Bimbingan dan Konseling Hakikat Guru Bimbingan dan Konseling

evaluator dalam membentuk dan membangun tugas perkembangan peserta didik, serta menanamkan nilai –nilai Pancasila kepada peserta didik sebagai pola dasar pembentukan dalam membangun karakter, pola pikir, sikap, po- la pandang, suara hati, dan komunikasi yang positif.

2. Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling memiliki pengertian yang luas. Winkel dan Hastuti 2010: 27, mengatakan bahwa istilah bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu guidance and counse- ling. Namun demikian, ada beberapa pengertian yang perlu diketahui ter- lebih dahulu dari kata guidance dan counseling. Pertama, guidance bim- bingan memiliki pengertian sebagai usaha pemberian bantuan dalam ben- tuk perencanaan, pengetahuan, pengalaman, informasi, dan pelayanan ke- pada individu yang mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas per- kembangannya. Moegiadi 2010: 29, mengartikan bimbingan sebagai: 1 usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang diri sendiri, 2 usaha memberikan bantuan kepada indi- vidu dalam menemukan, memahami, dan mengembangkan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya secara efektif, 3 memberikan pelayanan ke- pada individu agar dapat menentukan pilihan, membuat perencanaan yang jelas, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Natawidjaja 2010: 29, mengartikan bimbingan sebagai proses pem- berian bantuan kepada individu secara berkesinambungan, agar individu dapat memahami dirinya sendiri, sehingga individu mampu mengarahkan dirinya sendiri dan bertindak sewajarnya, sesuai dengan tuntutan dan ke- adaan keluarga serta masyarakat. Kedua, Counseling konseling, memiliki pengertian yang terkait dengan penyuluhan. Kata penyuluhan itu sendiri dianggap kurang sesuai, karena tidak selaras pengertian counseling. Smith 2010: 35, mengatakan bahwa konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor Guru BK kepada konseli dalam membuat berbagai intepre- tasi. Hal –hal yang ingin diintepretasikan dalam proses konseling, yaitu tentang berbagai fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian –penyesuaian yang perlu dilakukan. Andi Mappiare 2010: 35, mengatakan bahwa konseling adalah se- rangkaian usaha yang dilakukan oleh konselor Guru BK dalam mem- bantu konseli secara tatap muka, dengan tujuan agar konseli dapat meng- ambil tanggung jawab pribadi dalam menghadapi berbagai permasalahan secara khusus. Prayitno dan Amti Makmun, Psikologi Pendidikan, 2014: 8, mengatakan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan terha- dap konseli yang sedang mengalami permasalahan melalui wawancara. Palmer dan Mc Mahon Makmun, 2014: 8, mengatakan bahwa konseling bukan hanya proses pembelajaran kepada konseli, melainkan merupakan suatu aktivitas yang memiliki makna sosial. Secara yuridis, pengertian bimbingan dan konseling tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 111 Tahun 2014 tentang BK Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, mengatakan bahwa bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang sesuai kebutuhan dan permasalahan konseli, dan mem- fasilitasi konseli dengan berbagai aktivitas pengembangan diri yang sesuai dengan prinsip, komponen, dan jenis bidang layanan bimbingan dan kon- seling. Berdasarkan beberapa pengertian tentang bimbingan dan konseling, dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah upaya membe- rikan bantuan kepada peserta didik secara sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram, dan memfasilitasi peserta didik dengan berbagai aktivitas pengembangan diri yang sesuai prinsip, komponen, dan jenis layanan bimbingan dan konseling, sehingga peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan memecahkan permasalahannya sendiri.

3. Guru Bimbingan dan Konseling