Gaya Kepemimpinan Landasan Teori

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Gaya Kepemimpinan

Digambarkan hubungan antara kematangan yang berkaitan dengan tugas, dengan gaya kepemimpinan yang sesuai diterapkan pada saat pengikut bergerak dari keadaan yang tidak matang ke level yang lebih matang. Gambar 2.3 : Kepemimpinan Situasional Sumber: Thoha Miftah,Kepemimpinan dalam Manajemen hal : 73 Seperti yang dilihat dalam figure itu, kita perlu ingat bahwa figur tersebut mewakili dua gejala yang berbeda. Gaya kepemimpinan yang sesuai gaya kepemimpinan bagi level kematangan tertentu dari pengikut digambarkan dengan kurva preskriptif yang bergerak melalui keempat kuadran kepemimpinan yang sesuai langsung diatas level kematangan yang berkaitan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Masing-masing dari keempat gaya kepemimpinan itu : 1. Memberitahukan Telling 2. Menjajakan Selling 3. Mengikutsertakan Participating 4. Mendelegasikan Delegating “Memberitahukan” adalah bagi tingkat kematangan yang rendah,yaitu orang-orang yang tidak mampu memikul tanggung jawab untuk melakukan sesuatu,mereka tidak kompeten atau tidak yakin.Dalam banyak hal ketidakmauan mereka adalah karena ketidakyakinan mereka dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas tertentu. “Menjajakan” adalah bagi pengikut tingkat kematangan rendah menuju sedang. Orang-orang yang tidak mampu tetapi mau memiliki tanggung jawab melakukan tugas atau yakin tetapi kurang mampu,tetapi juga kurang memiliki ketrampilan pada saat sekarang. Dengan demikina gaya “Menjajakan” yang menyediakan perilaku direktif tinggi karena mereka kurang mampu,tetapi juga perilaku suportif tinggi untuk memperkuat kemuan dan antusias mereka,merupakan gaya yang paling sesuai dengan orang-orang yang berada pada level kematangan ini. “Mengikutsertakan” adalah bagi tingkat pengikut sedang menuju tinggi. Pengikut pada tingkat kematangan ini mampu tetapi tidak mau melakukan hal-hal yang diinginkan pemimpin. Ketidakmauan mereka sering kali karena kurang yakin atau tidak merasa aman. Tetapi apabila mereka kompeten namun tidak mau keengganan mereka lebih merupakan masalah motivasi. Terhadap bawahan pada tingkat kematangan ini, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pemimpin perlu membuka saluran komunikasi dua arah untuk mendukung upaya pengikut dalam menggunakan kemampuan yang telah mereka miliki.Dengan demikian gaya ”Partisipatif” yang suportif tinggi dan direktif rendah memiliki kemungkinan efektif paling tinggi dengan orang- orang atau pengikut pada tingkat kematangan ini. “Mendelegasikan”adalah bagi tingkat kematangan pengikut yang sudah tinggi.Orang-orang atau pengikut pada tingkat kematengan seperti ini adalah mampu dan mau atau yakin untuk memiliki tanggung jawab. Dengan demikian gaya “mendelegasikan”yang berprofil rendah yang menyediakan arahan atau dukungan yang rendah. Memiliki kemungkinan efektif paling tinggi dengan orang-orang yang berada pada level kematangan tinggi. Meskipun pemimpin boleh jadi masih mengidentifikasikan masalah,tetapi tanggung jawab untuk melaksanakan rencana diberikan pada para pengikut yang matang. Kepemimpinan situsional tidak hanya mengajukan gaya kepimimpinan yang paling tinggi kemungkinan efektifnya bagi berbagai level kematangan pengikut, tetapi juga menunjukkan kemungkinan berhasil dari konfigurasi gaya lainnya apabila pemimpin tidak dapat menerapkan gaya yang diinginkan. Kemungkinan berhasil dari masing- masing gaya bagi keempat level kematangan itu, bergantung pada sejauh mana gaya tersebut dari gaya yang memiliki kemungkinan efektif yang paling tinggi diperpanjang kurva preskriptif dalam porsi gaya pemimpin pada model tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Ketidakpastian Lingkungan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan

1 12 159

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERATING PADA BPR.

0 5 14

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIANLINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL.

0 0 13

PENDAHULUAN PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL.

0 0 6

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA(Survey Pada Perusahaan Ma

0 1 11

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA (Survey Pada Perusahaan Kontraktor Di Surabaya).

0 1 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PARTISIPASI PENGANGGARAN, DAN MOTIVASI, TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. CITRA YASINDO SETIA.

0 0 77

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. X SURABAYA.

0 0 7

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PARTISIPASI PENGANGGARAN, DAN MOTIVASI, TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. CITRA YASINDO SETIA

0 0 17

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 13