Aspek –Aspek Kompetensi Profesional Guru BK

yang harus dikuasai guru yang mencakup, penguasaan materi kuriku- lum mata pelajaran dan substansi keilmuannya, serta penguasaan ter- hadap struktur dan metodologi keilmuannya. Secara garis besar, kom- petensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran yang sesuai dengan konsep dan metode disiplin keilmu- an, teknologi, dan seni yang secara konseptual dapat menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan ke- lompok mata pelajaran yang akan diampunya, sehingga dapat me- mungkinkan guru dapat memenuhi standar kompetensi yang telah di- tetapkan.

2. Aspek –Aspek Kompetensi Profesional Guru BK

Dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru BK, diperlukan adanya aspek-aspek yang mendukung agar Guru BK dapat bekerja secara profesional. Prayitno dalam tri darma profesi konselor 2004: 350, ter- dapat 3 aspek yang perlu dimiliki oleh Guru BK yang profesional adalah sebagai berikut: a. Pengembangan ilmu, yaitu Guru BK harus memiliki dasar keilmuan yang mengarah pada wawasan yang luas, pengetahuan, keterampilan, menjunjung nilai –nilai, dan sikap. b. Pengembangan pelayanan, yaitu Guru BK harus memiliki komponen substansi profesi yang mengarah pada proses pembelajaran dalam bidang pengembangan diri melalui pelayanan konseling. c. Penegakkan kode etik profesional, yaitu Guru BK harus mempunyai komponen praktik profesi yang mengarah pada kemampuan Guru BK dalam mematuhi, menaati, dan melaksanakan kode etik profesional pada saat menyelenggarakan proses pembelajaran dan pengembangan diri melalui proses pelayanan konseling. Adams dan Decey 2009: 9, mengatakan bahwa ada beberapa pe- ranan dan kompetensi penting yang perlu diperhatikan Guru BK dalam proses layanan ke –BK–an yang mengarah pada profesional seorang Guru BK adalah sebagai berikut: a. Guru BK sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar yang hendak- nya menguasai metode, teknik, teori, teknologi, dan struktur yang se- suai dengan kaidah –kaidah dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. b. Guru BK sebagai mediator, fasilitator, motivator, dan tutor yang hen- daknya menguasai pengetahuan dan pemahaman yang komunikatif serta relevan dengan kehidupan pada umumnya, sehingga konselor dituntut untuk meningkatkan berbagai kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dalam menghadapi segala bentuk permasalahan yang ada dan memiliki pengalaman dalam menemukan solusi yang terbaik dan tepat dari permasalahan tersebut. c. Guru BK sebagai pengelola kelas yang hendaknya menguasai kelas dalam memberikan suasana belajar yang kondusif dan efektif serta nyaman agar tujuan layanan ke –BK–an dapat tercapai dan sesuai dengan harapan. d. Guru BK sebagai evaluator yang mampu mengadakan evaluasi dari kegiatan layanan ke –BK–an secara keseluruhan selama beberapa pe- riode tertentu agar dapat diketahui hal –hal apa saja yang sudah dapat atau tidak dapat dicapainya dalam proses layanan ke –BK–an, se- hingga dalam jangka waktu tertentu dapat dilakukan perbaikan. Secara yuridis, aspek-aspek yang perlu dimiliki oleh Guru BK dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya di sekolah, terdapat pada Peratu- ran Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Pendidikan Na- sional Republik Indonesia No. 27 Tahun 2008 dalam skripsi Restu Setyo- ningtyas, Universitas Negeri Semarang dan Handout, mencantumkan 7 tujuh kompetensi profesional yang perlu dimiliki oleh Guru BK. Diantara lain sebagai berikut: a. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli. b. Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling. c. Merancang program bimbingan dan konseling. d. Mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang kom- prehensif. e. Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling. f. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional. g. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan kon- seling.

3. Indikator Upaya Guru BK dalam Meningkatkan Kompetensi Pro-