Kompetensi Pengertian Kompetensi Profesional

B. Hakikat Kompetensi Profesional

1. Pengertian Kompetensi Profesional

a. Kompetensi

Pada dasarnya, kompetensi merupakan deskripsi tentang sesuatu yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam bekerja, serta wujud peker- jaan yang dapat terlihat Suyanto, 2013: 47. Selain itu, Rahman dan Amri 2014: 65, mendefinisikan kompetensi sebagai pengetahuan, ke- terampilan, dan nilai –nilai yang direfleksikan dalam bentuk kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi dapat diwujudkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan yang dilaksanakan secara pro- fesional dalam menjalankan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang sesuai dengan profesinya. Hoetomo 2005: 280, menyatakan bahwa kompetensi sebagai ben- tuk kewenangan atau kekuasaan dalam menentukan suatu hal atau ke- putusan. Reber and Reber 2010: 181 menyatakan bahwa kompetensi berasal dari kata berbahasa Inggris, yaitu competence yang mengan- dung makna secara umum, yaitu kemampuan dalam mengerjakan tu- gas atau mencapai sesuatu. Kompetensi sering disebut sebagai kemampuan seseorang dari segi daya fisik maupun pikiran. Namun demikian, dalam memahami makna dari pengertian kompetensi perlu mencakup berbagai aspek yang ter- kait dengan fisik, mental, dan spiritualitas. Jejen, 2011: 27. Mulyasa Jejen, 2011: 209 –210, mengatakan bahwa kompetensi adalah kesatu- an pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh se- tiap guru, terkhususnya Guru BK, dalam menjalankan tugas, baik di dalam dan di luar kelas dengan memiliki 3 standar. Diantara lain se- bagai berikut: 1 Standar mental: guru harus memiliki mental yang sehat, mencintai, mengabdi, dan memiliki dedikasi yang tinggi pada pekerjaan, tu- gas, dan jabatannya. 2 Standar fisik: guru harus sehat jasmani, berbadan sehat, dan tidak memiliki penyakit menular yang membahayakan diri peserta didik dan lingkungannya. 3 Standar psikis: guru harus sehat rohani, artinya tidak mengalami gangguan pada kejiwaannya, dapat mengendalikan diri secara emosional, dan selalu mengandalkan Tuhan dalam pekerjaan dan hidupnya, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas profesio- nalnya. Finch dan Crunkilton Mulyasa, 2014: 28 mengemukakan bahwa: competencies are those tasks, skills, attitudes, values, and apprecia- tion that are deemed critical to successful employment. Makna dari kalimat yang dikemukakan oleh Finch dan Crunkilton, yaitu kompe- tensi terdiri atas tugas, keterampilan, sikap, nilai, dan apresiasi yang diungkapkan secara kritis untuk keberhasilan kerja. Secara yuridis, pengertian kompetensi terdapat pada Undang –Undang Republik Indo- nesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 butir 10, menjelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, kete- rampilan, dan perilaku yang perlu dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Departemen Pendidikan Nasional 2004 dalam Skripsi Mugi Les- tari, Universitas Negeri Semarang, menjelaskan bahwa kompetensi bersifat personal, kompleks, dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dimiliki oleh seseorang yang terkait dengan profesi tertentu, berkenaan dengan bagian –bagian yang dapat diaktualisasikan atau di- wujudkan, dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan pro- fesi tersebut. Secara garis besar, pengertian kompetensi adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dilandasi oleh cara berpikir, berperilaku, dan ber- tindak dalam mengambil keputusan dengan penuh tanggung jawab, se- hingga dalam pengerjaan dan penyelesaian tugas atau pekerjaan mem- butuhkan suatu keterampilan, keahlian, kecakapan, pengetahuan, kete- litian, kemahiran, dan kedisiplinan yang berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama.

b. Profesional