perbedaan fisik, emosi maupun intelektual, dan perbedaan antar potensi yang ada pada individu itu sendiri yang signifikan dan mengalami
kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga untuk mengembangkan potensinya dibutuhkan pendidikan dan pengajaran.
2.1.3.2 Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus ABK
Jenis dan klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut Cahya, 2013: 11:
1. Anak lambat belajar slow learner adalah anak yang memiliki
potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Karakteristik anak yang mengalami Slow
learner: a.
Anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah anak normal.
b. Anak yang menyelesaikan tugas-tugas akademik terlambat
dibandingkan teman-teman seusianya memerlukan waktu lebih lama.
2. Tunagrahita Retardasi Mental adalah anak yang mempunyai
terbelakang mental atau retardasi mental karena keterbatasan kecerdasannya mengakibatkan dirinya untuk sukar mengikuti
program pendidikan di sekolah biasa, oleh karena itu anak tunagrhita membutuhkan pendidikan yang memiliki layanan
secara khusus yakni disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Anak dapat dikatakan tunagrahita jika :
a. Secara sosial tidak cakap.
b. Secara mental dibawah normal.
c. Kecerdasannya terlambat sejak lahir atau pada usia muda.
d. Kematangannya terhambat.
3. Kesulitan Belajar Kesulitan belajar atau learning disabilities
merupakan istilah yang merujuk pada keragaman kelompok yang mengalami gangguan dimana ganggguan tersebut
diwujudkan dalam kesulitan-kesulitan yang signifikan yang dapat menimbulkan gangguan proses belajar. Tipe-tipe
gangguan belajar adalah a.
Gangguan matematika Diskalkulia Gangguan matematika mengggambarkan anak-anak dengan
kekurangan kemampuan aritmetika. Mereka dapat memiliki masalah memahami istilah-istilah matematika dasar seperti
operasi penjumlahan dan pengurangan, memahami simbol- simbol matematika, atau belajar tabel perkalian. Mungkin
masalah ini tampak sejak anak duduk di kelas 1 SD tetapi umumnya tidak dikenali sampai anak duduk di kelas 2 atau
3 SD. b.
Gangguan menulis Disgrafia Gangguan menulis mengacu pada anak-anak dengan
keterbatasan pada kemampuan menulis, seperti kesalahan mengeja, tata bahasa, tanda baca, atau kesulitan dalam
bentuk kalimat dan paragraf. Kesulitan menulis yang parah umumnya tampak pada usia 7 tahun ,walaupun kasus-kasus
yang lebih ringan mungkin tidak dikenali sampai usia 10 tahun atau setelahnya.
c. Gangguan membaca Disleksia
Gangguan membaca atau disleksia mengacu pada anak- anak yang memiliki perkembangan keterampilan yang
buruk dalam mengenali kata-kata dan memahami bacaan. Anak-anak yang menderita disleksia membaca dengan
lambat dan kesulitan. Mereka mengubah, menghilangkan atau mengganti kata-kata ketika membaca dengan keras.
Mereka memiliki kesulitan menguraikan hurf-huruf dan kombinasinya
serta mengalami
kesulitan menerjemahkannya.
Mereka mungkin
juga salah
mempersiapkan huruf-huruf
seperti jungkir
balik. Contohnya bingung antara huruf w dengan m. Disleksia
biasanya tampak pada usia 7 tahun, bersamaan dengan kelas 2 SD, walaupun sudah dikenali pada usia 6 tahun.
4. Kelainan Pendengaran Tunarungu adalah seseorang atau anak
yang memilki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen karena memiliki hambatan dalam
pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka disebut tunawicara. Meskipun