konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang sesuai kebutuhan dan permasalahan konseli, dan mem-
fasilitasi konseli dengan berbagai aktivitas pengembangan diri yang sesuai dengan prinsip, komponen, dan jenis bidang layanan bimbingan dan kon-
seling. Berdasarkan beberapa pengertian tentang bimbingan dan konseling,
dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah upaya membe- rikan bantuan kepada peserta didik secara sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram, dan memfasilitasi peserta didik dengan berbagai aktivitas pengembangan diri yang sesuai prinsip, komponen, dan
jenis layanan bimbingan dan konseling, sehingga peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan memecahkan permasalahannya
sendiri.
3. Guru Bimbingan dan Konseling
Guru BK memiliki kategori pengertian yang selaras dengan konselor pendidikan. Pengertian Guru BK, memiliki pemahaman bahwa profesi Gu-
ru BK memiliki peran yang sangat penting di lembaga pendidikan. Secara Yuridis, Guru BK dikategorikan sebagai pendidik, seperti halnya yang ter-
cantum dalam Undang –Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
Pasal 1 Ayat 6 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: pen- didik adalah ketenaga pendidikan yang memiliki kualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor atau Guru BK, pamong belajar, widyaiswara, tutor, dan
lain –lain dengan status profesi serta memiliki tugas utamanya dalam pro-
ses pembelajaran di sekolah. Jadi, profesi Guru BK dianggap sebagai salah satu daftar pendidik yang ikut berkontribusi dalam keberhasilan peserta di-
dik. Pengertian Guru BK juga tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidi-
kan Nasional Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014, mengatakan bahwa Guru BK adalah pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana
Pendidikan S1 dalam bidang bimbingan dan konseling dan memiliki kompetensi di bidang bimbingan dan konseling. Makmun 2014: 12,
mendefinisikan Guru BK sebagai pihak yang memiliki kewenangan dan keahlian dalam memberikan bantuan kepada konseli.
Hartono dan Soedarmadji dalam Makmun, 2014: 13, mengatakan bahwa Guru BK sebagai pihak yang memiliki keahlian dalam bidang pe-
layanan konseling dan dianggap sebagai tenaga yang profesional. Ber- dasarkan beberapa pengertian tentang Guru BK, dapat disimpulkan bahwa
Guru BK adalah pendidik yang memiliki wewenang, keahlian, wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang ke
–BK–an, serta memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan S1 di bidang ke
–BK– an, dan memiliki tanggung jawab serta kontribusi penting dalam men-
dukung keberhasilan peserta didik.
4. Tugas Guru BK
Mengenai tugas –tugas Guru BK, telah tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 27 Tahun 2008 ten- tang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru BK yang
menyatakan bahwa tugas Guru BK adalah untuk mendukung tugas per- kembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier dari setiap siswa yang sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kepribadian masing –masing. Konteks
dari tugas guru BK, terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 111 Tahun 2014 tentang BK Pada Pendidikan Dasar dan Menengah,
yang mengatakan bahwa tugas Guru BK adalah memberikan layanan bim- bingan dan konseling dengan tujuan membantu konseli mencapai perkem-
bangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karier.
Djumhur dan Moh. Surya dalam Rahman dan Amri: 2014: 116, ber- pendapat bahwa seorang Guru BK harus memiliki 5 peranan dalam men-
jalankan tugas layanannya, yaitu: a.
Guru BK sebagai tokoh kunci dalam bimbingan karena memiliki relasi yang sangat baik dengan peserta didik, sehingga Guru BK memiliki
kesempatan untuk mempelajari, mencermati, mengamati, dan mem- perhatikan hal
–hal yang berkaitan dengan kesehatan secara psikologis,
tingkah laku, dan kegiatannya selama di sekolah.
b.
Memahami peserta didik sebagai individu dengan mengetahui dan
mengenal minat, kepribadian, kemampuan, sifat –sifat, kebutuhan, dan
masalahnya.
c. Melakukan perbaikan tingkah laku peserta didik dengan mempelajari,
mencermati, mengenal, dan memahami sebab –sebab timbulnya tingkah
laku tertentu yang dapat menimbulkan sesuatu yang kurang baik, serta memperbaiki tingkah laku peserta didik yang kurang baik ke arah yang
lebih baik.
d. Mengadakan pertemuan personal dengan peserta didik dalam menge-
tahui kepribadiannya lebih dekat, sehingga Guru BK mampu memberi-
kan bantuan yang memadai kepada peserta didik yang membutuhkan.
e. Mengadakan pertemuan dengan orang tua peserta didik dalam menge-
tahui lebih dalam tentang kepribadian, pola hidup, dan latar belakang keluarga peserta didik kesehariannya, sehingga dapat mempermudah
Guru BK dalam mengajak orang tua untuk berkolaborasi mencari so-
lusi dari permasalahan dan kebutuhan peserta didik.
Terkait dengan upaya Guru BK dalam meningkatkan kompetensi pro- fesionalnya, tugas Guru BK memiliki kinerja yang bersifat parsial dan se-
tara dengan tugas guru bidang studi lainnya. Namun, konteks dari tugas Guru BK adalah memberikan layanan pendidikan formal melalui bim-
bingan dan konseling, sehingga Guru BK sangat diharapkan mampu ber- kolaborasi dengan guru bidang studi dalam menangani permasalahan sis-
wa.
B. Hakikat Kompetensi Profesional