4. Teori Belajar Konstruktivistik
Teori konstruktivistik
memahami belajar
sebagai proses
pembentukan konstruksi pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui dan tidak
dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang guru kepada orang lain siswa.
E. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan Agus
Suprijono, 2009: 5. Menurut Bloom dalam Agus Suprijono, 2009: 6, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimana
ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban
atau reaksi
pemberian respons,
penilaian penghargaan, organisasi, dan internalisasi karakterisasi Agus Suprijono,
2009: 7. Penerimaan meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai, ingin menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut, misalnya siswa menerima
sikap jujur sebagai sesuatu yang diperlukan. Pemberian respons meliputi sikap ingin merespons terhadap sistem, puas dalam memberi respons, misalnya
bersikap jujur dalam setiap tindakannya. Penilaian meliputi penerimaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap suatu sistem nilai, memilih sistem nilai yang disukai dan memberikan komitmen untuk menggunakan sistem nilai tertentu, misalnya jika seseorang
telah menerima sikap jujur, ia akan selalu komit dengan kejujuran, menghargai orang-orang yang bersikap jujur dan ia juga berperilaku jujur. Organisasi
meliputi memilah dan menghimpun sistem nilai yang akan digunakan, misalnya berperilaku jujur ternyata berhubungan dengan nilai-nilai yang lain
seperti kedisiplinan, kemandirian, keterbukaan, dan lain-lain. Internalisasi meliputi perilaku secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai yang telah
diorganisasikannya, misalnya karakter dan gaya hidup seseorang, sehingga ia dikenal sebagai pribadi yang jujur.
Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar, keterampilan, dan kemampuan bertindak. Perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi
tubuh manusia. Domain ini berbentuk gerakan tubuh, antara lain seperti berlari, melompat, melempar, berputar, memukul, menendang, dan lain-lain.
Agus Suprijono 2009: 7 mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya bahwa hasil belajar dilihat secara menyeluruh dari berbagai aspek bukan dilihat secara terpisah. Mulyasa 2009: 212 memberikan
pengertian tentang hasil belajar, yaitu prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilaku yang bersangkutan. Jadi, dari beberapa definisi hasil belajar menurut para ahli, pengertian
hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan perilaku atau tingkah laku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara keseluruhan, dimana tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar