adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Teknik analisis data yang digunakan dilakukan dengan analisis
korelasi Product Moment Pearson.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur tes dalam
melakukan fungsi ukurnya Saifuddin Azwar, 2014: 173. Sugiyono 2013: 121 mengatakan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti yang dikehendaki oleh tujuan pengukuran
tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran, maka
dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah Saifuddin Azwar, 2012: 9.
Untuk menguji validitas instrumen variabel motivasi belajar matematika dan variabel hasil belajar matematika, digunakan formula
korelasi Product Moment Pearson, dengan rumus: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: = koefisien korelasi butir total
= jumlah X skor butir = jumlah Y skor total
= jumlah X kuadrat = jumlah Y kuadrat
= jumlah tangkar perkalian X dengan Y N = banyak subyek
Dalam hal ini, Cronbach mengatakan bahwa koefisien yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang
baik terhadap efisiensi suatu lembaga pembelajaran Cronbach, 1970 h. 429 dalam Saifuddin Azwar, 2012: 149.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Saifuddin Azwar 2012: 7, reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu
menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel reliable.
Dengan menghitung koefisien reliabilitas hasil ukur pada kelompok subjek penelitian, akan diperoleh estimasi terhadap tingkat keterpercayaan
data hasil pengukuran alat tersebut bagi kelompok subjek yang sedang diteliti dan dapat memperoleh informasi mengenai kecermatan data
sebagai estimasi skor yang sebenarnya dimiliki oleh subjek penelitian Saifuddin Azwar, 2012: 8.
Metode pengujian koefisien reliabilitas tes dan reliabilitas angket motivasi adalah dengan menggunakan Metode Alpha Cronbach’s,
metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala atau skor berbentuk rentangan dan juga cocok untuk tes bentuk uraian.
Mencari menghitung koefisien reliabilitas tes dan reliabilitas angket motivasi dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut
Suharsimi Arikunto, 2006: 196:
Keterangan: = reliabilitas instrumen
= jumlah varians butir = varians total
= banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal Variansi tiap-tiap butir soal diperoleh dengan rumus:
Variansi total butir soal diperoleh dengan rumus: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: = variansi tiap-tiap butir soal
= variansi total X = skor pada butir soal
Y = skor total = banyak siswa yang mengikuti tes
Setelah reliabilitas instrumen didapat lalu bandingkan dengan r tabel pada taraf signifikan 0,05.
Kriteria keputusan: Jika r hitung ≥ r tabel, maka instrumen dikatakan reliabel
Jika r hitung r tabel, maka instrumen dikatakan tidak reliabel Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen tersebut adalah
sebagai berikut:
3.8. Tabel Tingkat Reliabilitas Instrumen
Koefisien Reliabilitas Klasifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi 0,71
– 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70
Sedang 0,21
– 0,40 Rendah
Negatif – 0,20
Sangat rendah
3. Uji Normalitas
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data berdistribusi normal artinya data
mempunyai sebaran merata sehingga benar-benar mewakili populasi. Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model
penelitian. Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum melakukan analisis
yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas, yakni :
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data digunakan Uji normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0.
4. Deskripsi Data Hasil Penelitian