengaruhi perlakuan anak terhadap saudara kandungnya. h
Hubungan-hubungan di dalam keluarga. Setiap relasi di dalam keluarga saling mempengaruhi.
i Relasi antarkedua orangtua. Ketidakhangatan maupun kehangatan
yang dilihat anak pada relasi kedua orangtuanya dengan mudah ia terapkan dalam relasi dengan saudara kandungnya.
7. Akibat Kualitas Relasi Saudara Kandung