B. Setting Penelitian
Setting penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat Yayasan IPEKA Ruang Tiranus, Kalideres, Jakarta Barat. Penelitian ini dapat dilaksanakan pada saat
acara seminar bimbingan dan konseling pada tanggal 14 September 2015. Be- rikut ini adalah nama
–nama sekolah di Yayasan IPEKA Jakarta yang diteliti, beserta dengan lokasi dan wilayah kota yang disajikan dalam tabel 2 berikut
ini:
Tabel 2 Nama
–Nama Sekolah Yayasan IPEKA Jakarta No
Nama Sekolah Wilayah
1. SDK IPEKA Puri
Jakarta Barat 2.
SDK IPEKA Tomang Jakarta Barat
3. SDK IPEKA Pluit
Jakarta Utara 4.
SDK IPEKA Sunter Jakarta Utara
5. SMPK IPEKA Puri
Jakarta Barat 6.
SMPK IPEKA Tomang Jakarta Barat
7. SMPK IPEKA Pluit
Jakarta Utara 8.
SMPK IPEKA Sunter Jakarta Utara
9. SMPK IPEKA Grand Wisata
Bekasi 10.
SMPK IPEKA BSD Tangerang
11. SMAK IPEKA Puri
Jakarta Barat 12.
SMAK IPEKA Tomang Jakarta Barat
13. SMAK IPEKA Pluit
Jakarta Utara 14.
SMAK IPEKA Sunter Jakarta Utara
C. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru Bimbingan dan Konseling di Yayasan Sekolah IPEKA Jakarta. Guru BK yang diteliti adalah
Guru BK yang memiliki upaya dalam meningkatkan kompetensi profesional- nya. Berikut ini adalah jumlah subjek yang diteliti berdasarkan nama sekolah,
lokasi, danatau wilayah kota yang disajikan dalam bentuk tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Jumlah Guru BK Yayasan IPEKA Jakarta
No Nama Sekolah
Laki –Laki
Perempuan Total
1. SDK IPEKA Puri, Jakarta Barat
- 2
2 2.
SDK IPEKA Tomang, Jakarta Barat -
2 2
3. SDK IPEKA Pluit, Jakarta Utara
- 2
2 4.
SDK IPEKA Sunter, Jakarta Utara -
2 2
5. SMPK IPEKA Puri, Jakarta Barat
1 1
2 6.
SMPK IPEKA Tomang, Jakarta Barat 2
1 3
7. SMPK IPEKA Pluit, Jakarta Utara
- 3
3 8.
SMPK IPEKA Sunter, Jakarta Utara -
2 9.
SMPK IPEKA Grand Wisata, Bekasi -
1 10. SMPK IPEKA BSD, Tangerang
- 2
2 11. SMAK IPEKA Puri, Jakarta Barat
1 1
2 12. SMAK IPEKA Tomang, Jakarta Barat
1 2
3 13. SMAK IPEKA Pluit, Jakarta Utara
1 2
3 14. SMAK IPEKA Sunter, Jakarta Utara
1 2
3 Total
7 25
32
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner.
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang disusun dalam bentuk pertanyaan. Teknik pengumpulan data ini didasarkan pada perma-
salahan responden yang hendak diteliti, sehingga peneliti dapat menemu- kan hal
–hal yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan responden Su- giyono, 2010: 194. Komaruddin 2007: 295, mengartikan wawancara
sebagai suatu teknik riset dalam bentuk pengamatan langsung melalui pertanyaan kepada responden. Burke, dkk Sugiyono, 2014: 188 menya-
takan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan kepada pihak yang hendak diwawancarai.
Wawancara yang tersusun dilakukan secara tidak terstruktur. Wawan- cara tidak terstruktur adalah wawancara bebas tanpa menggunakan pe-
doman yang telah tersusun Sugiyono, 2014: 191. Pedoman wawancara yang akan diberikan kepada Guru BK terkait dengan tema penelitian. Be-
rikut ini disajikan pedoman wawancara yang digunakan dalam pengum- pulan data yaitu:
a. Berapa lama anda sudah berprofesi sebagai Guru BK?
b. Hambatan–hambatan apa saja yang pernah dialami Guru BK dalam
meningkatkan kompetensi profesionalnya? c.
Dampak negatif apakah yang anda dapatkan, ketika anda mengalami hambatan dalam meningkatkan kompetensi profesional di sekolah?
d. Bagaimana proses anda dalam mengupayakan diri untuk meningkatkan
kompetensi profesional anda sebagai Guru BK di sekolah, sedangkan anda mengalami berbagai hambatan?
e. Apa yang menjadi kekuatan anda, sehingga anda mampu menyelesai-
kan hambatan –hambatan yang dapat mengganggu upaya anda mening-
katkan kompetensi profesional sebagai Guru BK di sekolah? Hasil wawancara yang diperoleh dapat dilakukan dengan memberikan
kode terhadap setiap jawaban yang telah diberikan dari 5 orang Guru BK di Yayasan IPEKA Puri Indah. Hasil wawancara disajikan pada tabel 4
pada Lampiran 1.
2. Kuesioner
Kuesioner ini memuat pernyataan –pernyataan yang berkaitan dengan
upaya Guru BK dalam meningkatkan kompetensi profesional. Kuesioner ini disusun oleh peneliti dengan menggunakan prinsip penskalaan seman-
tic defferensial. Sugiyono 2010: 140, menjelaskan bahwa data yang di- peroleh dari prinsip penskalaan ini adalah berbentuk data interval, se-
hingga skala ini dapat mengukur tingkat upaya yang telah dilakukan da- lam meningkatkan kompetensi profesionalnya.
Prinsip penskalaan ini digunakan untuk mengukur tingkat upaya yang dilakukan Guru BK dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya.
Prinsip penskalaan ini disusun dalam bentuk garis kontinum. Jadi, bentuk jawaban yang tersedia terdiri atas: a sangat sering, dan b tidak pernah.
Bentuk penskoran yang terdapat pada jawaban, didasarkan pada pernya- taan positif favorable dan negatif unfavorable. Apabila jawaban res-
ponden pada pernyataan adalah positif, maka skoring yang diberikan di- mulai dari angka 1 sampai dengan 10. Sedangkan apabila jawaban res-
ponden pada pernyataan adalah negatif, maka skoring yang diberikan di- mulai dari angka 10 sampai dengan 1. Berikut ini adalah contoh prinsip
penskalaan semantic defferential.
Gambar 1 Pernyataan Positif
Saya datang mengajar tepat waktu Tidak Pernah
Sangat Sering 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 2 Pernyataan Negatif
Saya mendapatkan sanksi dari kepala sekolah Tidak Pernah
Sangat Sering 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Setiap pernyataan yang tersedia pada kuesioner ini, responden hanya diminta untuk memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Cara
menjawab pernyataan tersebut hanya diminta untuk memberikan tanda lingkaran O yang sesuai dengan jawaban responden. Skoring dilakukan
dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada setiap item, dengan demikian, dari hasil penjumlahan jawaban responden dari setiap item
yang tersedia, dapat diketahui tinggi –rendahnya upaya Guru BK dalam
meningkatkan kompetensi profesionalnya. Aspek kuesioner yang dibuat oleh peneliti, didasarkan pada aspek
– aspek kompetensi profesional menurut Peraturan Menteri Pendidikan Na-
sional Republik Indonesia No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifiklasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Berikut ini kisi
–kisi instrumen pene- litian tentang upaya Guru BK meningkatkan kompetensi profesional disaji-
kan dalam tabel 5.
Tabel 5 Kisi
–Kisi Instrumen Penelitian Upaya Guru BK dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional
Aspek Indikator
No. Item Fav
Unfav
Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk
memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah
siswa Menguasai konsep dan praksis asesmen
dengan belajar mandiri. 1
2 Menguasai konsep dan praksis asesmen
dengan belajar dari pihak lain. 3
4 Menguasai konsep dan praksis asesmen
dengan mencari sumber buku yang relevan.
5 6
Menguasai kerangka teoritik dan praksis
bimbingan dan konseling Menguasai kerangka teoritik dan praksis
bimbingan dan konseling dengan belajar mandiri.
7 8
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling dengan belajar
dari pihak lain. 9
10
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling dengan
mencari sumber buku yang relevan. 11
12
Merancang program bimbingan dan konseling
Belajar merancang program bimbingan dan konseling secara mandiri.
13 14
Belajar merancang program bimbingan dan 2konseling dari pihak lain.
15 16
Mengimplementasikan program bimbingan dan
konseling yang komprehensif
Belajar mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang
komprehensif secara mandiri. 17
18 Belajar mengimplementasikan program
bimbingan dan konseling yang komprehensif dari pihak lain.
19 20
Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan
konseling Menyadari adanya proses dan hasil
kegiatan bimbingan dan konseling yang kurang efektif.
21 22
Mengadakan tindak lanjut terhadap proses dan hasil kegiatan bimbingan dan
konseling yang kurang efektif. 23
24 Memiliki kesadaran dan
komitmen terhadap etika professional
Aktif dalam organisasi ke –BK–an dan
non ke –BK–an.
25 26
Aktif dalam mengadakan penelitian BK 27
28 Aktif dalam seminar ke
–BK–an dan non ke
–BK–an. 29
30 Aktif dalam kegiatan MGBK.
31 32
Aktif mengikuti PPG –BK.
33 34
Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam
bimbingan dan konseling Menguasai konsep dan praksis
penelitian BK dengan belajar mandiri 35
36 Menguasai konsep dan praksis
penelitian BK dengan belajar dari pihak lain.
37 38
Menguasai konsep dan praksis penelitian BK dengan belajar dari buku
– buku literatur yang relevan.
39 40
Kuesioner dikonstruk berdasarkan rekapitulasi yang tertera pada tabel 5. Berikut ini adalah rekapitulasi kuesioner yang tertera dalam bentuk alat
instrumen yang telah tersusun pada Lampiran 2. Selain itu, pada proses
penyusunan rekapitulasi kuesioner, peneliti menemukan beberapa keterbatasan dalam pembuatan dan penye-baran instrumen penelitian ini,
yaitu: a.
Tidak menemukan instrumen dari berbagai sumber yang menyusun instrument tentang upaya Guru BK meningkatkan kompetensi profe-
sional. b.
Proses penyusunan dan pembuatan instrumen tidak mudah, sehingga membutuhkan waktu yang lama.
c. Struktur bahasa pada instrumen yang sangat tinggi, sehingga terdapat
beberapa Guru BK yang mengalami kesulitan untuk memahami arti- nya.
d. Selama proses penyebaran dan pengisian instrumen, peneliti memper-
hatikan terdapat beberapa Guru BK yang mengalami keraguan dan kebimbangan.
e. Instrumen tidak semua mengungkap upaya Guru BK, tetapi terdapat
juga instrumen yang mengungkap tentang minat.
E. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
1. Validitas
Validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat tes yang mampu meng- ukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995: 242. Azwar 2005: 5
mengatakan bahwa validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan ukurnya. Ary, dkk 2007
menjelaskan bahwa validitas berhubungan sejauhmana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut.
Sebelum mengadakan pengujian validitas ke lapangan, peneliti meng- adakan uji keterbacaan dari isi instrumen penelitian. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui sampai sejauhmana isi, struktur, dan bahasa setiap ins- trumen penelitian ini dapat dipahami oleh responden. Pada tahap uji keter-
bacaan instrumen penelitian, peneliti menggunakan 2 mahasiswi dari Pro- gram Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2011 sebagai responden
utamanya. Setelah dilakukan uji keterbacaan, responden menyimpulkan bahwa isi
dan struktur dari instrumen ini dapat dipahami. Namun demikian, dari segi bahasa sangat tinggi, seperti kata melalukan arti: membiarkan berlalu,
sehingga responden mengalami kesulitan untuk memahami bahasa yang terdapat pada instrumen penelitian ini. Selain itu, responden memberikan
saran kepada peneliti bahwa instrumen penelitian ini sangat tepat apabila diberikan kepada Guru BK secara langsung, sehingga dapat memperoleh
jawaban yang pasti dan sesuai dengan tema penelitian. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi.
Azwar 2004: 45 mengatakan validitas isi merupakan validitas yang dies- timasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur yang menggunakan teknik
analisis rasional dengan cara professional judgement. Penelitian ini memi- liki konstruk instrumen yang sesuai dengan aspek yang ingin diukur dan
selanjutnya dapat dikonsultasikan dengan para ahli. Hasil konsultasi dan telaah yang dilakukan oleh para ahli dapat dileng-
kapi dengan melakukan pengujian empirik, yakni dengan mengkorelasikan skor
–skor setiap item terhadap skor total pada setiap aspek yang termasuk dalam instrumen penelitian. Skor setiap item dapat dikorelasikan dengan
skor total pada setiap aspek, apabila dirumuskan dengan menggunakan spearmans rho. Spearmans rho merupakan salah satu aplikasi SPSS 21.0
for Window yang terdapat pada program komputer. Berikut ini adalah ru- musan korelasi dengan menggunakan Spearmans rho, yaitu:
Keterangan: rs : koefisien korelasi spearman
Σd² : total kuadrat selisih antar rangking n
: jumlah sampel penelitian
Keputusan yang ditetapkan dalam menentukan nilai koefisien validitas adalah 0,30 Azwar, 2007: 103. Apabila nilai koefisien validitas pada
item kurang dari 0,30 maka item dinyatakan gugur. Perhitungan data di- lakukan dengan menggunakan komputerisasi melalui program SPSS 21.0
for Window. Perhitungan data dilakukan untuk menganalisis data item dan subjek yang dianggap valid maupun unvalid.
Berdasarkan hasil perhitungan data dari 40 item yang tersedia bagi 32 Guru BK di Yayasan IPEKA Jakarta, peneliti menemukan sebanyak 32
item dinyatakan valid dan 8 item lainnya dinyatakan unvalid yang disaji-
kan dalam bentuk tabel 6 pada lampiran 3. Setelah melakukan uji coba
validitas kuesioner, peneliti membuat kisi –kisi kuesioner baru dengan
tujuan peneliti dapat mengambil data penelitian yang riil. Kisi –kisi baru
ini memuat item –item yang telah dinyatakan valid atau lolos uji validitas-
nya. Kisi –kisi kuesioner upaya Guru BK dalam meningkatkan kompetensi
profesional dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7 Kisi
–Kisi Kuesioner Upaya Guru BK dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Setelah Uji Coba Validitas
Aspek Indikator
Item Fav
Item Unfav
1. Menguasai konsep dan
praksis asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah siswa
Menguasai konsep dan praksis asesmen dengan belajar mandiri.
1 -
Menguasai konsep dan praksis asesmen dengan belajar dari pihak
lain. 3
4
Menguasai konsep dan praksis asesmen dengan mencari sumber
buku yang relevan. 5
6
2. Menguasai kerangka teoritik
dan praksis bimbingan dan konseling
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling
dengan belajar mandiri. 7
8
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling
dengan belajar dari pihak lain. 9
-
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling
dengan mencari sumber buku yang relevan.
11 12
3. Merancang program
bimbingan dan konseling Belajar merancang program
bimbingan dan konseling secara mandiri.
13 14
Belajar merancang program bimbingan dan 2konseling dari pihak
lain. 15
- 4.
Mengimplementasikan program bimbingan dan
konseling yang komprehensif
Belajar mengimplementasikan program bimbingan dan konseling
yang komprehensif secara mandiri. 17
18 Belajar mengimplementasikan
program bimbingan dan konseling yang komprehensif dari pihak lain.
19 -
5. Menilai proses dan hasil
kegiatan bimbingan dan konseling
Menyadari adanya proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling
yang kurang efektif. 21
22 Mengadakan tindak lanjut terhadap
proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling yang kurang efektif.
23 24
6. Memiliki kesadaran dan
komitmen terhadap etika professional
Aktif dalam organisasi ke –BK–an
dan non ke –BK–an.
25 26
Aktif dalam mengadakan penelitian 27
28
BK Aktif dalam seminar ke
–BK–an dan non ke
–BK–an. -
30 Aktif dalam kegiatan MGBK.
31 -
Aktif mengikuti PPG –BK.
33 34
7. Menguasai konsep dan
praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling
Menguasai konsep dan praksis penelitian BK dengan belajar mandiri
35 36
Menguasai konsep dan praksis penelitian BK dengan belajar dari
pihak lain. -
-
Menguasai konsep dan praksis penelitian BK dengan belajar dari
buku –buku literatur yang relevan.
39 40
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil pengukuran Azwar, 2007. Pengukuran yang memiliki realibitas tinggi, dapat memberikan ha-
sil ukur yang terpercaya. Apabila hasil ukur telah terpercaya, maka disebut sebagai reliabel Azwar, 2007: 127. Sukardi 2003: 127 menjelaskan
bahwa pengukuran yang menggunakan instrumen penelitian dianggap ber- nilai tinggi, apabila alat ukur yang disusun memiliki hasil yang konsisten.
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach
α. Adapun rumusan koefisien re- liabilitas Alpha Cronbach
α adalah sebagai berikut:
Keterangan rumus: dan
: varian skor belahan 1 dan 2
: varian skor skala Hasil perhitungan indeks realibilitas dikonsultasikan dengan kriteria
Guilford Masidjo, 1995: 209.
Tabel 8 Kriteria Guilford
No. Koefisien Korelasi
Kualifikasi
1. 0,91
– 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,71
– 0,90 Tinggi
3. 0,41
– 0,70 Cukup
4. 0,21
– 0,40 Rendah
5. Negatif
– 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil hasil uji realibilitas, instrumen penelitian ini dinyata- kan reliabel untuk dijadikan alat penelitian dengan nilai reliabilitas 0,910.
Hasil penghitungan reliabilitas disajikan pada tabel 9.
Tabel 9 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on Standardized Items
N of Items .910
.923 32
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2012 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan yang bersifat mengelompokkan data yang berdasarkan variabel dan jenis res-
ponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menya- jikan data pada setiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan un-
tuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kategorisasi distribusi norma. Norma kategorisasi ini didasarkan pada norma
–norma kategorisasi yang disusun oleh Azwar 2009. Upaya Guru BK dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya di Yayasan
IPEKA Jakarta, mempunyai 5 kategori, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi yang disajikan dalam tabel 10 berikut ini.
Tabel 10 Norma Kategorisasi
NormaKriteriaSkor Kategori
X≤ µ -1,5σ Sangat Rendah
µ - 1,5 σ X≤ µ -0,5 σ
Rendah µ -
0,5 σ X≤ µ +0,5 σ Sedang
µ +0,5 σ X≤ µ +1,5 σ Tinggi
µ +1,5 σ X Sangat Tiinggi
Keterangan: a.
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh Subjek penelitian berdasarkan
Perhitungan skala b.
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh Subjek penelitian menurut
Perhitungan skala c.
Standar deviasi σ sd : Luas jarak rentanggan yang dibagi Dalam 6 satuan deviasi sebaran
d. µ mean teoritik
: Rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum
Rumus norma kategori di atas dapat diterapkan sebagai patokan dalam mengelompokkan subjek dan item yang valid, dengan tujuan untuk me-
nentukan tinggi –rendahnya upaya Guru BK meningkatkan kompetensi
profesional di Yayasan IPEKA Jakarta. Pertama, menghitung kategorisasi pada subjek. Pada pembahasan sebelumnya, subjek dalam penelitian ini
adalah Guru BK, dengan jumlah subjek sebanyak 32 Guru BK, sehingga memperoleh hasil perhitungan sebagai berikut ini:
Skor maksimum teoritik : 10 X 32 = 320 Skor minimum teoritik : 1 X 32 = 32
Luas jarak : 320
– 32 = 288 σ Standar deviasi
: 288 : 6 = 48 µ mean teoritik
: 320 + 32 : 2 = 352 : 2 = 176 Hasil perhitungan analisis data skor subjek yang disajikan kedalam
norma kategorisasi upaya Guru BK dalam meningkatkan kompetensi pro- fesionalnya di Yayasan IPEKA Jakarta, dapat diketahui melalui tabel 11
yang akan disajikan berikut ini.
Tabel 11 Kategorisasi Skor Subjek
NormaKriteria Skor Rentang Skor
Kategori X≤ µ -1,5σ
104 Sangat Rendah
µ - 1,5 σ X≤ µ -0,5 σ
104 – 152
Rendah µ -
0,5 σ X≤ µ +0,5 σ 152
– 200 Sedang
µ +0,5 σ X≤ µ +1,5 σ 200
– 248 Tinggi
µ +1,5 σ X 248
Sangat Tinggi
Kedua, menghitung kategorisasi pada item yang valid. Berdasarkan rumusan norma kategorisasi pada tabel 10, maka langkah selanjutnya ada-
lah menentukan kategorisasi item yang valid. Penentuan kategorisasi item ini berkaitan dengan tinggi atau rendahnya upaya Guru BK meningkatkan
kompetensi profesionalnya di Yayasan IPEKA. Pada pembahasan se- belumnya, jumlah item yang valid berjumlah 32 item, sehingga memper-
oleh hasil sebagai berikut ini:
Skor maksimum teoritik : 10 X 32 = 320 Skor minimum teoritik : 1 X 32 = 32
Luas jarak : 320
– 32 = 288 Standar deviasi
: 288 : 6 = 48 µ mean teoritik
: 320 + 32 : 2 = 176 Hasil perhitungan analisis data skor itembutir upaya Guru BK dalam
meningkatkan kompetensi profesional di Yayasan IPEKA Jakarta, disaji- kan dalam norma kategorisasi sebagai berikut ini.
Tabel 12 Kategorisasi Skor Item
NormaKriteria Skor Rentang Skor
Kategori X≤ µ -1,5σ
104 Sangat Rendah
µ - 1,5 σ X≤ µ -0,5 σ
104 – 152
Rendah µ -
0,5 σ X≤ µ +0,5 σ 152
– 200 Sedang
µ +0,5 σ X≤ µ +1,5 σ 200
– 248 Tinggi
µ +1,5 σ X 248
Sangat Tinggi
73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil pene- litian ini meliputi hasil pengolahan data melalui wawancara, dan hasil pengolahan
data melalui kuesioner, sedangkan pada penyajian pembahasan akan membahas keseluruhan dari hasil penelitian.
A. Hasil Pengolahan Data Melalui Kuesioner
1. Tingkat Upaya Guru BK Meningkatkan Kompetensi Profesional
Pada tahap kedua, pengolahan data kuesioner dilakukan dengan me- nemukan tinggi
–rendahnya upaya Guru BK berdasarkan hasil analisis skor per subjek. Pada penjelasan sebelumnya, jumlah Guru BK yang diteliti se-
banyak 32 orang di Yayasan IPEKA Jakarta. Analisis skor per subjek berkaitan dengan upaya Guru BK Yayasan
IPEKA Jakarta dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya dapat di- tentukan dengan menggunakan kategorisasi Azwar, 2007: 107
–108. Ber- dasarkan hasil pengkategorisasian per subjek, maka dapat dilakukan anali-
sis dengan deskriptif kategoris dan persentase. Hasil analisis skor per sub- jek disajikan dalam bentuk tabel 13 di bawah ini.