4. Sebagai landasan kegiatan.
5. Sebagai alat untuk mengukur prestasi para pelaksanaan anggaran.
6. Sebagai alat untuk membina dan meningkatkan kemampuan
melaksanakan anggaran.
2.2.3.7. Anggaran dan Fungsi Manajemen
Menurut Sukarno dan Fuad 200:5 manajemen diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mengadakan perencanaan planning, mengadakan
pengkoordinasi organizing, mengadakan penyusunan pegawai staffing, serta mengadakan pengawasan controlling terhadap orang-orang dan
barang-barang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dari pengertian ini tampak bahwa terdapat lima fungsi manajemen
yaitu : a.
Menyusun 74 rencanakan untuk dijadikan sebagi pedoman kerja planning.
b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian
wewenang dan pembagian tanggung jawab terhadap keryawan perusahaan organizing.
c. Membimbing member petunjuk dan mengarahkan karyawan
directing. d.
Bahwa manjer hendakny menunjuk orang-orang yang tepat dan qualified, dengan memberikan motivasi kerja yang insentif yang sesuai
staffing. e.
Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan didalam merealisasikan apa yang tertuang dalam perencanaan perusahaan yang
telah ditetapkan controlling.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sebagai telah diuraikan, anggaran adalah pendekatan yang formil dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam
perencanaan,koordinasi dan perencanaan. Dengan demikian Nampak bahwa anggaran adalah alat bagi manajemen untuk membantu
menjelaskan fungsi-fungsinya. Oleh karena anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen,
maka meskipun anggaran telah disusun dengan begitu sempurna, namun kehadiran manajemen masih mutlak diperlukan.Anggaran yang baik dan
sempurna tidak akan menjamun bahwa pelaksanaan dan realisasinya nanti juga akan baik dan sempurna. Tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajer
yang terampil dan berbakat mustahil anggaran dapat bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.
Menurut Tjiptono dan Diana 1995 : 264 dalam pendekatan tradisional, manajer membagikan wewenang dari atas ke bawah melalui
peraturan dan kebijakan. Dalam TQM manajer puncak masih memegang wewenang, tetapi dibagikan dengan mengkomunikasikan pandangannya
dan memperdayakan para karyawan untuk merealisasikan pandangan tersebut.
2.2.4. Kinerja Manajerial