Profesional Pengertian Kompetensi Profesional

b. Profesional

1 Profesi Reber and Reber 2010: 752, mengatakan bahwa profesi me- rupakan istilah yang cenderung memiliki kode etik sebagai bentuk dari pengendalian terhadap perilaku yang berdasarkan pada keahli- an dan keterampilan yang dimiliki oleh individu. Cully Mulyasa, 2013: 25 mengartikan profesi sebagai: a vocation in which pro- fessionnal knowledge of some department a learning science is used in its application to the other or in the practice of an art found it. Pernyataan ini mengandung makna bahwa suatu pekerja- an profesional menggunakan teknik dan prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan secara langsung dapat diabadikan dan dibagikan kepada masyara- kat. Rahman dan Amri 2014: 63 mengatakan bahwa profesi ada- lah suatu pekerjaan yang membutuhkan pendidikan lanjut, kete- rampilan, keahlian, komitmen pada profesi, tingkat pendidikan yang memadai, keselarasan dengan dinamika kehidupan, dan dedi- kasi yang tinggi. Howard, dkk Sudarwan, 2010: 56 mengatakan bahwa profesi adalah sebuah jabatan yang membutuhkan kemam- puan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain, dengan memperoleh gaji dalam jumlah tertentu. Prayitno 2004: 338 menjelaskan bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para petugas- nya. Artinya, pekerjaan yang disebut profesi itu tidak dapat di- lakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan. Hakikat pro- fesi adalah tanggapan bijaksana, layanan, dan pengabdian yang di- tandai oleh keahlian, teknik, dan prosedur yang matang yang di- sejajarkan dengan sikap dan kepribadian tertentu. Pada hakikatnya, profesi merupakan suatu ikatan janji terbuka terhadap suatu pekerjaan, lembaga, atau organisasi tertentu, se- hingga individu merasa terpanggil di dalamnya. Secara garis besar, profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki lembaga, asosiasi, sertifikasi, kode etik, teknik, dan prosedur sebagai bentuk pengen- dalian terhadap perilaku, tanggapan bijaksana, layanan, dan peng- abdian dalam mengembangkan keahlian dan keterampilan individu melalui proses pendidikan. 2 Profesional Makna profesional, mengacu pada seseorang yang memiliki ja- batan, gelar profesi dan mendapatkan pengakuan dari berbagai pi- hak, baik secara formal, yaitu pemerintah dan organisasi profesi, maupun secara informal, yaitu masyarakat dan para pengguna jasa suatu profesi. Kata profesional berasal dari kata berbahasa Inggris, yaitu professionnal yang berarti orang yang memiliki keahlian da- lam Rudi dan Antoni, 2005: 352. Prayitno 2004: 338 menjelaskan bahwa profesional menunjuk pada dua hal, yaitu 1 orang yang menyandang profesi, seperti sebutan bagi seorang profesional; dan 2 penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Na- mun demikian, istilah profesional sering dipertentangkan dengan istilah non –profesional atau amatiran. Sedangkan dalam Undang –Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 butir 4 yang menga- takan bahwa: profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang di- lakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidu- pan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Secara garis besar, profesional adalah kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang yang telah terlatih, memiliki jabatan, dan memenuhi standar mutu, serta mendapatkan pengakuan dari pihak lain, sehingga hasil yang diperoleh menjadi sumber penghasilan hidup.

c. Kompetensi Profesional