Kualitas Relasi Saudara Kandung Pada Remaja dari Orangtua Bercerai

Skema 1. Skema Kerangka Pemikiran Relasi saudara kandung pada berbagai keluarga Orangtua utuh Orangtua tunggal Orangtua angkat Orangtua bercerai Orangtua tiri Relasi saudara kandung dari orangtua bercerai dengan deskripsi yang menunjukkan kualitas relasi saudara kandung 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Peneliti memilih menggunakan metode kualitatif karena masalah yang diteliti, yaitu kualitas relasi, mengungkap sifat-sifat pengalaman individu tentang suatu fenomena Strauss dan Corbin, 1997, dalam Basrowi dan Suwandi, 2008. Pada penelitian kualitatif, responden diberi keluasan untuk bercerita. Metode ini nantinya dapat memberikan penjelasan terperinci Fatchan, 2001, dalam Basrowi dan Suwandi, 2008 dan mengembangkan pemahaman mengenai fenomena Fischer, 2005 yang diteliti, yaitu kualitas relasi saudara kandung pada remaja dengan orangtua bercerai.

B. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah kualitas atau tingkat baik buruknya hubungan antara dua orang saudara kandung usia remaja, yang kedua orangtuanya telah bercerai.

C. Informan Penelitian

Untuk penelitian yang berfokus pada kualitas relasi saudara kandung ini, peneliti akan menentukan informan penelitian dengan menggunakan metode non-random sampling atau non-probability sampling dengan teknik purposive sampling . Teknik ini memungkinkan peneliti untuk dapat memilih informan penelitian berdasarkan pertimbangan atau ciri-ciri khusus yang lebih spesifik, yang dimiliki oleh informan tersebut. Meski demikian, peneliti tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan teknik snowball sampling, dimana peneliti meminta referensi pada informan pertama atau sebelumnya. Teknik ini akan dilakukan oleh peneliti apabila responden sulit untuk diidentifikasi Creswell, 2009. Penelitian akan dilakukan kepada orang-orang dengan kriteria atau ciri- ciri sebagai berikut: 1. Informan penelitian memiliki saudara kandung dari ayah dan ibu yang sama bukan saudara angkat atau saudara tiri, dimana informan dengan salah satu saudara kandungnya akan dijadikan informan penelitian. 2. Informan penelitian memiliki orangtua yang sudah berpisah atau bercerai dan tidak lagi tinggal bersama. 3. Usia informan penelitian berada dalam rentang usia remaja, yaitu usia 12 hingga sekitar 24 tahun. Peneliti akan mengambil sampel sebanyak tiga relasi antara dua saudara kandung, atau sama dengan enam orang informan. Ketiga relasi tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Relasi A: pasangan adik laki-laki dan kakak perempuan 2 Relasi B: pasangan adik laki-laki dan kakak laki-laki 3 Relasi C: pasangan adik laki-laki dan kakak perempuan

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Wawancara adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu Kahn dan Cannell, 1957, dalam Sarosa, 2012. Dalam wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan mengenai fakta, kepercayaan dan perspektif seseorang terhadap fakta, perasaan, perilaku saat ini dan masa lalu, standar normatif, serta mengapa seseorang melakukan tindakan tertentu Silverman, 1993, dalam Sarosa, 2012. Teknik ini juga dapat digunakan sebagai alat re-checking, atau pengecekan terhadap informasi yang telah diperoleh sebelumnya Noor, 2011. Lebih spesifiknya, peneliti melaksanakan jenis wawancara semi- terstruktur, sehingga peneliti fleksibel dalam mengajukan pertanyaan yang terdapat pada pedoman wawancara. Agar mendapatkan deskripsi yang lebih mendalam, setiap informan diwawancarai lebih dari satu kali. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Jawaban informan untuk pertanyaan nomor 10 sampai dengan 16, nomor 19, dan nomor 20 digunakan sebagai data pokok penelitian. Pertanyaan lain diajukan untuk membangun rapport dan memberi penutup bagi wawancara.