83
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Analisis Data
Masalah kualitas lulusan sekolah ini sesungguhnya banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, ditinjau dari unsur siswa, masih banyak faktor yang
mempengaruhi, baik faktor yang ada dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Faktor yang ada dalam diri siswa yaitu faktor fisiologis dan psikologis.
Misalnya: minat, sikap, motivasi, bakat, IQ, kemampuan kognitif, kondisi fisik, dan kondisi panca indera. Sedang faktor yang berada di luar diri siswa misalnya
lingkungan tempat tinggal, keadaan sosial ekonomi orangtua, kurikulum, guru, sarana dan prasarana, serta administrasi.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi. Motivasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam
mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan belajar. Motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu Winkel, 1987 dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011.
Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu.
Motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku kita. Juga kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari mempunyai motif-
motif tertentu pula. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Noer Rohmah 2012:250 hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil
pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa, dan motivasi ini selalu bertalian dengan suatu tujuan.
Menurut Mulyasa 2009:195, motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang ke arah suatu tujuan
tertentu. Motivasi berkaitan dengan apa yang diinginkan manusia tujuan, mengapa ia menginginkan hal tersebut motif, dan bagaimana ia mencapai
tujuan tersebut proses. Dari pembahasan hasil analisis di bab IV diperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa proporsi motivasi belajar matematika dan hasil belajar matematika untuk kategori siswa yang mempunyai motivasi sangat tinggi
sebesar 11,54, siswa yang mempunyai motivasi tinggi sebesar 69,23, siswa yang mempunyai motivasi sedang sebesar 19,23, dan siswa yang mempunyai
motivasi rendah dan sangat rendah sebesar 0. Atau bisa dikatakan tidak ada siswa yang mempunyai motivasi rendah dan sangat rendah. Jadi, siswa kelas
VII di SMP Kanisius Kalasan mayoritas memiliki motivasi yang tinggi. Selanjutnya, diperoleh pula hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
dari 26 siswa kelas VII A di SMP Kanisius Kalasan untuk kategori siswa yang tuntas sebesar 69,23, sedangkan untuk kategori siswa yang tidak tuntas
sebesar 30,77. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa hasil belajarnya baik tuntas dikarenakan memiliki motivasi belajar matematika yang tinggi.
Di samping tingkat motivasi belajar matematika yang tinggi dan hasil belajar matematika yang baik, serta besarnya sumbangan motivasi belajar
matematika terhadap hasil belajar matematika, diperoleh pula koefisien korelasi sebesar 0,611
yang berarti bahwa tingkat hubungan antara variabel motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika tinggi. Besarnya
sumbangan motivasi belajar matematika sebesar 37,33 terhadap hasil belajar matematika, sedangkan sisanya yaitu 62,67 ditentukan oleh faktor yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan belajar matematika tidak hanya ditentukan oleh tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki oleh para siswa dan
motivasi belajar matematika bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar matematika.
Masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil belajar yang optimal selain motivasi, yaitu: minat, sikap, bakat, IQ,
kemampuan kognitif, kondisi fisik, kondisi panca indera, lingkungan tempat tinggal, keadaan sosial ekonomi, kurikulum, guru, sarana dan prasarana, serta
administrasi. Oleh karena itu, faktor-faktor pendukung keberhasilan belajar selain motivasi juga perlu diperhatikan agar faktor-faktor yang masih bisa
ditingkatkan, betul-betul ditingkatkan agar hasil belajar matematika siswa bisa lebih optimal.
Hal tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dari beberapa siswa dan guru. Dari hasil wawancara guru dapat diuraikan bahwa metode mengajar
guru, strategi guru dalam mengelola pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan, dan cara guru memberikan evaluasi terhadap pembelajaran juga
ikut mempengaruhi motivasi belajar dan hasil belajar matematika. Sedangkan dari wawancara siswa dapat diuraikan bahwa sebagian menganggap
matematika untuk materi segiempat relatif mudah untuk dipelajari dibandingkan materi Aljabar dan Himpunan. Selain itu, sebagian siswa yang
mempunyai pendirian akan tetap yakin dengan jawaban sendiri dan tidak akan terpengaruh dengan teman lain untuk mengganti jawaban. Dalam belajar, siswa
juga memiliki fasilitas lain yang dapat membantunya dalam mencapai hasil belajar yang optimal, misalnya buku yang didalamnya terdapat rumus-rumus
cepat. Begitu pula dengan partisipasi keluarga untuk memastikan bahwa anak mereka dapat belajar dengan optimal, baik di sekolah maupun di rumah.
Selain itu, bagi siswa-siswi kelas VII, materi segiempat mudah untuk dipelajari, sehingga mereka termotivasi untuk terus mempelajari materi
tersebut. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa memang benar mayoritas siswa-siswi kelas VII mempunyai motivasi yang tinggi dilihat dari
jawaban-jawaban siswa. Selain itu, guru, sarana dan prasarana, serta lingkungan keluarga juga ikut andil dalam membangkitkan motivasi siswa
yang nantinya dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, motivasi yang tinggi akan menghasilkan hasil belajar
yang tinggi pula, karena jelas bahwa motivasi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga terdapat korelasi antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika. Jadi, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran, tidak ada kegiatan pembelajaran tanpa motivasi. Oleh karena itu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran.
B. Keterbatasan Penelitian