b. Sebagai alat komunikasi antara rencana yang disusun dengan manajer.
c. Sebagai alat untuk memotivasi para manajer dalam mencapai tujuan pusat
pertanggung jawaban yang dipimpinnya. d.
Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.
e. Sebagai pedoman untun mengevaluasi prestasi para manajer pusat
pertanggung jawaban yang dipimpinnya. f.
Sebagai pirianti pendidikan bagi para manajer.
2.2.3.1. Persyaratan Penyusunan Anggaran
Dalam menyusun anggaran perlu memperhatikan beberapa syarat Edy Sukarno dan fuad 2001 ; 3-4
a. Anggaran harus realistis
b. Anggaran harus luwes
c. Anggaran harus kontinyu
Anggaran harus realistis adalah anggran harus disusun berdasarkan data- data yang akurat, hal itu supaya anggaran yang ditetapkan itu dapat dicapai
dengan prinsip yang efektif efisien. Anggaran harus luwes, berarti anggaran haruslah dapat disesuaikan dengan
kondisi yang dilalui dalam tahun anggaran tersebut. Anggaran harus kontinyu, adalah anggaran harus merupakan proses berkesinambungan dalam arti kata,
walaupun anggaran bersikap luwes bukan berarti anggaran harus terpisah-pisah dalam proses penyusunannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.2. Prosedur Penyusunan Anggaran
Prosedur penyusunan anggaran menurut Munandar, 1986 : 18 antara lain:
a. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun
anggaran. b.
Pengolahan dan penganalisa data dan informasi yang diperlukan untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun anggaran.
c. Menyusun anggran serta menyajikannya secara teratur dan sistematis.
d. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
e. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan
kerja,yaitu untuk mengadakan penilaian evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran.
f. Pengelola dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan
interprestasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian evaluasi terhadap kerja yang telah di
laksanakan, serta menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan sebagai tindak lanjut follow-up dari kesimpulan-kesimpulan tersebut.
2.2.3.3. Fungsi Anggaran
Anggaran mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut Supriyono 1987 : 343
1. Fungsi perencanaan
Langkah pertama dalam perencanaan adalah penentu tujuan. Setelah tujuan dasar ditentukan, strategi dan kebijaksanaan harus dirumuskan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Selanjutnya strategi dan kebijaksanaan tersebut harus dituangkan kedalam anggaran, agar dapat dinilai dan ditinjau kembali kemajuan
yang dicapai apakah telah mengarah kepada tujuan yang diinginkan. 2.
Fungsi koordinasi Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan rencana
dan tindakan baerbagai unit yang dada didalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian tujuan.
3. Fungsi komunikasi
Jika organisasi diinginkan berfungsi secara efisien, maka organisasi tersebut menentukan saluran komunikasi malalui sebagai unit dalam
organisasi tersebut. Komunikasi meliputi penyampaian informasi yang berhubungan
dengantujuan,strategi,kebijaksanaan,rencana,pelaksanaan,dan penyimpangan yang timbul.
4. Fungsi motivasi
Anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana didalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.
5. Fungsi pengendalian dan evaluasi
Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen daripada
pelaksana yang ikut berperan serta didalam penyusunan anggaran tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Fungsi pendidikan
Anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja scara terperinci pada pusat pertanggung
jawaban yang dia pimpin dan sekaligus menghubungkan dengan pusat pertanggung jawaban yang lain didalam organisasi yang bersangkutan.
Penganggaran atau perencanaan laba mempunyai beberapa keuntungan sebagi berikut :
1. Tersedia suatu pendekatan disiplin untuk menyelesaikan masalah
2. Membantu manajemen membuat studi awak terhadap ,masalah-
masalah dihadapi oleh suatu organisasi dan membiaskan manajemen untuk mempelajari dengan seksama masalah tersebut untuk diambil
keputusan. 3.
Menyediakan cara-cara untuk menformalisasi usaha perencanaan. 4.
Menutup kemacetan potensial sebelum kemacetan tersebut terjadi. 5.
Mengembangkan dan mendorong sikap kesadaran serta memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber perusahaan.
6. Membantu mengkoordinasikan dan menyusun rencana operasi.
7. Memberi kesempatan kepada organisasi untuk meninjau kembali
terhadap kebijakan dan pedoman dasar yang sudah ditetukan. 8.
Mengkoordinasikan, menghubungkan, danmembantu mengarahkan modal keseluhan yang paling menguntungkan.
9. Mendorong suatu standart prestasi yang tinggi dengan
membangkitkan semangat bersaing yang sehat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.4. Jenis-Jenis Anggaran