e. Instrumen tidak semua mengungkap upaya Guru BK, tetapi terdapat
juga instrumen yang mengungkap tentang minat.
E. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
1. Validitas
Validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat tes yang mampu meng- ukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995: 242. Azwar 2005: 5
mengatakan bahwa validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan ukurnya. Ary, dkk 2007
menjelaskan bahwa validitas berhubungan sejauhmana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut.
Sebelum mengadakan pengujian validitas ke lapangan, peneliti meng- adakan uji keterbacaan dari isi instrumen penelitian. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui sampai sejauhmana isi, struktur, dan bahasa setiap ins- trumen penelitian ini dapat dipahami oleh responden. Pada tahap uji keter-
bacaan instrumen penelitian, peneliti menggunakan 2 mahasiswi dari Pro- gram Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2011 sebagai responden
utamanya. Setelah dilakukan uji keterbacaan, responden menyimpulkan bahwa isi
dan struktur dari instrumen ini dapat dipahami. Namun demikian, dari segi bahasa sangat tinggi, seperti kata melalukan arti: membiarkan berlalu,
sehingga responden mengalami kesulitan untuk memahami bahasa yang terdapat pada instrumen penelitian ini. Selain itu, responden memberikan
saran kepada peneliti bahwa instrumen penelitian ini sangat tepat apabila diberikan kepada Guru BK secara langsung, sehingga dapat memperoleh
jawaban yang pasti dan sesuai dengan tema penelitian. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi.
Azwar 2004: 45 mengatakan validitas isi merupakan validitas yang dies- timasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur yang menggunakan teknik
analisis rasional dengan cara professional judgement. Penelitian ini memi- liki konstruk instrumen yang sesuai dengan aspek yang ingin diukur dan
selanjutnya dapat dikonsultasikan dengan para ahli. Hasil konsultasi dan telaah yang dilakukan oleh para ahli dapat dileng-
kapi dengan melakukan pengujian empirik, yakni dengan mengkorelasikan skor
–skor setiap item terhadap skor total pada setiap aspek yang termasuk dalam instrumen penelitian. Skor setiap item dapat dikorelasikan dengan
skor total pada setiap aspek, apabila dirumuskan dengan menggunakan spearmans rho. Spearmans rho merupakan salah satu aplikasi SPSS 21.0
for Window yang terdapat pada program komputer. Berikut ini adalah ru- musan korelasi dengan menggunakan Spearmans rho, yaitu:
Keterangan: rs : koefisien korelasi spearman
Σd² : total kuadrat selisih antar rangking n
: jumlah sampel penelitian
Keputusan yang ditetapkan dalam menentukan nilai koefisien validitas adalah 0,30 Azwar, 2007: 103. Apabila nilai koefisien validitas pada
item kurang dari 0,30 maka item dinyatakan gugur. Perhitungan data di- lakukan dengan menggunakan komputerisasi melalui program SPSS 21.0
for Window. Perhitungan data dilakukan untuk menganalisis data item dan subjek yang dianggap valid maupun unvalid.
Berdasarkan hasil perhitungan data dari 40 item yang tersedia bagi 32 Guru BK di Yayasan IPEKA Jakarta, peneliti menemukan sebanyak 32
item dinyatakan valid dan 8 item lainnya dinyatakan unvalid yang disaji-
kan dalam bentuk tabel 6 pada lampiran 3. Setelah melakukan uji coba
validitas kuesioner, peneliti membuat kisi –kisi kuesioner baru dengan
tujuan peneliti dapat mengambil data penelitian yang riil. Kisi –kisi baru
ini memuat item –item yang telah dinyatakan valid atau lolos uji validitas-
nya. Kisi –kisi kuesioner upaya Guru BK dalam meningkatkan kompetensi
profesional dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7 Kisi
–Kisi Kuesioner Upaya Guru BK dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Setelah Uji Coba Validitas
Aspek Indikator
Item Fav
Item Unfav
1. Menguasai konsep dan
praksis asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah siswa
Menguasai konsep dan praksis asesmen dengan belajar mandiri.
1 -
Menguasai konsep dan praksis asesmen dengan belajar dari pihak
lain. 3
4
Menguasai konsep dan praksis asesmen dengan mencari sumber
buku yang relevan. 5
6
2. Menguasai kerangka teoritik
dan praksis bimbingan dan konseling
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling
dengan belajar mandiri. 7
8
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling
dengan belajar dari pihak lain. 9
-
Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling
dengan mencari sumber buku yang relevan.
11 12
3. Merancang program
bimbingan dan konseling Belajar merancang program
bimbingan dan konseling secara mandiri.
13 14
Belajar merancang program bimbingan dan 2konseling dari pihak
lain. 15
- 4.
Mengimplementasikan program bimbingan dan
konseling yang komprehensif
Belajar mengimplementasikan program bimbingan dan konseling
yang komprehensif secara mandiri. 17
18 Belajar mengimplementasikan
program bimbingan dan konseling yang komprehensif dari pihak lain.
19 -
5. Menilai proses dan hasil
kegiatan bimbingan dan konseling
Menyadari adanya proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling
yang kurang efektif. 21
22 Mengadakan tindak lanjut terhadap
proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling yang kurang efektif.
23 24
6. Memiliki kesadaran dan
komitmen terhadap etika professional
Aktif dalam organisasi ke –BK–an
dan non ke –BK–an.
25 26
Aktif dalam mengadakan penelitian 27
28
BK Aktif dalam seminar ke
–BK–an dan non ke
–BK–an. -
30 Aktif dalam kegiatan MGBK.
31 -
Aktif mengikuti PPG –BK.
33 34
7. Menguasai konsep dan
praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling
Menguasai konsep dan praksis penelitian BK dengan belajar mandiri
35 36
Menguasai konsep dan praksis penelitian BK dengan belajar dari
pihak lain. -
-
Menguasai konsep dan praksis penelitian BK dengan belajar dari
buku –buku literatur yang relevan.
39 40
2. Reliabilitas