Struktur Karangan Argumentasi Menulis Argumentasi
17
1 Kepaduan Makna koheren
Suatu karangan dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan dalam kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-
kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang ataupun
loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan. Apabila suatu karangan tidak memiliki kepaduan seperti itu, pembaca akan
mengalami banyak kesulitan untuk memahami apa maksud dari karangan tersebut. Pembaca akan menemukan loncatan-loncatan pikiran dan hubungan-hubungan
gagasan yang tidak logis. Seandainya terjadi demikian, maka karangan yang dihadapi oleh pembaca hanya merupakan sebuah kumpulan kalimat yang tidak jelas ujung
pangkalnya. 2
Kepaduan bentuk kohesif Jika kepaduan makna berhubungan dengan isi, maka kepaduan bentuk akan
berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Kendatipun sebuah karangan bisa dipadukan secara makna atau koheren, belum tentu karangan tersebut kohesif.
Kekohesifan sebuah karangan ditandai dengan: a.
Hubungan penunjuk, yang ditandai dengan kata-kata itu, ini, tersebut, berikut, tadi, dll.
b. Hubungan penggantian, ditunjukan dengan kata-kata saya, kami, kita, engkau,
anda, mereka, ini, itu, dan sejenisnya dapat pula berfungsi sebagai penanda hubungan penggantian.
18
c. Hubungan perangkaian, ditandai dengan kata dan, lalu, kemudian, akan tetapi,
sementara itu, selain itu, kecuali itu, jadi akhirnya, namun demikian. d.
Hubungan leksikal, ditandai dengan pemanfaatan pengulangan kata, sinonim atau hiponim.