97
sehingga mendorong subjek melakukan mekanisme pertahanan diri untuk mereduksi kecemasan dalam dirinya, ketiga subjek melakukan mekanisme
pertahanan diri berupa proyeksi dan represi dalam upaya memenuhi kebutuhannya akan rasa aman, kasih sayang dan mendapat pertolongan.
B. Saran 1. Bagi penelitian selanjutnya
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 3 subjek yang orang tuanya bercerai dan tinggal bersama ibu setelah terjadinya perceraian.
Untuk mengetahui
dinamika pemenuhan
kebutuhan, peneliti
menggunakan tes proyektif CAT. Bila penelitian ini dilanjutkan ada baiknya jika jumlah subjek ditambahkan agar ditemukan hasil yang
bervariasi. Mengingat dalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa kartu yang berkaitan dengan kebutuhan pokok anak, sehingga disarankan
agar penelitian selanjutnya untuk melakukan tryout untuk pemilihan kartu secara langsung. Selain itu, bila penelitian ini dilanjutkan ada baiknya bila
dilakukan perbandingan antara anak yang berasal dari keluarga bercerai dan anak yang berasal dari keluarga utuh agar diperoleh gambaran yang
lebih luas lagi mengenai dinamika pemenuhan kebutuhan anak.
2. Bagi Orang tua
Pada dasarnya keluarga memiliki fungsi sebagai tempat penyediaan kebutuhan dasar anak, baik kebutuhan fisiologis maupun kebutuhan
98
psikologis. Anak menjadikan orang tua sebagai figure yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. anak memiliki berbagai macam kebutuhan
yang dapat menunjang perkembangan diri mereka, adanya kasih sayang dari orang tua membuat anak merasa dicintai setiap waktu, selain itu,
adanya rasa aman yang diperoleh anak dari orang tua membuat anak merasa percaya diri. Dukungan orang tua dan keluarga juga merupakan
hal penting bagi perkembangan anak. Oleh sebab itu diharapkan bagi orang tua agar lebih memperhatikan kebutuhan dasar anak dan
mengupayakan agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi secara maksimal. Khususnya bagi orang tua yang bercerai diharapkan mampu hadir dalam
keseharian anak agar anak tidak merasa kesepian dan dapat memenuhi kebutuhan anak baik secara fisik maupun psikologis. Sebab anak tidak
setiap anak mampu mengungkapkan keinginan secara langsung, ketika anak tidak mampu mengungkapkan keinginan secara langsung maka hal
tersebut akan membuat anak melakukan mekanisme pertahanan diri untuk mereduksi kecemasan yang anak rasakan.
3. Bagi Psikolog dan Praktisi Anak
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi psikolog dan praktisi anak mengenai dinamika pemenuhan kebutuhan anak yang
orang tuanya bercerai sehingga dapat dilakukan langkah-langkah preventif untuk menanggulangi terjadinya konflik dan kecemasan anak yang orang
tuanya bercerai.