Guru Hakikat Guru Bimbingan dan Konseling

13

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan hakikat Guru Bimbingan dan Konseling, hakikat kom- petensi profesional, permasalahan yang dihadapi Guru BK, dan hakikat upaya gu- ru BK dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya di lembaga pendidikan.

A. Hakikat Guru Bimbingan dan Konseling

1. Guru

Pada dasarnya, guru merupakan tenaga profesional yang mengabdi- kan dirinya di dunia pendidikan dengan tugas pokoknya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing bagi peserta didik agar menjadi pribadi yang menanamkan nilai –nilai Pancasila. Dengan demikian, guru mempunyai kedudukan dan tanggung jawab dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu program pendidikan dalam Rahman dan Amri: 2014: 18. Selain itu, guru merupakan salah satu komponen dari perangkat sistim yang ada di sekolah, tenaga pendidik yang profesional, dan memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang dianggap sangat potensial dalam membentuk dan membangun karakter, pola pikir, sikap, pola pandang, suara hati, dan komunikasi yang positif, sehingga guru perlu memiliki kemampuan untuk menempatkan diri yang berperan aktif sebagai tenaga yang profesional di bidang pendidikan dalam Rahman dan Amri: 2014: 45. Mulyasa 2013: 5, berpandangan bahwa guru merupakan kom- ponen yang paling menentukan dalam sistim pendidikan secara menyelu- ruh dan perlu mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama, sehingga guru merupakan salah satu figur yang menjadi sorotan terkait masalah pendidikan. Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam mewujud- kan tujuan, cita –cita, dan harapan bangsa di bidang pendidikan, sehingga keahlian, keterampilan, dan kreativitas guru perlu dikembangkan dalam menghasilkan generasi yang cerdas, pandai, dan kreatif. Sudarwan 2010: 17, memaparkan bahwa guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama, yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada jalur pendi- dikan formal. Undang –Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, menyebutkan bahwa kata guru dan pendidik adalah dua hal yang berbeda. Kata pendidik memiliki makna berbahasa Inggris, yaitu educator yang berarti educationist atau educationalist yang bermakna pendidik, spesialis di bidang pendidikan, atau ahli pendidikan. Peraturan Pemerin-tah No. 74 Tahun 2008, menyebutkan bahwa guru dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: 1 Guru itu sendiri yang dibagi menjadi guru kelas, guru bidang studi, dan guru bimbingan dan konseling, 2 Guru dalam jabatan sebagai kepala sekolah, 3 Guru dalam jabatan sebagai pengawas. Hoetomo 2005: 175, mengatakan bahwa guru adalah seseorang yang bekerja sebagai pengajar, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi, atau sekolah tinggi, dan atau universitas. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah tenaga kependidikan yang me- miliki peran dan posisi sebagai pengajar, pendidik, pengarah, pelatih, dan evaluator dalam membentuk dan membangun tugas perkembangan peserta didik, serta menanamkan nilai –nilai Pancasila kepada peserta didik sebagai pola dasar pembentukan dalam membangun karakter, pola pikir, sikap, po- la pandang, suara hati, dan komunikasi yang positif.

2. Bimbingan dan Konseling