Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

dengan kekhasan evaluasi hasil belajar di SD inklusi diberi nilai 4 tanpa komentar. 3.7.2 Validitas Konstruk Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana tes mengungkap suatu trait atau konstruk yang hendak diukurnya AllenYen 1979 dalam Azwar, 2009: 48. Instrumen kuesioner mengenai bentuk evaluasi belajar yang digunakan oleh guru di sekolah inklusi dalam penelitian ini sebanyak 15 item dengan jumlah sampel sebanyak 10 sekolah inklusi 30 responden. Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan Microsoft Excel dan dihitung menggunakan SPSS versi 21.0 for windows. Proses analisis menggunakan product moment dengan bantuan SPSS versi 21.0 for windows mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Hasil uji validitas yang dihitung menggunakan SPSS menunjukkan bahwa kuesioner ada 15 pernyataan akan ada pernyataan yang mendapat bintang satu artinya memiliki taraf kepercayaan sebesar 95. Sedangkan aitem yang memiliki tanda memiliki taraf kepercayaan sebesar 99. Pernyataan yang tidak mendapat bintang satu maupun bintang berarti pernyataan tersebut tidak valid. Dari 15 pernyataan yang sudah divalidasi, sebanyak 4 pernyataan tidak valid, ada 4 pernyataan yang mendapat bintang satu artinya 4 pernyataan tersebut valid. Sedangkan yang mendapat bintang dua ada 7 pernyataan artinya pernyataan tersebut sangat valid. Pernyataan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang tidak mendapat bintang berarti pernyataan tersebut tidak valid. Tabel 3.3 menunjukkan hasil validasi konstruk Tabel 3.3 Hasil Validasi Konstruk Indikator No. Butir Soal r tabel r hitung Pearson Correlation Sig.2- tailed Keputusan Melakukan asesmen awal dan akhir. 1 0,361 .434 .017 Valid 2 0,361 .776 .000 Valid 3 0,361 .611 .000 Valid Melakukan penilaian hasil belajar sesuai dengan kemampuan ABK. 4 0,361 .524 .003 Valid 5 0,361 437 .016 Valid 6 0,361 .253 .177 Tidak Valid Melakukan penilaian kognitif. 7 0,361 .138 .466 Tidak Valid Melakukan penilaian secara berkelanjutan. 8 0,361 .141 .458 Tidak Valid Melakukan asesmen awal, tengah, dan akhir. 9 0,361 .216 .251 Tidak Valid 10 0,361 .849 .000 Valid 11 0,361 .475 .008 Valid Melakukan penilaian afektif. 12 0,361 .767 .000 Valid Melakukan penilaian psikomotorik. 13 0,361 .611 .000 Valid Menyesuaikan instrumen penilaian hasil belajar. 14 0,361 .367 .046 Valid 15 0,361 .424 .019 Valid Tabel 3.3 menunjukkan validitas konstruk dari kuesioner yang sudah dibagikan kepada guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil tabel diatas, dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 21 untuk uji validitas instrumen diperoleh 11 item pernyataan yang dinyatakan valid yaitu item 1, item 2, item 3, item 4, item 5, item 10, item 11, item 12, item 13, item 14 dan item 15. Item valid dan tidak valid dianalisis dengan membandingkan r hitung r tabel Sugiyono, 2011:631. Sebanyak 11 item yang valid memiliki r hitung r tabel. Tabel 3.3 merupakan hasil perhitungan proses analisis data validasi konstruk menggunkan product moment dengan bantuan SPSS 21, taraf signifikansi dinyatakan tinggi apabila berada pada tingkat 0.01 yang dinyatakan dengan lambang dua bintang, dan taraf signifikansi dinayatakan rendah apabila berada pada tingkat 0.05 yang dilambangkan dengan satu bintang. 3.7.3 Uji Reliabilitas Instrumen Sukardi 2007: 127 mengatakan bahwa reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Dalam hal ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara empiris atau diujikan di lapangan. Reliabilitas empiris digunakanuntuk mengukur ketetapan dan ketelitian suatu tes yang dibuat oleh penelitisetelah diujikan di lapangan. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berikut rumus koefisien Alpha Croncbach. Keterangan : = Cronbach coofficient alpha k = jumlah pecahan = total dari varian masing-masing pecahan = varian dari total skor Koefisien suatu reliabilitas dapat dilihat dari tabel 3.4. Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negative – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo 2010: 310 Tabel 3.4 menguraikan bahwa skor interval koefisien negatif-0,20 memiliki hubungan yang sangat rendah. Skor interval 0,21-0,40 memiliki hubungan yaang rendah. Skor interval 0,41-0,70 memiliki hubungan yang cukup. Skor interval 0,71-0,90 memiliki hubungan yang tinggi. Skor interval 0,91-1,00 memiliki hubungan yang sangat tinggi. Setelah mendapatkan butir pernyataan yang valid, kemudian aitem pernyataan dilakukan uji reliabilitasnya menggunakan SPSS 21 . Berikut hasil uji reabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Reabilitas Pernyataan Kuesioner Coronbach Alpha Jumlah Item Kategori 0,724 15 Tinggi Tabel 3.5 di atas menunjukkan hasil nilai reliabilitas sebesar 0,724. Masidjo 2010: 312 mengkategorikan termasuk dalam kategori tinggi.

3.8 Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui bentuk evaluasi belajar yang digunakan di sekolah dasar inklusi se- Kabupaten Sleman. Data dari hasil penelitian dianalisis kemudian dideskripsikan mengenai gambaran data sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yang berjumlah 15 item pernyataan. Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang sangat menentukan ketepatan dan kesahihan hasil penelitian Yusuf, 2014: 255. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskritif. 3.8.1 Analisis Deskripsi Analisis deskripsi adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2011: 147. Analisis deskriptif kuantitatif untuk bentuk evaluasi belajar yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Slemanl. Data dari hasil penelitian dianalisis kemudian dideskripsikan mengenai gambaran data sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami. Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yang berjumlah 15 item pernyataan. 3.8.2 Pengolahan Data Martono 2012: 144 menyebutkan bahwa pengolahan data ada 5, yaitu coding, entering, cleaning, output, dan analyzing. Coding adalah proses penyusunan data mentah secara sistematis ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data komputer. Coding dalam penelitian ini berupa pemberian kode pada kuesioner. Tujuannya untuk membedakan data antara guru yang satu dengan yang lainnya. Tabel 3.6 merupakan contoh coding dalam penelitian ini. Tabel 3.6 Contoh Coding Data Nama Sekolah Kode Sekolah Kode Guru I Kode Guru II Kode Guru III SD N Ngijon 2 1 1.1.1 - - SD N Gejayan 2 2.1.1 2.2.1 2.3.1 SD Plaosan 3 3.1.1 3.2.1 - Tabel 3.6 menjelaskan bahwa untuk SDN Ngijon 2 menggunakan kode 1. Kode untuk pengampu kelas 1 adalah 1.1.1, hal tersebut menjelaskan bahwa kuesioner tersebut berasal dari SDN Ngijon 2 yang telah diisi oleh guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengampu kelas I yang pertama, apabila kelas paralel maka kode guru untuk kelas kedua adalah 1.1.2. Begitu juga untuk kelas kode sekolah lain dan kelasnya. Data entering merupakan proses pemindahan data yang telah diubah kedalam kode angka ke dalam komputer. Data dimasukkan ke dalam Microsoft Excel 2010 kemudian dicek kelengkapannya. Selanjutnya melakukan data cleaning, yaitu pengecekan untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke komputer sesuai dengan yang sebenarnya. Setelah melakukan data cleaning yaitu menghilangkan item kuesioner yang tidak valid, maka dilakukan data analyzing peneliti membutuhkan beberapa alat uji statistik yang sesuai dengan kebutuhan. Analisis data pada setiap bentuk evaluasi belajar yang digunakan guru dapat ditempuh dengan: a. Menghitung total skor untuk setiap item pernyataan b. Menghitung rata-rata item 1 dan item 2 Hadi, 2004: 103 c. Menghitung presentase jumlah skor untuk setiap item pernyataan Selanjutnya adalah data output atau penyajian data adalah tahap penyajian hasil pengolahan data dalam bentuk data yang mudah dibaca dan lebih menarik. Data output adalah tahap akhir dalam analisis data. Penyajian data pada penelitian ini menggunakan grafik. Tujuan pemilihan grafik adalah agar data yang disajikan mudah dibaca dan dipahami. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam penelitian ini membahas tentang deskripsi penelitian, tingkat pengembalian kuesioner, hasil penelitian, dan pembahasan.

4.1. Deskripsi Penelitian

Penelitian berjudul “Evaluasi Belajar yang Digunakan di Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Sleman ”, ini termasuk penelitian no- eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016. Penelitian ini dilaksanakan bersama dengan pasangan kelompok studi penelitian. Sebelum meneliti, melakukan perizinan kepada pemerintah melalui pengajuan surat ijin ke Kantor Kesatuan Bangsa, selanjutnya ke Kantor Bappeda Kabupaten Sleman, dilanjutkan permohonan ijin dengan UPT, kecamatan, dan pihak Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Sleman. Kuesioner disebarkan pada tanggal 20 Juni 2016 sampai 22 Juni 2016 kepada 30 guru yang mewakili 10 SD Negeri se-Kabupaten Sleman. Teknis Pembagian kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada guru kelas sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Sleman, dan peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner. Pengumpulan hasil kuesioner diterima oleh peneliti sesuai dengan deadline yang telah diberikan oleh peneliti. Guru-guru bersedia untuk mengisi kuesioner dan mengembalikan kuesioner sesuai dengan deadline yang telah diberikan oleh peneliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI