Tujuan Pendidikan Inklusi Pendidikan Inklusi

Dari tabel 2.1 dapat diketahui di kecamatan Moyudan ada 1sekolah dasar inklusi yaitu SD Negeri Ngijon 2, di kecamatan Godean ada 1 sekolah dasar inklusi yaitu SD Negeri Semarangan 5, di kecamatan Gamping ada 1 sekolah dasar inklusi yaitu SD Negeri Demak Ijo 2, di kecamatan Mlati ada 3 sekolah dasar inklusi yaitu SD Negeri Sendangadi 2, SD Negeri Plaosan 1, dan SD Negeri Bedelan. Di Kecamatan Depok terdapat 3 sekolah dasar inklusi juga yaitu SD Negeri Gejayan, SD Negeri Puren, dan SD Negeri Mustokorejo. Pada Kecamatan Prambanan ada 1 sekolah dasar inklusi yaitu SD Negeri Bendungan.

2.1.3 Anak Berkebutuhan Khusus ABK

2.1.3.1 Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ABK

Menurut Illahi 2013: 178, Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki kekurangan, yang tidak dialami oleh anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik. Sedangkan Howard 2004: 9 juga mendefinisikan anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidak mampuan mental, emosi, atau fisik. Berdasarkan pendapat dari para ahli anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan-perbedaan baik perbedaan antar individu yaitu membandingkan individu dengan individu lain baik perbedaan fisik, emosi maupun intelektual, dan perbedaan antar potensi yang ada pada individu itu sendiri yang signifikan dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga untuk mengembangkan potensinya dibutuhkan pendidikan dan pengajaran.

2.1.3.2 Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus ABK

Jenis dan klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut Cahya, 2013: 11: 1. Anak lambat belajar slow learner adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Karakteristik anak yang mengalami Slow learner: a. Anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah anak normal. b. Anak yang menyelesaikan tugas-tugas akademik terlambat dibandingkan teman-teman seusianya memerlukan waktu lebih lama. 2. Tunagrahita Retardasi Mental adalah anak yang mempunyai terbelakang mental atau retardasi mental karena keterbatasan kecerdasannya mengakibatkan dirinya untuk sukar mengikuti program pendidikan di sekolah biasa, oleh karena itu anak tunagrhita membutuhkan pendidikan yang memiliki layanan secara khusus yakni disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Anak dapat dikatakan tunagrahita jika :