hobi bersepeda satu sama lain. Selain itu, informan 3 banyak menolong informan 4 ketika informan 4 membutuhkan bantuan.
Informan 4 juga mendukung informan 3 dengan memantau keadaan akademis informan 3 di bangku kuliah.
4 Relasi Symmetrical dan Complementary Knapp dan Vangelisti,
1995 Sifat relasi symmetrical diterapkan ketika informan 3 dan
informan 4 saling memenuhi kebutuhan akan afeksi, seperti kebutuhan akan perhatian dan pengertian ketika menceritakan
sebuah masalah. Pembagian tugas rumah dibuat seimbang oleh kedua informan, sehingga keduanya memiliki kesetaraan dalam
hubungan mereka. Akan tetapi, ketika salah satu pihak mengalami keadaan yang sulit sehingga tidak dapat menyelesaikan tugasnya,
pihak yang lain bersedia untuk mengisi tugas tersebut. Meskipun informan 3 merupakan orang yang tertutup dan informan 4 lebih
senang bicara secara terbuka, keduanya saling memahami sifat-sifat tersebut sehingga tidak terjadi konflik. Hal ini merupakan wujud dari
penerapan relasi yang complementary.
3. Relasi C: Informan 5 dan Informan 6
a. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 5
Tabel 2.6. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 5
KETERANGAN TEMPAT
HARI, TANGGAL
WAKTU
Wawancara I Rumah
Informan 5, Jalan Kaliurang
Rabu, 17 Desember 2014
14.00 –
15.00 WIB Wawancara II
Rumah Informan 5,
Jalan Kaliurang Jumat, 19
Desember 2014 13.30
– 15.00 WIB
Member checking Knock
Hangspot, Demangan
Senin, 2 Februari 2015
13.30 –
14.30 WIB
b. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 6
Tabel 2.7. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan 6
KETERANGAN TEMPAT
HARI, TANGGAL
WAKTU
Wawancara I Kafe
Rikidederiko, Sagan
Senin, 15 Desember 2014
18.00 –
20.00 WIB Wawancara II
Rumah Informan 6,
Jalan Kaliurang Jumat, 19
Desember 2014 12.00
– 13.30 WIB
Member checking Shine Cafe,
Selokan Mataram
Minggu, 1 Februari 2015
18.00 –
19.00 WIB
c. Relasi C dari Sudut Pandang Informan 5
Tinggal seatap membantu informan 5 untuk berinteraksi dengan saudara kandungnya informan 6 setiap hari. Setiap keduanya berada
di rumah, komunikasi pasti terjadi. Pembicaraan di antara informan 5
dan informan 6 banyak diisi dengan bercanda. Meskipun begitu, informan 5 mengaku bahwa ia sering bertukar cerita dengan saudara
kandungnya tentang kejadian sehari-hari serta perihal minat informan 5 akan hewan dan sepakbola. Menurut informan 5, saudara kandungnya
tidak begitu memperhatikan ketika ia bercerita tentang minatnya karena saudara kandung memiliki minat yang berbeda. Akan tetapi, informan 5
mengaku tetap menceritakan minatnya kepada saudara kandungnya karena butuh didengarkan. Terkadang, informan 5 dan saudara
kandungnya berdiskusi tentang topik-topik yang lebih serius seperti keluarga. Informan 5 bercerita demikian dalam wawancara:
“Ah, ya lumayan lama sih. Biasanya juga ngobrol sampai kakak-kakakku harus pergi. Bisa berjam-jam. ... Kalau aku
merasa kakak aku bisa bantuin nyelesaiin masalahnya, ya
paling aku cerita ke dia. Kalau nggak ya biasanya tentang
kejadian-kejadian sehari-hari.
Atau nggak
topik pembicaraan yang biasanya aku suka, misalnya bola atau
hewan.” Informan 5, 100 – 101 dan 109 – 113 Informan 5 dan saudara kandungnya juga biasa meminta pendapat
satu sama lain sebelum mengambil suatu keputusan. Selain itu, keduanya juga terbuka menceritakan masalah masing-masing. Informan
5 mengatakan bahwa dirinya merasa kasihan dan bersimpati dengan saudara kandungnya ketika saudara kandungnya bermasalah, namun ia
tidak menindaklanjutinya dengan tindakan. Ketika saudara kandungnya tampak bermasalah, informan 5 lebih suka memberikannya privasi dan
menunggu hingga saudara kandungnya bercerita kepadanya. Tindakan ini disampaikan dalam wawancara:
“Jarang aku ajakin dia untuk membicarakan masalahnya, habis dia suka mulai lebih dulu. Kalau dia
nggak mau bicarain masalahnya, ya aku nggak akan ajak ngomong.
Biasanya kalau kelihatan parah, aku suka tinggalin kakakku
sendirian biar kesannya nggak ngeganggu dan dia punya
privasi dan waktu untuk mencoba mengolah perasaannya sendiri.” Informan 5, 195 – 201
Informan 5 menyatakan bahwa ia dan saudara kandungnya
hampir tidak pernah memiliki masalah. Konflik yang muncul tidak dapat dianggap sebagai masalah karena dirasa informan 5 terlalu sepele,
sehingga konflik akan cepat selesai karena hilang dengan sendirinya. Informan 5 sempat merasa bahwa ibunya lebih banyak mengurus
kebutuhan saudara kandungnya, namun informan 5 tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut karena kebutuhannya tetap terpenuhi
oleh ibunya. Informan 5 membicarakan konflik dalam wawancaranya: “... Kayaknya jarang deh. Kalau iya paling karena hal-hal
kecil, kayak pas aku injakin sepatu atau sandalnya terus
menerus. Kurang penting kalau ada masalah, ya bukan masalah juga sebenarnya. ... Mungkin karena masalahnya
nggak begitu besar, konfliknya hilang dengan sendirinya. Kalau aku
sih biasanya nggak begitu peduli, mungkin kakakku juga.” Informan 5, 157 – 165
Baik informan 5 maupun saudara kandungnya selalu memberikan dukungan kepada satu sama lain. Dukungan yang diberikan informan 5
kepada saudara kandungnya berwujud menolong ketika diminta, memberikan pendapat, dan selalu menyediakan waktu untuk saudara
kandungnya. Sementara itu, saudara kandung informan 5 banyak mendukung informan 5 dengan menyediakan waktu di tengah-tengah