Jurnal HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
62
sebesar 27 yang memberikan tanggapan kurang baik tidak menyukai pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan strategi DWA Direct
Writing Activity yang digunakan oleh guru. Siswa yang memberikan saran positif terhadap pembelajaran menulis melalui strategi DWA Direct Writing
Activity sebanyak 17 siswa atau sebesar 77 dan ada 5 siswa atau sebesar 23 yang memberikan saran negatif terhadap pembelajaran tersebut.
Siswa yang mengungkapkan bahwa dengan menggunakan strategi DWA Direct Writing Activity dapat membantu mereka lebih leluasa menuangkan
buah pikiran dalam menuliskan sebuah karangan argumentasi sebanyak 18 siswa atau sebesar 82 dan ada 4 siswa atau sebesar 16 yang merasa kesulitan dalam
menulis karangan argumentasi melalui penerapan strategi DWA Direct Writing Activity yang digunakan oleh guru peneliti. Bedasarkan hasil jurnal siswa yang
diperoleh dapat diketahui bahwa siswa pada umumnya merasa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena mereka diberi kebebasan berpikir dan
lebih leluasa dalam menuangkan ide, pikiran tentang apa yang mereka akan tuliskan karangan argumentasi.
b Jurnal Guru
Jurnal guru berisi segala hal yang dirasakan guru selama pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang menjadi objek sasaran adalah: 1 minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan strategi DWA Direct Writing Activity; 2 respon siswa terhadap contoh objek Salah Urus
63
Kereta Api yang diberikan oleh guru peneliti dalam membuat karangan argumentasi; 3 keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan
argumentasi dengan strategi DWA Direct Writing Activity; 4 tingkah laku siswa pada saat diskusi berlangsung; 5 Hal Fenomena lain yang muncul pada
saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan guru peneliti pada saat pembelajaran
berlangsung, dapat dijelaskan bahwa siswa terlihat sangat berminat dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan argumentasi karena dengan strategi
DWA Direct Writing Activity siswa merasa lebih aktif karena dilibatkan langsung dalam mencari dan menemukan objek yang akan dituliskan dalam
karangan tersebut. Hal ini terlihat ketika guru peneliti memberikan sebuah contoh objek karangan “Salah Urus Kereta Api” yang dijadikan sebagai media
dalam membantu siswa mengingat dan memahami lebih mendalam apa itu karangan argumentasi.
Hal ini tampak ketika siswa disuruh untuk mencoba menemukan berbagai hal yang berkaitan dengan karangan argumentasi. Siswa begitu antusias
menjawab persoalan-persoalan tentang ciri-ciri karangan argumentasi yang mereka temukan setelah membaca contoh objek “Salah Urus Kereta Api” yang
dibagikan. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis argumentasi dengan strategi DWA Direct Writing Activity dikategorikan baik karena tingkah
laku keseluruhan siswa saat pembelajaran berlangsung baik meskipun ada
64
beberapa siswa yang kurang aktif, baik dalam berkelompok maupun secara individual saat mengerjakan tugas.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru peneliti merasa cukup puas karena dari sebagian besar siswa semuanya terlibat meskipun ada beberapa
diantaranya kurang aktif. Fenomena-fenomena lain yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung adalah siswa lebih bersemangat dan menyukai
pembelajaran dengan strategi DWA Direct Writing Activity karena menurut mereka, pembelajaran yang diterapkan lebih mempermudah mereka dalam
berpikir serta lebih leluasa dalam menemukan ide yang dituliskan pada saat kegiatan menulis karangan argumentasi berlangsung.