Hipotesis Penelitian LANDASAN TEORI

2016, selanjutnya peneliti mencari dan konsul SD pada bulan Oktober 2015. Pada bulan Februari 2016 peneliti konsul tentang surat pengantar validasi angket dan membuat angket, selanjutnya pengujian angket untuk uji validitas dilakukan pada April 2016. Kemudian pada bulan mei 2016 melakukan perizinan kepada pemerintah melalui pengajuan surat izin ke Kantor Kesatuan Bangsa, selanjutnya ke Kantor Bappeda Kabupaten Sleman, dilanjutkan permohonan izin dengan UPT, kecamatan, dan pihak Sekolah Dasar Inklusi se Kabupaten Sleman serta diakhiri dengan pengujian sampel akhir Mei 2016. Pengolahan data dan penyusunan skripsi dilakukan pada bulan Juni 2016. Pada bulan Juli 2016 melakukan revisi dan bulan Agustus 2016 mengikuti ujian skripsi.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011:215. Sedangkan Arikunto dalam Taniredja, 2012:33 mengungkapkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dengan demikian, populasi adalah keseluruhan subjekobjek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang sudah ditetapkan peneliti yang selanjutnya dapat ditarik menjadi sebuah kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru kelas di sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman yang berjumlah 198 guru dari 33 sekolah dasar inklusi yang terdiri dari guru kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Penelitian ini dilakukan di seluruh SD Negeri karena terdapat beberapa pertimbangan dari peneliti. 3.3.2 Sampel Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu Arikunto dalam Taniredja, 2012: 34. Sedangkan Sugiyono 2011: 215 menjelaskan bahwa sampel penelitian adalah sebagian dari populasi itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 guru pengampu kelas di sekolah dasar inklusi di Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling. Sugiyono 2010: 120 mengemukakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Martono 2012: 75 simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Peneliti memilih teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria yaitu di suatu kelas terdapat anak berkebutuhan khusus dan sekolah dasar inklusi tersebut memiliki surat keputusan dari dinas. Cara dalam penerapan purposive sampling meliputi