orangtua Gunarsa, 2002 seringkali diambil alih oleh saudara kandung Wallerstein, 2000. Saudara kandung kemudian berperan penting dalam
sosialisasi anak, yang memberikan pendampingan emosional ketika mereka terpisah dari orangtua Tarren-Sweeney dan Hazell, dalam
Conger et al., 2009. Relasi dengan saudara kandung yang kuat menjadi pelindung anak dari stres akibat perceraian Hetherington, 1988,
Kempton et al., 1991, dalam Jennings, 1998.
D. Kualitas Relasi Saudara Kandung Pada Remaja dari Orangtua Bercerai
Remaja dengan orangtua bercerai terus mencari sumber afeksi dan kebersamaan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, meskipun
peran orangtua sebagai primary caregiver terganggu oleh perceraian Gunarsa, 2002. Relasi mereka dengan teman sebaya yang merenggang
karena rasa minder Guidubaldi, 1987, dalam Noller dan Fitzpatrick, 1993 mengakibatkan mereka mencari afeksi dari saudara kandungnya East, 1992,
dalam Lerner, 2009. Saudara kandung mampu menjadi secondary caregiver yang
menggantikan maupun melengkapi orangtua sebagai figur afeksi Conger et al., 2009 bagi remaja yang orangtuanya bercerai. Perasaan senasib membuat
mereka lebih nyaman dengan satu sama lain. Interaksi dengan saudara kandung juga membantu anak memenuhi kebutuhan bercerita Gunarsa,
2002; Goetting, 1986. Selain itu, remaja dari orangtua bercerai yang berhasil
membentuk relasi yang berkualitas positif dengan saudara kandungnya juga saling mendukung, saling memandang positif, dan jarang bermasalah.
Relasi dengan saudara kandung menjadi tidak harmonis dan tidak berkualitas positif bila anak menyerap agresi dari konflik orangtuanya dan
menerapkannya dalam relasi dengan saudara kandung. Ketidakstabilan yang muncul dalam keluarga setelah perceraian Medinnus dan Johnson, 1969
juga seringkali memunculkan sikap bermusuhan dalam relasi antarsaudara kandung Riggio, 2001. Ketidaksepakatan dalam memihak orangtua
membuat relasi antara dua saudara kandung renggang secara emosional Conger et al., 2009.
Remaja-remaja dengan orangtua bercerai membentuk relasi yang bermacam-macam kualitasnya dengan saudara kandungnya. Penelitian ini
ingin melihat bagaimana relasi antarsaudara kandung remaja dari orangtua bercerai, serta mendeskripsikan kualitas relasi tersebut. Selain itu, penelitian
ini menambah penelitian mengenai kualitas relasi antarsaudara kandung remaja dari orangtua bercerai yang masih sedikit dilakukan di Indonesia.
Skema 1. Skema Kerangka Pemikiran
Relasi saudara kandung pada berbagai keluarga
Orangtua utuh
Orangtua tunggal
Orangtua angkat
Orangtua bercerai
Orangtua tiri
Relasi saudara kandung dari orangtua bercerai dengan
deskripsi yang menunjukkan kualitas relasi saudara kandung