Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

42 proyektif CAT diharapkan mampu mengungkap tentang dinamika pemenuhan kebutuhan pada anak yang orang tuanya bercerai. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan beberapa kartu dari 10 kartu. Peneliti menggunakan studi pendahuluan untuk memilih kartu-kartu pada tes proyektif CAT. Studi pendahuluan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumen. Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen- dokumen yang ada. Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan dalam kertas hardcopy maupun elektronik softcopy Sarosa, 2012. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data CAT yang tersimpan di Laboratorium Fakultas Psikologi Sanata Dharma. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menggumpulkan data tes proyektif CAT dan memilih data anak yang orang tua nya berstatus cerai, peneliti mendapatkan 9 data laporan CAT. Setelah itu peneliti merangkum cerita-cerita yang dihasilkan dari 9 laporan tersebut. Setelah merangkum seluruh cerita, peneliti memilih kartu-kartu yang menghasilkan cerita tentang hubungan anak dengan orang tuanya, adanya cerita yang menunjukkan kebutuhan akan kasih sayang dan rasa aman. kemudian peneliti membuat kesimpulan. Selain itu, sebagai pendukung pemilihan kartu juga di sertai dengan expert judgement . Berdasarkan hasil tryout, peneliti menemukan kartu yang akan digunakan untuk mengambil data adalah sebagai berikut : 43 Tabel 3 Hasil Tryout Pemilihan Kartu Kartu 2 Hasil expert judgement menyatakan bahwa kartu ini sesuai dengan situasi perceraian dan berkaitan dengan rasa aman dan kasih sayang. Kartu 9 Berdasarkan hasil tryout, semua subjek menceritakan gambar pada kartu 9 tentang anak yang ditinggalkan oleh orang tua dan merasa ketakutan. Hal ini berkaitan dengan rasa aman dan kasih sayang Kartu 3 Pemilihan kartu ini didasarkan pada hasil tryout pada kartu ini cerita yang muncul mengungkap tentang seorang anak yang diabaikan oleh figure otoritas. Hal ini sesuai dengan keadaan subjek penelitian ini, dimana subjek tinggal bersama ibu nya. Dalam administrasi CAT, tester harus membangun rapport yang baik dengan anak subjek, CAT harus dikemas menjadi sebuah permainan, bukan sebuah tes Bellak, 2007. Saat tes berlangsung, anak akan diberi kartu bergambar, yaitu telah dipilih, kartu tersebut diberikan satu per satu dan anak diminta untuk menceritakan apa saja dengan objek yang ada dalam kartu tersebut. Cerita tersebut mengungkap apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dilakukan oleh tokoh dalam kartu tersebut, siapa saja tokoh yang ada dalam kartu tersebut, mengapa hal itu 44 terjadi, apa yang terjadi sebelumnya, dan bagaimana akhirnya. Ketika anak telah selesai bercerita, selanjutnya tester akan menggali informasi lebih dalam lagi seperti tempat dan usia tokoh dalam kartu, jenis kelamin. Ketika melakukan penggalian informasi, tester juga memperhatikan aktivitas fisik yang menyertai subjek dalam bercerita, gerak tubuh, ekspresi wajah yang disebut dengan elaborasi respon Blatt, dalam Bellak, 1997. Penelitian ini dilengkapi dengan latar belakang subjek untuk mendapatkan informasi yang menyeluruh. Data latar belakang diperoleh melalui wawancara dan observasi yang dilakukan dengan subjek, dan orang tua subjek. Dalam latar belakang, hal-hal yang dibahas meliputi pandangan subjek terhadap diri sendiri dan kehidupan interpersonal subjek yang meliputi keluarga, pandangan subjek terhadap orang tua, relasi dengan keluarga dan teman sebaya.

E. Analisis Data

Bellak mengemukakan 10 variabel yang perlu diperhatikan dalam melakukan interpretasi, yaitu :

1. Tema Utama

a. Tema Deskriptif Peneliti mencoba mengklasifikasikan cerita subjek berdasarkan urutan kejadian, tema deskriptif merupakan garis besar cerita subjek yang 45 mempunyai arti untuk menjelaskan psikodinamika subjek. Tema deskriptif pada dasarnya hanya dimaksudkan untuk meringkas cerita dengan membuang spesifikasi kejadian dan beberapa kata yang tidak relevan. Dalam membuat tema deskriptif sebisa mungkin menggunakan kata-kata subjek yang dipakai dalam ceritanya. Alur cerita dibuat runtut secara kronologis dari awal cerita, apa yang terjadi sebelumnya, apa yang terjadi sekarang dan apa hasilnya. Informasi yang relevan untuk dimasukkan dalam tema deskriptif terutama adalah yang mengandung perilaku kebutuhan, press, kecemasan, konflik, mekanisme pertahanan yang digunakan, sturktur-struktur kepribadian yang berperan, dan karakterisasi sosok-sosok dalam cerita, terutama tokoh utama. b. Tema interpretif Merupakan tema yang berisi penyelesaian masalah. Pada tahap ini peneliti merumuskan kalimat yang lebih umum yang mengandung sebab-akibat. c. Tema Diagnostik Tema yang memberikan gambaran kebutuhan, mekanisme pertahanan diri, dan kecemasan yang dialami oleh subjek.

2. Tokoh Utama

Tokoh utama the main hero adalah orang yang paling banyak diceritakan yang perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran subjektif paling diuangkapkan, dan pada umumnya tokoh yang dijadikan acuan identifikasi oleh pembuat cerita. Untuk memastikan tokoh utama cerita,