secara keseluruhan, dimana tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Menurut Noer Rohmah 2012: 194 untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh
faktor dari dalam dan dari luar individu. Seperti bagan di bawah ini:
Faktor Luar
Dalam Lingkungan
Instrumental
Fisiologis ss
Psikologis Alam
Sosial
KurikulumBahan Pelajaran GuruPengajar
Sarana dan Fasilitas AdministrasiManajemen
Kondisi Fisik Kondisi Panca Indera
Bakat Minat
Kecerdasan Motivasi
Kemampuan Kognitif
Gambar 2.1. Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain: 1.
Faktor Lingkungan a.
Lingkungan alam, yaitu tempat tinggal anak didik hidup dan berusaha di dalamnya, tidak boleh ada pencemaran lingkungan.
b. Lingkungan sosial budaya, yaitu hubungan dengan manusia sebagai
makhluk sosial. 2.
Faktor Instrumental Adalah seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk untuk mencapai
tujuan, yang meliputi: a.
KurikulumBahan pelajaran Sistem instruksional sekarang menghendaki bahwa dalam proses
belajar mengajar yang dipentingkan adalah kebutuhan anak. Maka, guru perlu mendalami dengan baik dan harus mempunyai perencanaan
yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. b.
GuruPengajar 1
Interaksi guru dan siswa Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara rutin akan
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar, dan menyebabkan anak didik merasa ada jarak dengan guru, sehingga
segan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 2
Hubungan antar siswa Guru yang kurang bisa mendekati siswa dan kurang bijaksana,
maka bersaing secara tidak sehat. Suasana kelas semacam ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangat tidak diharapkan dalam proses belajar. Maka, guru harus mampu membina jiwa kelas supaya dapat hidup bergotong-royong
dalam belajar bersama, agar kondisi belajar individual siswa berlangsung dengan baik.
3 Cara penyajian bahan pelajaran
Guru yang hanya bisa mengajar dengan metode ceramah saja, membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya
mencatat saja. Guru yang progresif adalah guru yang berani mencoba metode-metode baru, yang dapat membantu dalam
meningkatkan kondisi belajar siswa. c.
Sarana dan fasilitas 1
Media pendidikan Dapat berupa buku-buku di perpustakaan, laboratorium, LCD,
komputer, layanan internet, dan lain sebagainya. Pada umumnya, sekolah masih kurang memiliki media tersebut, baik dalam jumlah
maupun kualitas. 2
Keadaan gedung Dengan banyaknya jumlah siswa yang membludak, keadaan
gedung dewasa ini masih sangat kurang. Mereka harus duduk berjejal-jejal di dalam kelas. Faktor ini tentu akan menghambat
lancarnya kondisi belajar siswa. Keadaan gedung yang sudah tua dan tidak direnovasi, serta kenyamanan dan kebersihan di dalam
kelas yang masih kurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Sarana belajar
Sarana yang terdapat di sekolah, juga akan mempengaruhi kondisi belajar siswa. Perpustakaan yang tidak lengkap, papan tulis yang
sudah buram, laboratorium yang darurat atau tidak lengkap, dan tempat praktikum yang tidak memenuhi syarat, tentu akan
mempengaruhi kualitas belajar, dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
4 Rumah
Kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan
anak, akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan
perkampungan seperti ini jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.
d. AdministrasiManajemen
Sebagian gedung sekolah yang terbatas, sedangkan jumlah siswanya banyak, menjadikan siswa yang harus terpaksa sekolah di siang hingga
sore hari. Waktu tersebut seharusnya anak-anak beristirahat, tetapi harus masuk sekolah. Sehingga, mereka mendengarkan pelajaran
sambil mengantuk. Berbeda dengan anak yang belajar di pagi hari, pikiran dan jasmani mereka masih segar, dan dalam kondisi baik.
Belajar di pagi hari, lebih efektif daripada belajar pada waktu lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kondisi Fisiologis
a. Kesehatan jasmani
Kondisi jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatarbelakangi kegiatan belajar. Keadaan jasmani yang optimal akan berbeda sekali
hasil belajarnya bila dibandingkan dengan keadaan jasmani yang lemah.
b. Cukupnya nutrisi nilai makanan dan gizi
Tubuh yang kekurangan gizi makanan akan mengakibatkan merosotnya kondisi jasmani, sehingga menyebabkan seseorang dalam
kegiatan belajarnya menjadi cepat lesu, mengantuk, dan tidak ada semangat untuk belajar. Pada akhirnya, siswa tidak dapat mencapai
hasil belajar yang diharapkan. c.
Kondisi panca indera mata, hidung, telinga, pengecap, dan tubuh. Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas,
pengajaran klasikal perlu memperhatikan: postur tubuh anak, dan jenis kelamin anak untuk menghindari letupan-letupan emosional
yang cenderung tak terkendali. 4.
Kondisi Psikologis Belajar hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil
belajar anak didik antara lain: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu halaktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adanya
hubungan dari dalam diri dan dari luar diri sendiri, makin kuatdekat hubungan tersebut semakin besar minat.
b. Kecerdasan
“Didiklah anak sesuai dengan taraf umurnya”. Dari sini jelas bahwa antara kecerdasan dan umur mempunyai
hubungan yang sangat erat. Perkembangan seseorang dari yang konkrit ke yang abstrak tidak bisa dipisahkan dari perkembangan
inteligensinya. Makin meningkat umur seseorang makin abstrak cara berpikirnya.
c. Bakat
Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Bakat yang tidak
dilatih dengan lingkungan maka akan menjadi terpendam sebagai potensi yang tidak aktual. Bakat memungkinkan seseorang untuk
mencapai prestasi dalam bidang tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan agar bakat itu bisa terwujud.
Jadi, ada 2 faktor yang ikut mempengaruhi perkembangan bakat seseorang, yaitu:
1 Faktor anak itu sendiri tergantung pada minat, kesulitanmasalah
pribadi, meskipun bakat karena keturunan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Lingkungan anak tidak ada kesempatanorangtua miskin, dll
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, tetapi ada perbedaan dalam jenis dan derajatnya. Oleh karena itu, yang dikatakan
anak berbakat ialah mereka yang mempunyai bakat dalam derajat tinggi dan bakat-bakat yang unggul. Misalnya bakat seni, melukis,
menyanyi, akademik, memimpin, bakat mekanis, dll. d.
Motivasi Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Banyak bakat yang tak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat.
e. Kemampuan kognitif
Ranah kognitif yaitu kemampuan yang selalu dituntut pada anak didik untuk dikuasai karena menjadi dasar bagi penguasaan ilmu
pengetahuan. Ada 3 kemampuan yang harus dikuasai untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif, yakni:
1 Persepsi
Persepsi yaitu proses yang menyangkut masuknya pesaninformasi ke dalam otak manusia.
2 Mengingat
Ingatan memory ialah kemampuan jiwa untuk memasukkan learning, menyimpan retention dan menimbulkan kembali
remembering hal-hal yang telah lampau. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Berpikir
Berpikir termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu
tentang hubungan antara sesuatu.
G. Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika