motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII di SMP Kanisius Kalasan tahun 2016.
Selanjutnya untuk menentukan besarnya sumbangan motivasi belajar matematika terhadap hasil belajar matematika dihitung dengan menggunakan
rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
Dengan hasil perhitungan di atas, maka hubungan antara motivasi belajar matematika dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII di SMP
Kanisius Kalasan sekitar 37,33 dan selebihnya yaitu 62,67 ditentukan oleh faktor-faktor lain.
F. Analisis Hasil Wawancara
1. Analisis Hasil Wawancara Guru
Banyak sekali usaha-usaha yang dapat menumbuhkan motivasi siswa di kelas, salah satunya dengan metode pembelajaran. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru bidang studi matematika, guru menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tujuan
menggunakan metode tersebut adalah membuat siswa aktif dan supaya pembelajaran bervariasi atau tidak monoton. Selain itu, untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal, guru melakukan penilaian dengan memberikan pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah, dan ulangan harian
terhadap siswa. Di samping itu, tes lisan juga dilakukan oleh guru untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap konsep dari materi
yang diajarkan. Dapat disimpulkan bahwa motivasi dan hasil belajar sangat
berhubungan. Dilihat dari sikap siswa ketika di kelas ketika guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Siswa yang
termotivasi dan aktif akan bertanya ketika kurang paham dengan materi yang diajarkan, sehingga ketika diberikan soal-soal latihan maupun
ulangan harian akan bisa menjawab, sehingga hasil belajarnya pun menjadi optimal.
2. Analisis Hasil Wawancara Siswa
Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa, yaitu diantaranya siswa yang berprestasi tinggi, siswa yang berprestasi sedang, dan siswa
yang berprestasi rendah, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mereka cukup tinggi. Dilihat dari jawaban-jawaban mereka yang mengatakan
bahwa materi segiempat relatif mudah dipelajari dibanding materi Aljabar dan Himpunan. Selain itu, kebanyakan siswa lebih senang bertanya kepada
guru, ini berarti ada ketertarikan siswa terhadap guru mereka. Mereka juga menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, seperti ketika
menemui soal yang sulit, mereka segera bertanya kepada guru atau teman yang sudah paham.
Di samping itu, dalam mengerjakan tugas dari guru, mereka lebih senang bekerja secara mandiri. Apabila jawaban sendiri berbeda dengan
teman yang lain, tetap yakin pada jawaban sendiri walaupun belum tentu benar. Minat terhadap matematika juga terlihat dari beberapa siswa yang
mempunyai buku lain, misalnya berisi rumus-rumus yang dapat membantu mereka dalam belajar. Dapat dilihat bahwa mereka termasuk dalam ciri-
ciri siswa yang memiliki motivasi belajar dan nantinya dapat mempengaruhi hasil belajar mereka.
83
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Analisis Data
Masalah kualitas lulusan sekolah ini sesungguhnya banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, ditinjau dari unsur siswa, masih banyak faktor yang
mempengaruhi, baik faktor yang ada dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Faktor yang ada dalam diri siswa yaitu faktor fisiologis dan psikologis.
Misalnya: minat, sikap, motivasi, bakat, IQ, kemampuan kognitif, kondisi fisik, dan kondisi panca indera. Sedang faktor yang berada di luar diri siswa misalnya
lingkungan tempat tinggal, keadaan sosial ekonomi orangtua, kurikulum, guru, sarana dan prasarana, serta administrasi.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi. Motivasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam
mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan belajar. Motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu Winkel, 1987 dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011.
Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu.
Motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku kita. Juga kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari mempunyai motif-
motif tertentu pula. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI